Selasa, 23 November 2010

SAD Indonesia Kalahkan Juara LPI 1-0

sa1darsal.jpg Tim SAD Indonesia hanya mampu menang dengan skor tipis 1-0 atas juara Liga Pendidikan Indonesia, SMA Darussalam, dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (23/11). Gol tunggal kemenangan SAD Indonesia diciptakan oleh Syamsir Alam pada menit ke-70.

Tampil dengan kostum kebesaran merah putih, Syamsir Alam dkk langsung bermain menyerang sejak babak pertama. Unggul dalam postur tubuh membuat mereka lebih sering melakukan serangan dengan bola – bola tinggi.

Menghadapi tekanan tim yang telah berlatih di Uruguay selama tiga tahun, para pemain SMA Darussalam tak terlihat takut. Justru, Wawan dkk cukup berani meladeni duel-duel dengan lawannya tersebut. Bahkan, beberapa kali aksi individu yang dilakukan oleh Wawan mampu merepotkan pertahanan SAD Indonesia di bawah komando M Zaenal Haq yang baru saja direkrut CA Penarol.

Meski cukup banyak memiliki peluang, namun tak satu gol pun tercipta ke gawang SMA Darussalam. Peluang terbesar didapat oleh Rizky Pellu pada pertengahan babak pertama. Sayang, Pellu yang berdiri bebas di mulut gawang kurang tenang melepaskan tendangan, padahal kiper Darussalam sudah salah posisi.

Memasuki babak kedua, permainan SAD Indonesia sedikit lebih baik. Sedangkan SMA Darussalam tetap dengan pola serupa di babak pertama. Beberapa kali serangan balik mereka dengan aksi individu pemainnya mampu menusuk pertahanan lawan. Namun, kesigapan Tri Windu Anggono, kiper terbaik Liga Uruguay U16 2009, membuat gawang SAD Indonesia selalu aman.

Gol Indonesia baru tercipta saat pertandingan babak kedua memasuki menit ke-25. Sebuah aksi Feri Firmansyah di sisi kiri pertahanan SMA Darussalam yang diakhiri dengan crossing mendatar ke mulut gawang lawan mampu diselesaikan dengan baik oleh Syamsir Alam. Skor 1-0 ini tidak berubah hingga akhir pertandingan.

Menanggapi hasil pertandingan ini, pelatih SAD Indonesia, Cesar Payovich, mengaku tidak puas dengan barisan depan anak asuhnya.

“ Terlalu banyak peluang yang terbuang dengan percuma. Untung ini hanya laga persahabatan. jika laga resmi, kondisi ini bisa membuat tim kita kalah,” kata Cesar Payovich.

Rencananya, Cesar akan berdiskusi dengan pemain untuk mengevaluasi mengapa hal tersebut bisa terjadi. Permainan SAD Indonesia, terutama barisan depannya, tidaklah merepresentasikan aksi yang biasa mereka tampilkan saat di Uruguay.

DIsinggung kondisi fisik pemainnya yang baru saja tiba dari Uruguay, Cesar mengakui memang para pemainnya kelelahan. “ Namun, itu bukan alasan yang menjadi pembenaran penampilan pemain seperti tadi. Walau, mereka memang sebenarnya butuh istirahat. Apalagi setelah menjalani penerbangan selama 36 jam,” ungkap Cesar.

Cesar melihat, ini memang biasa terjadi pada pemain muda. Yang pasti, ia berharap penampilan anak asuhnya bisa lebih baik saat melawan PPLP Ragunan, Kamis (25/11) di Stadion Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta.

Sementara itu, pelatih SMA Darussalam, Purwadi mengaku cukup senang dengan penampilan anak asuhnya. “ Kami sebenarnya tidak punya persiapan khusus. Namun, saya meminta anak-anak untuk bermain ngotot untuk mendapatkan hasil imbang,” kata Purwadi.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Nasional Liga Pendidikan Indonesia Edhi Prasetyo mengaku salut atas penampilan SMA Darussalam. Menurut Edhi, aksi yang ditunjukkan oleh pemain SMA Darusslam yang mampu mengimbangi SAD Indonesia berkat mental juara yang ditempa dari persaingan Liga Pendidikan Indonesia.

“ Jika tidak punya mental juara. Mustahil, bisa menujukkan performa seperti tadi,” ungkap Edhi.

Terkait penampilan SMA Darussalam, Cesar Payovich mengakui juara LPI 2009/2010 itu tampil cukup bagus. Bahkan, Cesar mengaku kesengsem dengan pemain SMA Darussalam nomor 10 (Wawan) dan nomor 2 (WIldan). Cesar ingin memanggilnya dalam seleksi nasional Uruguay Project, bulan depan di Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar