Sabtu, 20 Agustus 2011

Palestina Boyong 21 Pemain Ke Indonesia

news_18817.jpg


Timnas senior masih memiliki satu kali uji coba lagi di dalam negeri sebelum terbang ke Yordania pekan depan. Lawan yang akan dihadapi oleh Firman Utina dkk adalah timnas Palestina. Laga uji coba internasional ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (22/8) mendatang.

Timnas Palestina rencananya akan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta pada hari Sabtu (20/8) pukul 14:20 WIB menggunakan penerbangan EY 472 dari Abu Dhabi. Setelah itu mereka melanjutkan penerbangan ke Solo. Palestina datang ke Indonesia dengan berkekuatan 21 pemain dan 8 ofisial di bawah pimpinan Head of Delegation Mohammed Abu Srour.

Dari daftar pemain yang dibawa dalam uji coba ini, mayoritas merupakan pemain yang tampil membela Palestina di babak kedua Pra Piala Dunia 2014 zona asia kala menghadapi Thailand. Tercatat nama รข€“ nama pilar seperti Mohammed A Shbair, Khader Y.A.Abuhammad, Ashraf N.O.Alfawaghra hingga penyerang Fahed A. F. Attal.

Pada babak kedua Pra Piala Dunia 2014 tersebut, Palestina kalah aggregate 2-3 dari Thailand. Di leg pertama yang berlangsung di Bangkok, Palestina kalah 0-1. Kekalahan itu gagal dibalas Plaestina karena hanya mampu bermain imbang 2-2 pada leg-2 di Stadion Faisal Al Huseni.

Saat itu Palestina masih dilatih oleh Bezaz Moussa, sedangkan tim yang datang kali ini dilatih oleh Abdalnasser Brakat. Menurut rencana Dubes Palestina untuk RI, Mr Fariz Mehdawi akan hadir langsung ke stadion untuk mendukung timnas Palestina bertanding.

Skuat Timnas Palestina

Penjaga Gawang : Mohammed A. M.Shbair, Tawfiq A. Y. Abuhammad, Fahed S. A. Alfakhouri
Pemain belakang : Rafat K. M. Ayyad, Samer M. A. Halsi, Nadim B. A. Baraghatha, Khaled A. K. Mahdi, Hani Y.S.Abubelal, Hussam I. A. Abusalah, Haytham M S Theeb, Ahmem A. A. Salama L.
Pemain tengah : Ali H. A. Khatib L, Khader Y.A.Abuhammad, Murad I. M.Said, Abdulhamid F. M. Abuhabib, Mohammed J. J. Jebreen, Sulaiman A. Z. Obaid
Pemain Depan : Khaled J. A. Salem, Ashraf N.O.Alfawaghra, Iyad A. S. Gharqoud, Fahed A. F. Attal

Official :
1. Mohammed M. I. Abu Srour (Head Of Delegation)
2. Abdalnasser S.H. Barakat (Head Coach)
3. Makram Dabboub (Assistant Coach)
4. Ibrahim Y. I. Qatari (Team Manager)
5. Mustafa G.M. Meshaati (Physio)
6. Sabe I. B. Koukash (Doctor)
7. Omar A. M. Barahma (Equipment Man)
8. Raed A.A. Issa (Media Officer)

Wim Rijsbergen Segera Lakukan Evaluasi Permainan

18816.jpg
Timnas Senior hanya mampu berbagi angka 1-1 saat beruji coba dengan timnas U23 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/8). Gol penalty Bambang Pamungkas pada menit ke-55 menjadi penyelamat bagi timnas senior setelah ketinggalan 0-1 sejak babak pertama lewat gol berkelas dari Septia Hadi.

Pelatih Wim Rijsbergen mengakui bahwa penampilan timnya kurang maksimal. Pria asal Belanda ini menilai hasil kurang meyakinkan ini karena kesalahan koordinasi.

"Ini murni karena kesalahan tim yang kurang berkoordinasi. Pemain masing-masing ingin menunjukkan permainan terbaik mereka. Namun yang terjadi, mereka malah sering salah melakukan individu seperti saat melakukan umpan. Kita juga gagal memanfaatkan tiga peluang emas untuk membuat gol ," kata Rijsbergen seusai pertandingan.

Atas hasil seri ini, Wim pun langsung melakukan evaluasi permainan kepada para pemain. Diantaranya melakukan evaluasi dengan melihat rekaman video pertandingan tersebut.

Di sisi lain, Rijsbergen sendiri memberikan apresiasi kepada penampilan beberapa pemain timnas U23 yang tampil baik dalam pertandingan tersebut. Laga ini memang dijadikan juga sebagai ajang untuk memantau pemain di Timnas U-23 yang mungkin bisa dipromosikan ke Timnas senior.

"Saya melihat ada beberapa pemain Timnas U-23 yang istimewa. Namun, soal apakah mereka akan saya panggil atau tidak, masih terlalu dini untuk diputuskan saat ini," ujarnya.

Sementara itu, meski sukses menahan imbang, pelatih Timnas U23 Rahmad Darmawan mengingatkan anak asuhnya untuk tidak jumawa. Perjalanan timnas U-23 masih panjang untuk menjadi yang terbaik di SEA Games 2011.

"Satu hal yang saya garis bawahi, jangan sampai mereka cepat puas dengan keberhasilan ini. Supaya mereka bisa lebih bekerja keras lagi," tuturnya.

Jumat, 25 Februari 2011

Mitra Bola Utama Juara Divisi III

div2222.jpg Kesebelasan Mitra Bola Utama (MBU) dari Surabaya (Jatim) merenggut gelar juara Kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2010-2011 setelah mengalahkan tim TGM Medan (Sumut) 8-7 melalui pertarungan dramatis yang diwarnai perpanjangan waktu dan diakhiri dengan adu tendangan penalti, Kamis (24/2) sore di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sekretaris Badan Liga Amatir Sepakbola Indonesia (BLAI PSSI Syauqi Soeratno didampingi Direktur Bisnis Petri Octavianus menyerahkan piala-piala kepada tim pemenang, peringkat kedua maupun perwakilan peringkat tiga bersama. Syauqi Soeratno mengutarakan penghargaan dan apresiasinya untuk seluruh tim peserta, pengprov-pengprov PSSI, serta para kepala daerah yang telah mendukung kelangsungan dan kelancaran pembinaan sepakbola nasional terutama dalam lingkup kompetisi liga amatir dan usia muda.

Syauqi Soeratno juga menyatakan bahwa BLAI PSSI akan segera melakukan evaluasi menyeluruh dari pergelaran seluruh kompetisi yang mereka kelola, paling tidak dalam sepekan kedepan. "Kami tentunya tetap membutuhkan saran-saran dari seluruh teman media, yang selama ini telah turut mencurahkan perhatian, pikiran dan tenaga untuk mendukung seluruh gelaran kompetisi liga amatir ini," jelas Syauqi Soeratno.

CEPAT & MENEGANGKAN

Pertandingan antara Mitra Bola Utama dengan TGM Medan berlangsung dalam tempo cepat dan menegangkan. Kedua tim bermain imbang 1-1 pada waktu normal 2 x 45 menit, serta perpanjangan waktu 2 x 15 menit. PS TGM Medan memimpin 1-0 lebih dulu melalui gol Boby Ramadhan menit ke-83. Namun, PS Mitra Bola Utama menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti Jaya Andriyanto menit ke-89.

Ke-8 delapan gol Mitra Bola Utama pada eksekusi penalti berturut-turut dicetak oleh Aris S, Salman A, Wildan A, Jaya Andriyanto, Nasrul, M. Rahmad dan Miki Primajaya. Sementara, tujuh gol untuk TGM Medan dibuat oleh Agung P, Ridho K, Robby Ramadhan, Syaidansyah, Ade Irwan dan Akrur Riski Wasit memberikan kartu kuning untuk Reinhard, Bobby Ramadhan, Irawan, Andryansah, Fahnur (TGM Medan), serta Alto Yugens, Nasrul Ariyanto, Dodik Haryanto, Rahmat Hidayat (Mitra Bola Utama). TGM Medan tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-65 menyusul dikeluarkannya Reinhard. Namun, pada perpanjangan waktu 2 x 15, Mitra Bola Utama juga harus bermain dengan 10 orang setelah Dodik Haryanto menerima kartu kuning kedua menit ke-108.

Untuk partai puncak Divisi III ini Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI sebagai pengelola kompetisi liga amatir menugaskan jajaran perangkat pertandingan terbaiknya, yakni wasit tengah Hifni (Jakut), asisten wasit 1 Patria (Tangerang), asisten wasit 2 Agus M (Bekasi), wasit cadangan S Otong (Tangerang), serta pengawas pertandingan H.Deni R (Banten) dan inspektur wasit Maksum (Bekasi).

Pertarungan babak final kompetisi Divisi III ini berlangsung cepat meski cenderung keras sehingga wasit harus memberi banyak peringatan kepada pemain kedua tim. Walau demikian, pelath kedua tim, M.Nizar dari Mitra Bola Utama dan Sabda Lumban Toruan dari TGM Medan, mengisyaratkan kepuasannya atas penampilan atraktif para pemainnya.

Seperti diketahui, Mitra Bola Utama melaju ke babak final setelah mengalahkan kesebelasan Ikatan Sepakbola Purworejoi Jateng 1-0 pada semifinal di Stadion Lebak Bulus, Selasa (22/2). Sementara, tim TGM Medan melenggang ke pertarungan puncak tanpa harus memerah keringat karena lawannya, Persibolmut Sulut, tak tampil ke lapangan.

Dengan tuntasnya kompetisi Divisi III ini BLAI PSSI telah menyelesaikan seluruh liga amatir yang mereka kelola, yakni Divisi I, Divisi II, serta liga remaja Piala Soeratin U187 dan Piala Menegpora U16. Kompetisi Divisi I dijuarai oleh PSBS Biak Numfor (Papua) dengan runner-up, Persbul Buol (Sulteng), sedangkan dua tim terbaik Divisi II adalah Persap Purbalingga (Jateng) dan Persewar Waropen (Papua).

Dari strata Liga Remaja, kompetisi U18 dijuarai tim Villa 2000 dengan runner-up PSIS yr, sementara pada Liga Remaja U16 dua tim terbaik adalah kesebelasan Pengprov PSSI Jateng dan Pengprov PSSI Jabar

FIFA dan IOC Sudah Setujui Statuta PSSI

thierry-regenassnurdin-halid2.jpg Komisi Banding Komite Pemilihan PSSI masih terus mempelajari dan membahas memori banding yang diajukan empat bakal calon Exco yang sama-sama terganjal pada tahapan verifikasi Komite Pemilihan Pengesahan Calon Exco PSSI 2011-2015 itu.

"Kami masih belum bisa memastikan kapan (tugas) ini bisa diselesaikan," ungkap Alfred Simanjuntak, anggota Komisi Banding Komite Pemilihan, Kamis (24/2).

Empat balon Exco PSSI 2011-2015 yang tak lolos dari proses verifikasi dan mengajukan banding adalah Arifin Panigoro, George Toisutta, Sihar Sitorus dan Tuty Dau. Arifin Panigoro dan George Toisutta tak lolos verifikasi untuk pengajuan calon ketua umum dan wakil ketua umum, sementara Sihar Sitorus dan Tuty Dau sama-sama untuk posisi anggota Exco.

Tenggat waktu untuk Komisi Banding semula disebutkan tiga hari, terhitung sejak Rabu (23/2). Namun, Komisi Banding yang diketuai oleh pakar komunikasi politik Prof Dr. Tjipta Lesmana dengan wakil ketua Prof Gayus Lumbuun ini diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama lagi, mengingat hingga Kamis ternyata tim kuasa hukum George Toisutta masih berusaha menambahkan berkas-berkas baru.

Komunitas sepakbola nasional kini mengharapkan Komisi Banding tidak terpengaruh dengan kondisi yang tengah mendera persepakbolaan nasional, khususnya karena aksi demo ke kantor PSSI dan di berbagai daerah yang terpengaruh oleh pernyataan kontroversial dari Menegpora Andi Alfian Malarangeng, Senin lalu.

Menegpora mengeluarkan 25 butir pernyataan yang antara lain menyalahkan Komite Pemilihan dinilainya telah dengan sengaja menjegal Arifin Panigoro dan George Toisutta dalam proses verifikasi, serta mendesak agar Komisi Banding meloloskan kedua tokoh itu. Yang sangat disesalkan, Menegpora justru seperti melecehkan peranannya sendiri sebagai pengayom dengan mengancam untuk membekukan PSSI.

Ketua Komisi Banding Prof Dr Tjipta Lesmana menegaskan bahwa Komisi Banding tidak akan terpengaruh dengan pernyataan Menegpora. Mereka akan tetap bersikap independen. Komisi Banding bekerja atas dasar hukum yang jelas, yakni Statuta FIFA, Statuta PSSI, dan Standard Electorall Code FIFA.

"Dasar hukumnya sudah jelas, yakni aturan-aturan FIFA. Kedaulatan sepakbola ada di tangan FIFA, bukan pemerintah," tegas Tjipta Lesmana.

Menegpora Andi Alfian Malarangeng sampai saat ini juga masih mempertanyakan independensi FIFA dengan menyetujui Statuta PSSI yang disyahkan pada 20 April 2009 di Hotel Mercure, Ancol, melalui Kongres Luar Biasa yang dihadiri oleh Director Legal dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thiery Regennas.

"Dalam penyusunan Statuta PSSI itu sejak awal kami terus berkorespondensi dengan FIFA," ujar Hamka B Kadi, Deputi Sekjen PSSI.

FIFA & IOC Telah Setujui Statuta PSSI

Sikap Menegpora dengan terus mempersoalkan Statuta PSSI sangat disayangkan, khususnya menyangkut ketidakpuasnnya atas isi Pasal 35 ayat 4 yang antara lain mengatur keharusan anggota Komite Eksekutif PSSI tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal pada saat Kongres berlangsung. FIFA, bahkan juga Komite Olimpiade Internasional (IOC) sepenuhnya telah sama-sama menyetujui redaksional dan substansi isi dari pasal 35 ayat 4 Statuta PSSI tersebut.

Persetujuan FIFA itu tertuang dalam surat Director of Legal Affairs FIFA, Marco Viliger, dan Head of Corporate Legal FIFA, Fabianne Moser-Frei bertanggal 11 Oktober 2010, dan dikirimkan kepada Sekjen PSSI Nugraha Besoes.

“Setelah mencermati isi statuta PSSI dalam versi bahasa Inggris yang telah diratifikasi, maka kami telah dapat menyepakati isi pasal 35 ayat 4 statuta PSSI bahwa untuk membentuk komite eksekutif yang layak dan pantas, maka yang bersangkutan harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal,” demikian tulis Marco Viliger dan Fabianne Moser-Frei dalam suratnya tersebut.

Surat FIFA tersebut dikirimkan kepada PSSI menanggapi surat penjelasan dari PSSI yang telah dikirimkan kepada FIFA sebelumnya, yaitu pada tanggal 27 September 2010. Dalam surat PSSI kepada Director of Legal Affairs FIFA itu, Nugraha Besoes menjelaskan mengenai isi dari pasal 35 ayat 4 statuta PSSI dalam versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.

Surat dari PSSI itu sendiri juga merupakan tanggapan atas surat dari FIFA yang sebelumnya diterima pada tanggal 15 September 2010. Dalam surat FIFA bertanggal 15 September 2010 itu, Sekjen FIFA Verome Valcke menyatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan pertanyaan dari IOC mengenai isi dan makna pasal 35 ayat 4 Statuta PSSI.

“IOC telah menunjukkan perhatiannya terhadap statute PSSI pasal 35 ayat 4 yang telah disetujui dalam Kongres Luar Biasaa PSSI pada 20 April 2009 lalu,” demikian tulis Sekjen FIFA Verome Valcke.

Pernyataan dari FIFA mengenai perhatian IOC itu menunjukkan bahwa pada dasarnya otoritas penyelenggara olimpiade dunia itu juga telah menyetujui isi dan substansi dari pasal 35 ayat 4 statuta PSSI. Dalam hal ini IOC juga telah sepakat bahwa para calon anggota komite eksekutif harus telah aktif di PSSI minimal lima tahun, dan tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal pada saat kongres.

Persetujuan FIFA maupun IOC itu jelas bertentangan dengan pernyataan Menegpora Andi Mallarangeng yang menyatakan bahwa calon anggota komite eksekutif PSSI harus tidak pernah dihukum (previously) atau dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal.

"Kata previously itu tak pernah disebut dalam Statuta yang kami, PSSI, dan FIFA bahas," tegas Hamka B. Kadi.(***).

Kochumov : Efek Persiapan Di Bangkok

turk.jpg Timnas Turkmenistan mengaku beruntung bisa mengalahkan Indonesia 3-1 pada laga pertama di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Rabu (23/2). Hasil ini membuat mereka berada di atas angin saat menggelar laga kedua di kandang sendiri pada tanggal 9 Maret 2011.

“ Kami senang dengan kemenangan ini. Ternyata keputusan kami untuk menggelar persiapan selama seminggu di Bangkok Thailand mampu memberi efek yang baik terhadap tim ini,” kata pelatih Turkmenistan Kochumov Amanklych.

Kochumov menyebut hasil ini dikarenakan permainan kolektif anak asuhnya yang mampu menjalankan instruksi dengan baik. Tidak ada pemain yang tampil egois di lapangan.

“ Beberapa jam sebelum pertandingan, kami menggelar meeting khusus dengan pemain. Di sana kita membahas taktik yang digunakan untuk menjinakkan Indonesia. Saya senang, pemain mampu menjalankan instruksi dengan baik dan kita akhirnya meraih kemenangan,” papar Kochumov.

Separuh dari skuad Turkmenistan yang dibawa ke Palembang ini adalah pemain yang juga tampil di Asian Games 2010. Separuhnya lagi adalah pemain baru dari Liga Nasional Turkmenistan. Meski begitu, Kochumov menyatakan kombinasi tim ini baru berkumpul bersama saat persiapan di Thailand tanggal 9 Februari lalu. Jadi, persiapan mereka ternyata lebih singkat dari Indonesia.