Kamis, 27 Januari 2011

Pemain Timnas Sudah Jalani Tes Medis

web6.jpg Proses pelatihan tim Pra Olimpiade Indonesia masih terus berlangsung. Kamis (27/1) ini, latihan tetap dilangsungkan dua kali, pagi hari mulai pkl 08.00 wib dan sorenya mulai 16.00 wib, di lapangan latihan PSSI, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.

Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan langsung fase penggemblengan timnas U-21 ini masih terlihat, kendati tak sebesar sesi latihan timnas senior Suzuki AFF Cup sebelumnya. Walau demikian, mendekati saat pertarungan nanti, yakni melawan Turkmenistan pada 23 Februari di Gelora Jaka Barang, Palembang, tim binaan Alfred Riedl dengan Wolfgang Pikal, Widodo Cahyono Putro dan Eddy Harto ini ini diyakini akan tetap menyita perhatian. Terutama karena akan adanya pencoretan pemain yang berada di pelatnas untuk pembentukan tim inti 18 pemain.

"Untuk menghadapi Turkmenistan nanti kita hanya akan menetapkan sebanyak 18 pemain," ungkap Woldgang Pikal, asisten pelatih timnas U-21 Pra Olimpiade 2012 ini, Kamis pagi.

Hingga Kamis pagi pelatnas tim Pra Olimpiade Indonesia melibatkan 25 pemain, termasuk salah seorang pemain keturunan calon naturalisasi, Jordi, yang sudah bergabung sejak dua hari silam. Pada Kamis sore direncanakan bergabung pemain muda asal Persigo Gorontalo, Bachrudin Nihe.

Kedatangan Bachrudin sekaligus untuk menggantikan Syauful Amar, yang dicoret usai latihan Rabu. "Syaiful Amar sebenarnya berbakat namun Alfred Riedl menilai dia masih perlu waktu untuk bisa bersaing masuk tim inti," jelas Wolfgang Pikal.

Rabu (26/) malam lalu, seluruh pemain pelatnas tim Pra Olimpiade Indonesia ini menjalani tes medis di laboratorium sebuah rumah sakit untuk menganalisis kadar darah dan sekaligus tes urine. Hasil analisa medical-check-up termasuk vo2max pemain baru akan diketahui Jumat atau Sabtu, dan akan menjadi salah satu acuan Alfred Riedl dalam fase pembentukan tim inti 18 pemain.

Wasit Asing Akan Pimpin Laga ISL

wasit222.jpg PSSI akan menggunakan bantuan wasit asing dalam memimpin pertandingan Djarum Indonesia Super League atau Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011. Tiga negara telah diminta bantuannya untuk menyalurkan wasit ke Indonesia, termasuk Australia, yang selama ini disebut-sebut menjadi "penyokong" wasit untuk Liga Primer.

Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid menyatakan, wasit-wasit asing tersebut selambat-lambatnya sudah akan bertugas pada putaran II LSI 2010-2011 ini.

"Kita sudah mewacanakan pemakaian wasit asing ini sejak lama, baik secara langsung maupun melalui Raparnas PSSI sejak beberapa tahun lalu, Belakangan, permintaan semakin gencar dan meminta Ketua Umum coba menggabungkan wasit asing dan lokal," kata Nurdin Halid dalam temu pers pada Rabu (26/1) sore di Senayan.

Nurdin Halid membantah kalau penggunaan wasit asing merupakan cermin dari buruknya kualitas wasit lokal. Menurutnya, langkah ini justru akan meningkatkan kualitas wasit lokal yang ada.

"Hadirnya wasit asing juga setidaknya akan memberikan sugesti bagi wasit-wasit lokal yang ada untuk menjalankan aturan pertandingan dengan lebih baik lagi," lanjut pria yang akrab disapa Puang itu.

Jauh sebelumnya, PSSI telah menggunakan jasa mantan wasit asing Nick Achmad untuk menjadi instruktur wasit di Indonesia. Nick Achmad berperan untuk melakukan berbagai proses pemantapan kemampuan wasit-wasit lokal dan mengelola penugasan wasit untuk kompetisi.

Pada musim kompetisi Liga Indonesia 1994/1995 juga PSSI pernah menggunakan wasit asing saat memasuki babak 8 besar dan final.

Menurut keterangan Sekjen PSSI Nugraha Besoes, dalam pemanfaatan wasit asing ini PSSI telah meminta bantuan dari tiga federasi sepakbola yang ada di Asia Tenggara. Yakni, Malaysia, Singapura dan Australia.

"Kami secara resmi telah meminta masing-masing 10 wasit dari tiap federasi tersebut. Mereka akan memimpin pertandingan dengan sistem datang, bertugas dan kemudian kembali pulang. Artinya, tidak tinggal menetap di Indonesia," kata Nugraha Besoes.

Persib Bandung Tetap Bermain Di ISL

as_logo_pssi.gif Keberadaan Liga Primer Indonesia telah menimbulkan keresahan pada komponen sepakbola lokal. Unsur-unsur dari Liga Primer terus melakukan "gerilya" dengan merlakukan pendekatan dengan berbagai cara pada elemen-elemen kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) atau Divisi Utama, khususnya pemain dan pelatih.

Sejumlah pemain teras dari beberapa klub ternama, seperti Persib Bandung, Sriwijaya FC, serta beberapa pelatih dari klub asal Jawa Timur, bahkan sempat diklaim akan segera bergabung dengan klub-klub dari LPI yang mayoritas didanai oleh Arifin Panigoro itu.

Adanya klaim terhadap Persib Bandung, misalnya, juga tak terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh Arifin Panigoro dengan mendatangani langsung para pejabat tinggi Jabar yang peranan dan kewenangannya di Persib Bandung sangat besar, termasuk Wagub Jabar Dede Yusuf. Arifin Panigoro diketahui telah berbicara dengan Dede Yusuf, mengenai kemungkinan masuknya Persib ke LPI.

Gerakan Arifin Panigoro di Bandung tentu saja mendatangkan cibiran dari staleholder Persib lainnya, termasuk manajer Persib, Umuh Muchtar. Dia memastikan bahwa Persib Bandung akan tetap berkiprah di LSI, sebagai satu-satunya kompetisi sepakbola yang diakui oleh PSSI.

"Persib Bandung tetap di LSI, tidak terpengaruh tawaran menggiurkan dari pihak lain," tegas Umuh ketika dihubungi di Bandung.

PSM Dikeluarkan Dari Keanggotaan PSSI

as_logo_pssi.gif Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) akhirnya resmi dipecat dari keanggotaan PSSI. Keputusan ini diambil lewat rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang digelar di kantor PSSI, Senayan, Rabu 26 Januari 2011.

"Komite Exco telah resmi memecat PSM dari keanggotaan PSSI setelah kami menemukan lebih dari cukup bukti keikutsertaan PSM tampil pada kompetisi di luar PSSI," kata Nurdin dalam jumpa pers, Rabu (26/1) di Senayan.

Sebelumnya, dua klub ISL telah lebih dulu dipecat dari keanggotaan PSSI lewat Kongres Tahunan yang digelar di Bali, 21-22 Januari 2011 lalu. Persibo Bojonegoro dan Persema Malang didepak setelah tampil di Liga Primer Indonesia (LPI).

PSM akhirnya mengikuti langkah kedua tim tersebut tampil di LPI. Juku Eja bertanding melawan Persema Malang, Sabtu, 22 Januari 2011 yang berakhir dengan kemenangan Persema 2-1.

"Sesuai statuta PSSI pasal 16, Komite Eksekutif punya wewenang untuk memecat anggota PSSI. PSM diberi kesempatan untuk membela diri secara tertulis yang akan dibahas pada Kongres mendatang," pungkas Nurdin.Halid

PSSI Minta Mabes Polri Ungkap Laporan Investigasi Majalah Tempo

paknurdin---.jpg Bertempat di Sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1), anggota Exco PSSI menggelar rapat dipimpin Ketua Umum PSSI Drs. H. A. M. Nurdin Halid. Dalam pertemuan pertama pasca Kongres PSSI ke-II 2011 di Bali, pekan lalu, dibahas beberapa hal terkait persiapan Kongres empat tahunan PSSI 2011 maupun isu teraktual di sepakbola nasional.

Isu teraktual yang mendapatkan perhatian Exco PSSI adalah seputar pemberitaan di majalah Tempo, 24 Januari 2011. Di dalamnya terdapat investigasi dari tim Majalah Tempo terkait beberapa kasus yang terjadi dalam persepakbolaan Indonesia.

“ Kami membentuk tim pengacara yang akan mendatangi Mabes Polri Senin (31/1) mendatang. Kedatangan ini bukan untuk membuat laporan pidana atas pemberitaan di Majalah Tempo, namun meminta Mabes Polri untuk membantu mengungkap apa yang diinvestigasikan dalam majalah tersebut,” kata Nurdin Halid.

Lebih lanjut, PSSI akan memberikan ruang yang lebih kepada Mabes Polri untuk memanggil siapapun terkait pengungkapan beberapa kasus yang menjadi investigasi majalah Tempo. Hal ini sejalan dengan deklarasi moral yang dilakukan PSSI beberapa waktu lalu, bahwa pelaku sepakbola yang melakukan tindakan suap menyuap maupun tindakan melanggar lainnya harus dihukum.

PSSI sendiri memang sejak awal berkomitmen untuk melakukan pemberantasan kasus – kasus seperti yang dituduhkan banyak pihak, seperti praktek jual beli pertandingan maupun suap-menyuap wasit. Bukti konkretnya adalah dengan dibentuknya tim Satgas untuk mengungkap kasus tersebut. Namun, PSSI menyadari adanya keterbatasan kemampuan dalam mengungkap hal ini sehingga diserahkan kepada Mabes Polri.

“ Jadi saya tegaskan lagi, bahwa PSSI tidak akan menggugat majalah Tempo. Kami justru berterima kasih dengan adanya laporan investigasi ini, sehingga proses pengungkapan kasus – kasus itu bisa cepat ditangani. Kita serahkan kepada kepolisian,” tegas Nurdin Halid.

Sebelum adanya laporan investigasi di Majalah Tempo, memang banyak tudingan miring dari berbagai pihak seputar kasus praktek korupsi, suap menyuap, dan kasus lainnya di persepakbolaan nasional. Namun, hal itu tidak pernah terbukti secara hukum.

Wasit Asing


Keputusan lain yang dihasilkan dari rapat Exco hari ini adalah pemakaian wasit asing pada Liga Super Indonesia. Ini merupakan langkah yang diambil PSSI dalam menyikapi aspirasi anggotanya.

“ Paling lambat pada putaran kedua ISL, kita akan menggunakan wasit asing yang dipadukan dengan wasit lokal. Semoga terjadi transformasi skill dan mampu membuat pertandingan berjalan lebih kondusif,” ungkap Nurdin.

Penggunaan wasit asing ini bukan berarti PSSI menganggap kualitas wasit nasional yang bertugas saat ini kurang baik. PSSI pun sudah berusaha untuk terus menerus meningkatkan kualitas perwasitan Indonesia. Hanya saja, masih banyak complain dan keluhan dari beberapa klub. Walau harus disadari bahwa pelaku sepakbola di tanah air memang masih belum bisa menerima sepenuhnya keputusan wasit. Padahal, ketika wasit Indonesia memimpin di luar negeri, tidak pernah ada masalah.

Saat ini, PSSI sudah menjalin komunikasi dengan Federasi sepakbola Singapura, Malaysia dan Australia. Setiap Federasi tersebut akan mengirimkan sepuluh wasit untuk bertugas di Indonesia.

Bentuk Tim Verifikasi

Sementara itu, seperti telah diungkapkan saat Kongres tahunan kedua PSSI 2011 di Bali, Kongres PSSI Empat tahunan 2011 akan dilangsungkan pada tanggal 19 Maret 2011 di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Rapat Exco telah menetapkan susunan panitia pelaksana pusat dan daerah.

Selain itu juga telah diputuskan tim verifikasi calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Anggota Exco PSSI yang terdiri dari tujuh orang, yakni Muhammad Zein, Hinca Panjaitan, Benhard Limbong, Gusti Randa, Trimedia Panjatian, Sarifudin Sudding, dan Arteria Dahlan. Mereka akan memverifikasi nama-nama yang dicalonkan oleh anggota pemilik hak suara yang diserahkan paling lambat enam minggu jelang Kongres.

Senin, 24 Januari 2011

Kongres Ke-II PSSI 2011 Telah Ditutup

web22.jpg PSSI baru saja menyelesaikan Kongres ke-2 PSSI 2011 yang berlangsung di Ballroom Hotel Pan Pacific, Tabanan, Bali, Sabtu (22/1). Dimulai sejak pukul 10:00 WITA, Kongres ditutup sekitar pukul 16:00 WITA oleh Ketua Umum PSSI Drs. H. A.M. Nurdin Halid. Usai berakhirnya Kongres, Nurdin Halid langsung memberikan keterangan di hadapan wartawan.

Ketua Umum PSSI menyatakan bahwa kongres ini berlangsung lancar dan sesuai mekanisme organisasi yang tercantum dalam Statuta PSSI. Meski tata caranya tergolong baru bagi sebagian besar anggota, semua bisa menjalaninya dengan baik.

Agenda utama dalam Kongres ini adalah pengesahan laporan ketum PSSI dan anggaran tahun 2010. Hal ini sudah langsung disetujui oleh para anggota secara aklamasi. Setelah itu, juga pengesahan terhadap rencana pada tahun 2011, termasuk di antaranya budget untuk kegiatan pada tahun 2011.

Selain itu, ada beberapa hal keputusan yang semuanya diambil dengan cara voting, yakni :

1. Pengesahan pemecatan klub Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah mengundurkan diri dari ISL dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI).

2. Memberikan sanksi kepada PSM Makassar yang mengundurkan dari dari ISL ke LPI yaitu turun ke kompetisi Divisi I. Sanksi ini bisa berubah menjadi pemecatan, hanya saja sanksi akan diberikan pada kongres berikutnya. Pemecatan akan berlaku jika PSM tetap menjalani pertandingan LPI dan telah menggunakan hak pembelaannya di kongres.

3. Pemberian sanksi oleh FIFA kepada tiga klub yaitu Persma Manado, Gaspa Palopo dan Persegi Gianyar.

4. Kongres menetapkan 23 calon anggota baru PSSI yaitu Lhokseumawe FC, Pidie Jaya, PS Solsel, Tabir FC, PSSL, Porkab Koba, Cilegon Mandiri, Sultan Muda FC, Bandung Barat FC, Blaster FC, Petro Jabrix FC, Maung Bandung FC, Bina Putra FC, PS Tunas Yogya, Gresik Putra, Barabai FC, Persikat Katingan, Persibilmut, Persikokot, Nusaina FC, Persindung, Persidei, Persiyali.

Hal – hal lain yang juga disepakati dalam Kongres adalah merestui pelatnas jangka panjang bagi timnas U-23 yang akan diturunkan pada SEA Games 2011 nanti, pengembalian 99 persen saham PT Liga Indonesia yang saat ini dikuasi PSSI kepada masing-masing klub yang saat ini turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) mulai tahun 2011 dan menargetkan pada tahun 2014 seluruh klub yang bertanding di ISL (kompetisi profesional red) terbebas dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pada Kongres ini pula, Exco PSSI menyampaikan bahwa kongres pemilihan ketua umum PSSI periode 2011-2015 akan berlangsung pada tanggal 19 Maret 2011 di Bintan Kepulauan Riau.

Kongres Ke-II PSSI 2011 Resmi Dibuka

nhpidatokp.jpg Kongres Ke-II PSSI 2011 yang berlangsung di Bali resmi dibuka pada Jumat (21/1) malam. Dalam pembukaan yang berlangsung di ball room Hotel Pan Pacific, Tanah Lot, Tabanan ini, Ketua Umum PSSI memberikan pidato sambutannya.

Berikut adalah pidato lengkap dari Ketua Umum PSSI H.A.M. Nurdin Halid :

Assalamu’alaikum Wr Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan untuk bersama-sama melaksanakan amanat konstitusi organisasi kita yaitu Kongres Tahunan PSSI yang Kedua.

Banyak peristiwa yang membanggakan selama tahun 2010 akan tetapi tentu tidak sedikit pula hal-hal yang mengecewakan publik sepakbola seperti ketika gagal pada SEA Games 2009, yang pada akhirnya menaruh perhatian pemerintah khususnya Bapak Presiden R.I, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempertemukan seluruh stake holder sepakbola nasional dalam upaya mencari solusi terhadap kebuntuan prestasi sepakbola nasional, maka digelarlah kongres Sepakbola nasional (KSN) di Malang pada tanggal 31 Maret 2010.

Sahabat-sahabatku sekalian yang saya cintai dan banggakan,

Sungguh sangat memprihatinkan bahwa pada saat kita sedang giat-giatnya membangun prestasi persepakbolaan nasional melalui konsep yang strategis dan terukur dengan visi 2020 menuju industri sepakbola muncul suatu kegiatan sepakbola yang tidak sesuai dengan Statuta FIFA, AFC maupun PSSI dengan menggelar pertandingan sepakbola yang juga tidak sejalan dengan nafas, semangat dan substansi undang-undang No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

PSSI tidak memberikan persetujuan dan pengakuan kepada LPI (Liga Primer Indonesia) bukan karena faktor suka dan tidak suka melainkan kegiatan tersebut bertentangan dengan Visi dan Misi PSSI dan FIFA. Yang menganut prinsip :

(1) Authenticity (keaslian),
(2) Unity (kesatuan),
(3) Performance (tampilan kinerja),
(4) Integrity (keutuhan).

Visi, Misi FIFA, dan asas-asas kerja FIFA adalah roh sepakbola dunia dan berlaku universal. Demi otentitas dan integritas sepakbola, kita warga sepakbola dunia harus tunduk pada hukum sepakbola dunia, yang tertuang di dalam Statuta FIFA, dan kita pun sebagai komunitas sepakbola nasional harus tunduk pada Statuta PSSI sebagai ”hukum dasar tertulis” sepakbola NKRI yang sudah mendapat persetujuan dan pengakuan FIFA.

Namun dibalik itu semua saya terharu dan bangga terhadap sahabat semua, karena kita mampu berdiri lebih tinggi dan lebih tegak diantara yang setara, tegak dalam mengawal dan menjaga marwah, harkat dan martabat organisasi.

Sahabat-sahabatku yang saya banggakan,

Di tengah-tengah tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam membangun persepakbolaan nasional PSSI tetap tegar bersama anggotanya, sehingga organisasi yang kita cintai ini tetap kokoh berdiri menegakkan aturan, karena siapa lagi yang harus mengawal organisasi ini kalau bukan kita semua termasuk mitra kerja kita.

Keteguhan dan komitmen yang saudara-saudara telah tunjukkan membuat segenap jajaran Pengurus PSSI tetap bekerja dan bekerja, sehingga semua program berjalan sesuai rencana :

- Roda organisasi terus berjalan penuh dinamika, baik internal dengan para anggota dan mitra kerja maupun dengan organisasi sepakbola dunia FIFA, AFC, dan AFF.

- Kompetisi profesional dan amatir di semua strata dan kelompok umur berjalan baik dan semakin bermutu, termasuk kompetisi futsal dan sepakbola putrid -

- Sebanyak 9 kategori Tim Nasional mengikuti berbagai event nasional dan internasional

- Berbagai kursus berskala nasional dan internasional untuk wasit, perangkat pertandingan lain, pelatih, tenaga-tenaga profesional terus dilakukan secara terus menerus dengan berorientasi pada international standard.

- Penegakan hukum dan etika tidak pernah mundur sedikit pun. Komdis dan Komding PSSI terus bekerja keras sepanjang tahun untuk menegakkan peraturan dan etika persepakbolaan di Negeri ini.

Peserta Kongres yang saya hormati dan banggakan,

Sekarang kita lihat kompetisi. Kompetisi profesional dan amatir di semua strata dan kelompok umur berjalan baik dan semakin bermutu, termasuk kompetisi futsal dan sepakbola putri.

Kompetisi profesional Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Piala Indonesia, dan Liga ISL U-21 berjalan dengan baik dan semakin kompetitif, sehingga Assesment AFC menempatkan liga profesional pada :

- Peringkat ke-8 Asia dan peringkat 1 di Asean
- Sponsor baru dan nilai sponsorship terus meningkat,
Klub-klub professional terus berusaha meningkatkan mutu sesuai 5 aspek persyaratan pokok klub-klub profesional untuk mendapatkan lisensi sebagai peserta kompetisi Liga Super Indonesia (ISL – Indonesia Super League).

Kelima aspek yang ditetapkan oleh AFC itu adalah:

a) Legalitas (klub berbadan hukum PT),
b) Sporting (youth development dengan penekanan pada nilai-nilai sportivitas),
c) infrastruktur (stadion, lapangan latihan, dll),
d) Administrasi dan tenaga professional (dikontrak professional),
e) Financial (keuangan yang sehat dan mandiri).

Kelima aspek itu adalah merupakan road-map menuju profesionalisme klub yang sejati. Jika klub mampu memacu diri untuk meningkatkan kelima aspek itu, maka diharapkan pada tahun 2014, klub-klub ISL sudah dapat melepaskan diri dari ketergantungan kepada pembiayaan dari dana APBD.

Terkait dengan klub sepakbola profesional dan dana APBD saya perlu menyegarkan kembali ingatan kita, pesan pendiri bangsa bahwa Sepakbola Indonesia lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Jadi klub sepakbola tidak akan pernah lepas dari dukungan Pemerintah, hanya saja dukungan tersebut dalam era sepakbola modern harus memenuhi azas transparansi dan akuntabilitas.

Tiga pilihan yang ditawarkan oleh PSSI kepada Pemerintah di dalam mendukung klub sepakbola profesional yaitu melalui sistem Partnership, Ownership, Sponsorship.

PSSI telah merintis ke arah kemandirian keuangan klub professional yang ditandai dengan keputusan strategis pengurus PSSI tanggal 24 Oktober 2010 yang mengalihkan kepemilikan saham PT. Liga Indonesia sebesar 99% kepada klub.

Peserta kongres dan para anggota yang saya hormati,

Untuk mendukung liga profesional, PSSI juga terus memperkuat badan pengelola liga amatir yaitu Badan Liga Amatir (BLA) dan membentuk badan pengelola pemain usia muda (BPPUM). Beberapa hasil positif yang didapat antara lain:

- Kompetisi liga amatir berlangsung kompetitif dan fair sehingga sudah mulai dilirik oleh sponsor, termasuk TVRI untuk menyiarkan sejumlah pertandingan.
- Standarisasi klub peserta Divisi III, Divisi II, dan Divisi I diperketat sehingga kasus-kasus penyimpangan administrasi berkurang drastis.
- BPPUM sudah merancang grand-design pembinaan pemain usia muda. Beberapa yang penting adalah:

 Seleksi terhadap 500 pemain muda berbakat untuk angkatan ketiga tim untuk ikut kompetisi yunior di Uruguay. Tiga pemain angkatan pertama sudah masuk program klub elit Uruguay Penarol.
 Pengiriman pemain secara individual juga dilakukan oleh PSSI melalui program IFA.
 Invitasi Sepakbola Usia Muda U-14 Piala Menegpora adalah langkah awal untuk memperkuat festival maupun kompetisi yunior yang diselenggarakan pihak swasta.
 Menerbitkan standarisasi SSB berikut festival-festivalnya.
 Liga Pendidikan Indonesia yang sudah berjalan dua tahun.

Hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan ini, saya perlu menjelaskan sikap PSSI terhadap penilaian pihak-pihak tertentu bahwa kompetisi kita tidak bermutu dan diwarnai banyak kecurangan.

Saya ingin menunjukkan dua fakta untuk menjawab penilaian tersebut.

(1) Faktor trust (kepercayaan)
Setiap pekan, ratusan ribu penonton dan supporter tetap berbondong-bondong ke stadion dan jutaan pasang mata duduk di depan televisi karena mereka percaya pertandingan-pertandingan berjalan fair dan kompetitif termasuk para sponsor, mitra kerja.

(2) Faktor Kualitas Timnas dan Lahirnya Bintang Sepakbola
Sebuah fakta di depan kita bahwa pemain sepakbola kini menjadi perbincangan yang menarik sampai dengan tim nasional Piala AFF 2010 ini bukanlah datang tiba-tiba, tapi berproses dari klub dan kompetisi. Sudah lama Bambang Pamungkas, Markus Harison, Firman Utina, dan Christian Gonzalez menjadi bintang sepakbola Indonesia di level klub dan kompetisi. Munculnya bintang-bintang baru seperti Octo Maniani, Nasuha, Bustomi, Yongki Aribowo membuktikan betapa kompetisi kita bermutu, kompetitif, dan fair sehingga mampu melahirkan bintang-bintang baru.

Sukses di Piala AFF, apakah karena naturalisasi? Tidak juga. Ketika Timnas menggetarkan Negeri ini tahun 2007, tidak ada pemain naturalisasi. Dua gol ke gawang Bahrain datang dari Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas. Satu gol ke gawang Arab Saudi dari kaki Ellie Aiboi. Dari 17 gol Timnas kita di Piala AFF 2010, 12 gol lahir dari pemain lokal.

Sahabat-sahabatku yang berbahagia,

AFC juga mengumumkan bahwa duel Indonesia vs Korsel di Piala Asia 2007 memecahkan rekor penonton (di stadion) maupun pemirsa televisi sepanjang sejarah Piala Asia.

Fakta lain: hampir 100 pemain muda U-23 berbakat ikut seleksi Timnas Pra Olimpiade dan SEA Games. Darimanakah mereka? Bukankah mereka produk kompetisi berjenjang yang diikuti klub-klub professional maupun klub amatir, tim-tim yang mewakili Pengcab dan Pengprov, yang saudara-saudara bina sepanjang waktu, sepanjang tahun?

Sukses Timnas U-16 kita melaju ke putaran final Piala Asia U-16 tahun 2009 dan 2010, bukankah tim itu produk dari kerja keras saudara-saudara menyiapkan tim untuk berkompetisi di kelompok usia U-15 yang diawali festival-festival kelompok usia U-13, U-14 di tingkat Pengcab dan Pengprov?

Timnas futsal kita menjuarai Piala AFF 2010 dan lolos ke putaran final Piala Asia 2010 adalah produk dari kompetisi dan turnamen-turnamen futsal yang kita lakukan bersama.

Lebih dari 5.000 pemain telah mengikuti seleksi Uruguay Project angkatan keempat 2011.

Penilaian AFC terhadap kualitas kompetisi professional kita yaitu: peringkat 1 di Asia Tenggara dan peringkat 8 di Asia.

Rapor biru dari AFC itu, diikuti apresiasi berikutnya: Indonesia menjadi satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang berhak mendapat jatah 1 tiket ke babak utama Liga Champions Asia. Satu tiket lagi berupa tiket babak kualifikasi seperti juga didapat Negara-negara ASEAN lainnya.

Saudara-saudara dan seluruh stakeholders nasional,

Situs FIFA hari ini mengumumkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang paling cepat pergerakan ranking tim nasional-nya.

Semua data dan fakta yang saya kemukakan di atas adalah output kompetisi yang kita gelar di semua strata dan kelompok umur.

PSSI bekerja berdasarkan sistem dengan berpegang teguh pada rule of law yang dikawal secara ketat oleh tiga pelaksana teknis Badan Yudisial PSSI, yaitu Komite Legal, Komisi Disiplin, dan Komisi Banding. Fakta yang didukung data statistik menunjukkan betapa rule of law benar-benar ditegakkan oleh ketiga ‘pengawal’ di atas.

Saya mengajak kita semua untuk tetap rasional. Mari kita bangun konstruksi berpikir di atas fondasi kebenaran kuantitatif maupun kualitatif. Kita berbicara dan berargumentasi berdasarkan data statistik, bukan asumsi dengan data yang salah dan manipulatif.

Sesuai dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi, maka PSSI senantiasa membuka diri untuk diawasi oleh institusi negara dan pemerintah serta lembaga non-pemerintah lainnya, sehingga dapat memenuhi azas akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan.

Hadirin sekalian yang saya cintai dan banggakan,

Tahun 2010 sudah kita lewati dan saya mengajak kita semua untuk menatap tahun 2011 dengan optimistis. Pada kesempatan baik ini, saya pun mengajak para anggota yang terhormat untuk memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah ikut membangun sepakbola sepanjang tahun 2010.

Pada kesempatan ini, kita patut berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, DR. Susilo Bambang Yudhoyono. Pada forum tertinggi ini, saya selaku ketua umum PSSI, atas nama saudara-saudara, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan perhatian yang sangat besar kepada kemajuan sepakbola Negeri ini. Perhatian Presiden SBY, ditunjukkan dengan memberikan dukungan langsung dan nyata terhadap perjuangan Tim Merah Putih di lapangan hijau. Pada Piala Asia 2007, beliau tercatat 3 kali datang ke Stadion menyaksikan Timnas bertarung dan sekali menemui Timnas di hotel. Hal itu kembali terulang pada Piala AFF 2010: 3 kali ke stadion dan sekali ke lapangan latihan.

Selain itu dukungan pemerintah untuk Tim Nasional, termasuk rencana memperbaiki lapangan latihan Timnas, merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah terhadap pembangunan sepakbola nasional.

Penghargaan yang tinggi juga sepatutnya kita berikan kepada Komisi X DPR RI. Sepanjang tahun 2010 saja, para wakil rakyat ini menerima Pengurus PSSI Pusat untuk Rapat Dengar Pendapat. Setidaknya, ada dua hal penting yang diberikan para wakil rakyat di Komisi X DPR RI.

Pertama, dukungan moril dan konstitusional terhadap otoritas dan independensi organisasi PSSI sebagai anggota FIFA.

Kedua, berupa persetujuan anggaran APBN 2010 dan 2011 untuk pembangunan sepakbola Indonesia modern.

Kami juga berterimakasih kepada Kemenegpora, Polri beserta jajarannya dan Mendiknas serta pemerintah daerah khususnya yang memberikan dukungan dalam pembinaan Sepkabola nasional melalui Liga Pendidikan Indonesia.

Kami juga tak mungkin mengingkari peran sentral para mitra kerja kita sepanjang tahun 2010:

• Perusahaan Sponsor: PT Djarum, Nike, Pespex, Tiphone Tanpa bantuan dari sponsor, PSSI mustahil bisa menggelar sekitar 1000 pertandingan kompetisi di berbagai strata dan jenjang usia, termasuk tim nasional.
• TV Partner: Antv, RCTI, TV One dan TVRI Karena keempat stasiun televisi inilah, masyarakat sepakbola Indonesia bisa menyaksikan siaran langsung tak kurang dari 300 pertandingan kompetisi live sepanjang tahun 2010.
• Media massa (cetak, elektronik, online) Walaupun pemberitaan dan analisis rekan-rekan pers kerap membuat hati dan kuping panas atau dahi berkerut, saya atas nama Pengurus PSSI dan seluruh anggota yang hadir di sini menyampaikan terima kasih. Andalah yang telah mewarnai dinamika sepakbola Negeri ini: menggelorakan nasionalisme dan profesionalisme, serta menggugat segala bentuk KKN, penyimpangan yang menjerumuskan tatanan sepakbola maupun otentitas permainan sepakbola itu sendiri.

Lebih dari itu, rekan-rekan pers telah mendorong partisipasi publik yang sangat agresif bagi kemajuan sepakbola Nasional. Itulah makna hakiki dari demokrasi sejati yang kita pilih sejak 12 tahun silam.

Kepada seluruh masyarakat Indonesia kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya atas segala dukungan yang selama ini telah diberikan dan yang akan diberikan untuk kemajuan Sepakbola Nasional.

Demikian Sambutan saya, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Ketua Umum PSSI
H. A.M. NURDIN HALID

PSSI Gelar Kongres Tahunan Kedua Di Bali

as_logo_pssi.gif PSSI akan menggelar Kongres Tahunan Kedua di Bali pada hari Jumat dan Sabtu (21-22/1) ini. Kongres ini akan dilaksanakan di Hotel Pan Pasific (dh/Lee Meridien), Tanah Lot. Pembukaan resmi Kongres dilangsungkan Jumat malam oleh Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid yang akan didampingi seluruh anggota Komite Eksecutive (Exco) PSSI.

Kongres ini merupakan agenda tahunan PSSI untuk mengevaluasi kegiatan dari tahun yang berjalan, serta membahas dan mengesahkan rancangan kerja berikutnya, termasuk program timnas yang semakin menumbuhkan kecintaan dari masyarakat. Menyangkut program timnas ini, menurut rencana, pelatih kepala timnas Alfred Riedl akan berada ditengah-tengah peserta Kongres. Alfred Riedl bertolak ke Bali Kamis (20/1) bersama asisten pelatih Wolfgang Pikal.

Kongres PSSI di Bali merupakan kongres tahunan terakhir dari kepengurusan PSSI periode 2007-2011 yang beberapa kali mengalami penyempurnaan, termasuk restukturisasi kepengurusan dan revitalisasi bidang-bidang, diantaranya Badan Tim Nasional Indonesia (BTNI). Pengendali utama BTNI PSSI kini adalah Wakil Ketua Umum PSSI, Nirwan Dermawan Bakrie.

Menurut keterangan Sekjen PSSI Nugraha Besoes yang Rabu (19/1) sudah berada di Bali, Kongres akan dihadiri lebih dari 100 peserta yang terdiri dari ketua atau perwakilan 33 Pengprov PSSI di Tanah Air, serta representasi klub-klub Djarum Indonesia Super League (DISL) dan Ti-Phone Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia, dan representasi dari tiga kompetisi liga amatir yang diselenggarakan oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI.

Representasi dari kompetisi DISL adalah sebanyak 15 tim, dari Ti-Phone Divisi Utama 16 tim, kompetisi Divisi I diwakili 14 tim, kemudian 12 tim dari Divisi II, dan 10 tim dari Divisi III.

Persap Purbalingga Menjadi Persibangga

div2c.jpg Tim asal Jawa Tengah yang sukses menggapai posisi puncak kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010, yakni Persap Purbalingga, akan segera berubah nama menjadi Persibangga. Perubahan nama ini kemungkinan besar sudah akan terealisasi melalui Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar Jumat-Sabtu (21-22/1) di Hotel Pan Pasifik, Tanah Lot, Bali.

Ihwal perubahan nama Persap Purbalingga menjadi Persibangga ini disampaikan langsung oleh ketua umumnya, H.Tasdi, SH, MM, dalam keterangan pers yang diadakan seusai pertandingan final kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 pada Selasa (18/1) sore di Stadion Lebak Bulus.

Masih dibalut kegembiraan dan kebanggaan atas sukses timnya merebut gelar juara setelah mengungguli Persewar Waropen 2-1 pada laga final itu, H.Tasdi, SH, MM yang juga Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga mengutarakan harapannya agar perubahan nama Persap Purbalingga menjadi Persibangga tersebut memang sudah dapat dibahas dan disetujui pada forum di Kongres Tahunan di Bali ini.

"Dengan nama baru ini kami sekaligus berharap persepakbolaan di Purbalingga nantinya akan lebih membanggakan. Harapan kami juga dari Purbalingga akan ada pemain yang bisa membela timnas," jelas H.Tasdi, SH, MM, yang hadir dalam keterangan pers itu bersama Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan Ketua BLAI PSSI Iwan Budianto.

Ketua Umum Persap H.Tasdi, SH, MM juga menyebutkan bahwa Purbalingga saat ini terus mengupayakan penyempurnaan infrastruktur sepakbola, termasuk stadion yang memadai untuk kompetisi nasional. Dalam perjalanannya di kompetisi Divisi II tahun 2010, Persap telah dua kali menjadi tuan rumah persaingan putaran awal.

Hal ini, kata Tasdi, membuktikan keseriusan dari jajaran pembina mau pun stakeholders sepakbola di Purbalingga dalam mengembangkan dan memajukan prestasi sepakbola daerahnya.

"Purbalingga ingin mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain di Jawa Tengah yang sudah lebih dulu berkembang dan maju," ucap H.Tasdi.

Meski perubahan nama Persap Purbalingga menjadi Persibangga itu baru akan dibahas dan diberikan persetujuannya pada Kongres di Bali, namun nama Persibangga selama ini sudah sangat melekat dengan elemen sepakbola daerah itu. Persibangga adalah komunitas pendukung atau kelompok suporter dari Persap Purbalingga.

Sejak tampil di putaran-putaran awal kompetisi Divisi II tahun 2010 ini nama Persibangga juga sudah diterakan pada kaus yang dikenakan para pendukung mereka. Tak terkecuali pula di Stadion Lebak Bulus. Ratusan pendukung fanatik Persap yang datang langsung dari Purbalingga, atau dari seputaran Jabodetabek, sudah memakai kaus merah menyala bertuliskan Persibangga di bagian belakang atau puinggung.

Kompetisi Liga Amatir Harus Diperhatikan

div2222.jpg Selamat kepada tim Persap Purbalingga yang telah sukses merebut gelar juara pada kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 yang telah diselesaikan rangkaian pertandingannya Selasa (18/1) sore di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Selamat pula kepada tim Persewar Waropen yang telah menunjukkan kegigihannya dengan mengusung semangat pantang menyerah yang telah menjadi ciri khas tim-tim asal Papua, dan tetap menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan.

Gelar juara tentunya memang menjadi dambaan bagi seluruh elemen olahraga. Namun demikian, bukan berarti gelar juara menjadi satu-satunya yang harus dikejar. Demikian juga untuk Persap Purbalingga dan Persewar Waropen. Kedua tim tetap fokus dalam mengemban misi dengan melakukan pencarian, perekrutan dan pembinaan pemain-pemain muda potensial dari daerahnya masing-masing.

Kompetisi Divisi II Liga Indonesia PSSI adalah ajang persaingan untuk para pemain berusia 23 tahun kebawah. Ini adalah salah satu kompetisi terberat yang dikelola oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI yang diketuai oleh Iwan Budianto. Melibatkan hampir seratus tim yang mewakili kabupaten atau kota dari seluruh Indonesia, kompetisi ini dilakukan berjenjang dari tingkat wilayah, provinsi dan terakhir nasional. Tak kalah beratnya dengan kompetisi Divisi III, khusus untuk pemain berusia 21 tahun kebawah, yang juga melibatkan banyak peserta.

Kriteria pembatasan usia pemain pada jenjang kompetisi Divisi III dan Divisi II sejak awal sebenarnnya memang dimaksudkan agar dua kompettisi ini dapat dijadikan acuan untuk pembinaan pemain muda. Artinya, dari kompetisi ini seyogyanya bisa direkrut calon-calon pemain potensial yang memiliki talenta besar. Apalagi, sebagian besar pemain yang tampil di kompetisi ini sebelumnya tentu telah mengasah kemampuannya melalui kompetisi-kompetisi strata di bawahnya, tak terkecuali tentunya liga remaja kelompok umur U-18 Piala Soeratin.

Tidak mengherankan jika masalah perekrutan pemain dari kompetisi liga amatir ini kembali dikemukakan oleh para pembina tim Persap Purbalingga dan Persewar Waropen. Dalam jumpa pers khusus seusai laga final Divisi II Selasa sore di Stadion Lebak Bulus itu, baik pembina Persap Purbalingga dan Persewar Waropen sama-sama melontarkan keinginannya agar PSSI bisa lebih serius merespon hal itu.

"Sudah bisa dilibatkan dalam seleksi timnas saja tentunya sangat membanggakan kami," ujar H.Rokhman Supriyadi, manajer tim Persap Purbalingga, dalam jumpa pers khusus yang juga dihadiri oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan Ketua BLAI PSSI Iwan Budianto.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh manajer Persewar Waropen Ir.Robertus T dan pelatih kepala Robby Maruanaya. Robertus menyatakan, banyak bibit pemain berbakat dari Tanah Papua, tetapi selama ini agak terabaikan karena proses perekrutan yang kurang komprehensif.

"Tanah Papua sejak zaman dahulu banyak melahirkan pemain-pemain potensial," tegas Robertus.

Robby Maruanaya menambahkan, masih banyak Boas Salossa dan Octovianus Maniani lainnya di daratan Papua.

"Kemampuan mereka kurang terasah karena kurangnya kompetisi di daerah, sementara proses pemanduan bakat kita juga masih kurang sempurna," jelas Robby Maruanaya, yang terakhir bermain untuk timnas Pre Olympic tahun 1987.

Persap Purbalingga Juara Divisi II

div2juara.jpg Gelar juara kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 akhirnya diboyong anak-anak Persap Purbalingga setelah mematahkan perlawanan anak-anak Persewar Waropen 2-1 dalam pertarungan sepanjang 120 menit pada Selasa (18/1) sore di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Gol-gol kemenangan tim Persap Purbalingga pada pertandingan yang dipimpin oleh wasit Febi Kurniawan ini dicetak oleh Herdy Hermawan menit 33 dan Galih Tri H menit ke-110. Persewar Waropen sempat menyamakan kedudukan di menit ke-60 melalui gol pemain pengganti Yacob Warabay. Posisi imbang 1-1 ini bertahan hingga waktu pertandingan normal 2 x 45 menit selesai, hingga dilakukan perpanjangan waktu 2 x 15 menit.

Anak-anak Purbalingga dan Waropen sama-sama memasuki gelanggang pertempuran dengan semangat dan optimisme tinggi, walau target utama mereka sebenarnya sudah tergapai, yakni memperoleh promosi ke Divisi I pada musim kompetisi 2011 ini. Oleh karena itulah, para pemain kedua tim secara keseluruhan mampu menjalani pertandinganya dengan baik, tanpa diwarnai insiden berarti yang bisa memicu perkelahian massal di lapangan. Memang beberapa kali terjadi benturan-benturan kecil, akan tetapi hanya menimbulkan protes-protes kecil.

Seperti lazimnya pertandingan sepakbola, justru para pendukung kedua tim yang tensinya lebih tinggi. Ratusan simpatisan Persap Purbalingga melontarkan ketidakpuasan mereka atas kepemimpinan wasit Febi Kurniawan, khususnya ketika wasit tidak mengesahkan gol salah seorang pemain Persap pada 15 menit pertama perpanjangan waktu.. Gol dari tendangan keras dari rusuk kanan pertahanan Persewar itu menembus jala gawang sebelah kanan Waropen. Lantaran kerasnya tendangan dan derasnya bola menembus jala gawang, baik asisten wasit I Sukri Sulaiman dan asisten wasit 2 Daud Patintingan sama-sama tidak menyadari bahwa bola memang mulus menembus jala gawang Waropen. Wasit Febi Kurniawan pun tampaknya tidak menyadari bahwa gol memang telah terjadi.

Dalam tayangan ulang rekaman TVRI yang melakukan liputan langsung final kompetisi Divisi II ini, memang telah terjadi gol. Namun demikian, wasit tetap tak bisa menganulir keputusannya, karena keputusan wasit dalam sebuah pertandingan adalah mutlak. Oleh karena itu, pertandingan harus tetap dilanjutkan. Febi Kurniawan sendiri sebelumnya telah bertugas dengan baik di babak semifinal, saat Persap Purbalingga memukul PS Bungo dari Jambi dengan skor 2-0 yang juga melalui pertandingan perpanjangan waktu..

Di luar terjadinya gol tak terduga untuk Persap Purbalingga itu, kepemimpinan jajaran perangkat pertandingan pada laga final ini sebenarnya sudah cukup baik. Febi Kurniawan dan dua asisten wasit cukup tegas dalam memberikan tindakan kepada para pemain kedua tim yang melakukan pelanggaran. Tercatat adanya tiga kartu kuning dan satu kartu merah untuk pemain Waropen, sementara pemain Persap mendapat tiga kartu kuning.

Paras pemain Waropen yang memperoleh kartu kuning adalah Peter Bavoalim, Mardiansyah, dan kiper Yohanis P Gebze. Sedangkan yang dikeluarkan dari lapangan karena akumulasi kartu kuning adalah pemain tengah Jefri Haay. Dari kubu Purbalingga, tiga kartu kuning diperoleh Narto, Willi Adi Susanto dan Herdy Hermawan

Alfred Riedl Rilis Skuad Timnas Pra Olimpiade

riedl--pssimedia.jpg Pelatih Alfred Riedl telah menentukan 25 pemain untuk berkiprah dalam Pra Olimpiade 2012. Keputusan itu dikeluarkan pada hari Senin (17/1) ini setelah ia melakukan diskusi dengan para asistennya.

Sebelum menentukan pilihannya, Alfred Riedl telah menyeleksi lebih dari 80 pemain yang dilakukan dalam tiga fase sejak tanggal 7 Januari 2010.

Para pemain terpilih ini akan mulai menjalani pelatnas pada tanggal 24 Januari 2010. Kurnia Meiga dkk akan digembleng dengan serius sebelum menjalani laga home melawan Turkmenistan pada tanggal 23 Februari 2010.

Berikut adalah pemain terpilih untuk Pra Olimpiade 2012 :

1. KURNIA MEGA ( AREMA INDONESIA)

2. ARDITANI ARDIYASA ( PERSIJA )

3. MUHAMAD RIDWAN ( PERSITA )

4. ABDUL HAMID MONY ( PERSIBA )

5. SAFRI UMI ( PERSIRAJA )

6. DIAZ ANGGA PUTRA ( PERSIB )

7. AHMAD FARIZI ( AREMA INDONESIA )

8. GUNAWAN DWI CAHYO ( SRIWIJAYA FC )

9. RAHMAT LATIF ( SRIWIJAYA FC )

10.FACHRUDIN ( PS. SLEMAN )

11.SEPTIA HADI ( PSPS PEKANBARU)

12. OKTO MANIANI ( SRIWIJAYA FC )

13. DENDI SANTOSO ( AREMA INDONESIA )

14. EGI MELGIANSYAH ( PELITA JAYA )

15. HENDRO SISWANTO ( LAMONGAN )

16. RAMDANI LESTALUHU ( PERSIJA )

17. NASUTION KARUBABA ( PERSEMAN )

18. ENGELBERTH SANI ( PELITA JAYA )

19. JOHAN YOGA ( PERSIB )

20. RISHADI FAUZI ( PERSITA )

21. ARIS ALFIANSYAH ( PERSELA )

22. TITUS BONAI ( PERSIPURA )

23. RISKY NOVRIANSYAH ( PERSIJAP )

24. DAVID LALI ( PERSIPURA )

25. YONGKI ARIWIBOWO ( AREMA )

26. RUBEN WARBANARAN (Masih Dalam Peroses WNI & Passpor INDONESIA)



Catatan:
Hasil ini dapat berubah sewaktu-waktu jika terjadi cidera pada pemain atau pencoretan yang disebabkan oleh indispliner ataupun penurunan performa bermain selama mengikuti pemusatan latihan.

Optimisme Dua Finalis Kompetisi Divisi II

as_logo_pssi.gif Persewar Waropen dan Persap Purbalingga sama-sama optimistis merenggut kemenangan pada laga final kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 yang akan dilangsungkan Selasa (18/1) sore di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pertarungan puncak perebutan gelar kompetisi Divisi II yang diselenggarakan oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI ini akan ditayangkan langsung oleh TVRI mulai pukul 15.30 wib.

"Tim Purbalingga tentu tak bisa dianggap enteng, tetapi anak-anak siap meredam permainan mereka," ungkap Robbi Maruanaya, pelatih kepala tim Persewar Waropen, Senin (17/1) siang.

Dari kubu Persap Purbalingga, manajer tim Supriyadi sebaliknya juga menegaskan kesiapan para pemainnya untuk tampil lebih baik saat menghadapi Persewar Waropen.

"Memang harus kami akui kalau perjalanan Persewar Waropen di liga amatir ini lebih baik dari kami. Namun hal itu tentunya tidak mengurangi tekad para pemain untuk merebut gelar juara kompetisi Divisi II tahun ini," jelas Supriyadi.

Persewar Waropen, yang pada 2009 merebut gelar juara kompetisi Divisi III, lolos ke laga puncak kompetisi Divisi II tahun 2010 ini setelah mengalahkan Perseka Kaimana 4-0 pada babak semifinal Minggu (16/1) sore di Lebak Bulus. Pada semifinal lainnya, Persap Purbalingga harus bermain marathon sepanjang 120 menit sebelum memukul PS Bungo dari Jambi 2-0.

WAROPEN LEBIH MULUS

Kiprah Persewar Waropen di kancah liga amatir ini memang lebih baik dibanding Persap Purbalingga. Setelah ditangani Robby Maruanaya, Persewar Waropen hanya setahun 'hinggap' di Divisi III, dan hanya setahun pula berada di jalur Divisi II. Sementara itu, Persap cukup lama berkompetisi di Divisi III, sebelum memperoleh promosi ke Divisi II pada 2009. Namun, pada Divisi II tahun silam Persap Purbalingga hanya bertahan hingga babak II.

"Kami iri pada tim tetangga sebelah, PSCS Cilacap, yang perjalanannya lebih mulus dan sekarang bahkan siap untuk berkiprah di kompetisi Divisi Utama," ujar Supriyadi, yang baru Senin malam mengantar para pemainnya melakukan latihan ringan di lapangan sepakbola Halim Perdanakusuma, dekat dengan penginapan mereka di mess Pringgondani, di kawasan Halim.

Di kubu Persewar, pelatih Robby Maruanaya dan asisten pelatih Saut Lumban Tobing pada Senin pagi membawa.seluruh pemainnya 'berendam' di kolam renang kompleks olahraga Bea & Cukai, yang juga dekat dengan penginapan mereka.

Menghadapi laga final, baik Persewar Waropen dan Persap Purbalingga juga sama-sama bisa menurunkan seluruh pemain terbaiknya, karena tak ada yang terkena akumulusi kartu kuning atau mengantongi kartu merah.

TIM PENDUKUNG

Pertarungan kedua tim di babak pamungkas kompetisi Divisi II ini dipastikan akan sangat menarik karena adanya dukungan meriah dari kelompok suporter masing-masing. Kelompok pendukung Persap yang berjumlah ratusan bahkan sudah hadir ketika timnya tampil di babak semifinal Minggu malam lalu, dan jumlah mereka dipastikan akan meningkat untuk babak final besok.

"Kami sudah melakukan koordinasi, ribuan warga Purbalingga yang berada di Jabodetabek akan berbondong-bondong menyaksikan pertandingan ini," jelas Supriyadi, sembari menambahkan bahwa Bupati Purbalingga Drs. Heru Sudjatmoko dan jajarannya akan turut memberikan dukungan.

"Bahkan pak Bupati sudah menjanjikan bonus jika kami berhasil merebut gelar," imbuh Supriyadi. Ketua Umum Persap, H.Tasdi, SH, MM, yang sejak awal mendampingi tim di Jakarta, adalah juga Ketua DPRD Purbalingga.

Dari kubu Persewar, Robby Maruanaya juga mengemukakan tentang kehadiran Bupati Waropen Drs. Yesaya Bueney untuk mendampingi perjuangan para pemain di babak final. "Pak Bupati dan Sekda akan tiba besok pagi," jelas Robby Maruanaya. Dia menambahkan, ribuan simpatisan Persewar dipastikan juga akan memberikan dukungannya di Lebak Bulus.

Keberadaan ribuan pendukung kedua tim finalis di Stadion Lebak Bulus tentunya meningkatkan atmosfir persaingan perebutan gelar juara kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 ini. Namun demikian, tentunya juga sangat diharapkan jika dalam memberikan dukungannya masing-masing kelompok suporter bisa bersikap dewasa. Sama-sama bisa mengontrol dan menahan diri serta tidak saling memprovokasi.

Minggu, 16 Januari 2011

Sutan Harharah Pantau Semifinal Divisi II

as_logo_pssi.gif Ada yang menarik dari gelaran babak semi final kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 yang dilangsungkan Minggu (16/1) sore dan malam di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Direktur Teknik PSSI, Sutan Harharah, turut tekun menyaksikan dua laga semifinal dari kompetisi yang diselenggarakan oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI ini. Sutan Harharah duduk di tribun stadion bersama beberapa pengurus teras BLAI PSSI, Wakil Ketua BLAI Ambia Boestam, Sekretaris BLAI Syauqi Soeratno dan Direktur Bisnis BLAI Petri Octavianus.

Sutan Harharah, yang sejak sore didampingi oleh Mundari Karya, yuniornya di timnas Indonesia dan terakhir menangani timnas U-16 Indonesia di putaran-final Kejuaraan U-16 AFC 2010 di Tashkent, baru beranjak meninggalkan kursinya setelah laga semifinal kedua antara Persap Purbalingga dengan PS Bungo berakhir.

"Ada beberapa pemain yang cukup menarik perhatian, tetapi memang saya harus perhatikan juga datanya," ujarnya sebelum turun ke bagian bawah stadion.

Disinggung lebih jauh, Sutan Harharah mengakui kalau kehadirannya di Lebak Bulus memang sengaja untuk menyaksikan dua partai semifinal kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2010 ini. Dengan kata lain, keberadaannya memang untuk melakukan pemantauan mengenai kemungkinan adanya pemain-pemain dari strata Divisi II ini yang bisa dinominasikan ke jenjang yang lebih baik, tak terkecuali timnas.

Sutan Harharah menegaskan jika kedatangannya ke Lebak Bulus sepengetahuan pelatuh kepala timnas Indonesia, Alfred Riedl. "Ya, nantinya tentu saya akan report ke coach Alfred," jelas Sutan Harharah.

"Coach Alfred juga sudah tahu jika saya dibantu oleh Mundari Karya," tambah Sutan Harharah..

Walau demikian, Sutan Harharah mengelak menyebutkan sudah adanya pemain yang kemungkinan akan dia promosikan ke coach Alfred Riedl.

"Masih ada pertandingan final. Tentu kami harus mencermati pertandingan final itu," tegasnya.

Gelaran kompetisi Liga Amatir yang dikelola oleh BLAI PSSI selama ini memang terkesan luput dari perhatian, tak terkecuali oleh para pemandu bakat dari tim-tim yang berkiprah di Liga Profesional. Padahal, bukan tak mungkin dari kompetisi amatir ini bisa diperoleh pemain-pemain yang cerdas, memiliki kemampuan teknik memadai dan perilaku yang baik.

Hal inilah yang coba dilakukan oleh PSSI dengan lebih mencermati gelaran babak-babak akhir kompetisi liga amatir, khususnya sejak babak semifinal kompetisi Divisi I yang berlangsung di Karawang dan Lebak Bulus, hampir dua bulan silam. Meski kompetisi Divisi I mempertemukan tim-tim dengan kategori pemain senior, namun masih banyak pemain muda yang ditampilkan di sana.

Gelaran kompetisi Divisi II, dan juga Divisi III, lebih spesifik lagi karena adanya batasan usia pemainnya.Kompetisi Divisi II bermaterikan pemain di bawah usia 23 tahun. Sementara, untuk Divisi III, dikhususkan untuk pemain di bawah usia 21 tahun.

Dalam upaya menjaring calon-calon pemain berbakat sejak usia muda, seyogyanya kompetisi Divisi III dan Divisi II patut memperoleh perhatian berlebih dari stakeholders sepakbola nasional.

Tak terkecuali tentunya jajaran pembina di daerah. Namun, yang terjadi selama ini cukup memprihatinkan. Konsentrasi untuk pembinaan tim-tim Divisi III dan Divisi II bisa dikatakan kurang. Begitu juga untuk gelaran Liga Remaja Piala Soeratin U-18 dan U-16.

Tak mengherankan jika BLAI PSSI masih belum bisa menuntaskan rangkaian pertandingan kompetisi Divisi III, serta Liga Remaja U-18 dan U-16.

"Banyak tim-tim yang mengalami kesulitan pendanaan. Kami harus bekerja-keras untuk menyelesaikan kompetisi dari tingkat provinsi dan kemudian nasional," tegas Petri Octavianus, Direktur Bisnis BLAI PSSI.

Persewar Bertemu Persap Di Final Divisi II

div2put33.jpg Persewar Waropen dan Persap Purbalingga akan bertemu dalam pertarungan puncak perebutan gelar juara kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2010 yang akan dilangsungkan Selasa (18/1) sore di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Laga bergengsi antara tim Papua dan Jawa Tengah ini akan ditayangkan langsung oleh TVRI mulai pukul 15.30 wib.

Persewar Waropen lmenempatkan diri ke babak final setelah mencatat kemenangan besar 4-0 (2-0) atas tim sesama Papua, Perseka Kaimana, pada babak semifinal yang dilangsungkan Minggu (16/1) sore di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pada semifinal lainnya, Persap Purbalingga harus berjuang keras sepanjang 120 menit untuk menyisihkan wakil dari Jambi, PS Bungo, 2-0 (0-0, 0-0, 0-0).

Empat gol kemenangan tim Waropen atas Kaimana dicetak oleh Mahmudin (5), Anthon Kipping (33), David Samberbori (59), dan jefri Haay (62). Sementara, dua gol kemenangan Persap Purbalingga atas PS Bungo dibuat oleh Saiful Amar pada menit ke-108 dan gol bunuh diri pemain belakang Bungo, Awaludin, menit ke-119.

Pertarungan antara Persewar Waropen dengan Perseka Kaimana yang dipimpin oleh wasit Kasnari (DKI) berlangsung dalam tempo cepat. Kasnari mengeluarkan tiga kartu kuning, yakni dua untuk Waropen dan satu Kaimana. Dua pemain tim Waropen yg dihadiahi kartu kuninp adalh Gusti kurni dan franklin rumbiak, sementara untuk Kaimana diterima kiper Mikha F Salu. Laga semifinal kedua antara Persap Purbalingga dengan PS Bungo harus diselesaikan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit setelah dalam 2 x 45 waktu normal kedua tim bermain imbang tanpa gol. Dipimpin oleh wasit Febi Kurniawan, kedua tim sama-sama tampil agresif meski sama-sama pula kesulitan dalam mencetak gol. Serangan yang dibangun Persap dan Bungo lebih sering kandas di pertahanan terakhir.

Di sisi lain, kiper Persap Lukito dan kiper Bungo, Irwandi, sama-sama bermain baik untuk menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Beberapa kali keduanya berhasil melakukam penyelamatan gemilang. Pada tiga menit terakhir pertandingan waktu normal, PS Bungo harus tampil dengan sepuluh pemain menyusul dikeluarkannya Iwan Nurdiyanto karena akumulasi kartu kuning. Wasit Febi Kurniawan secara keseluruhan mengeluarkan empat kartu kuning untuk tim Bungo, dan satu untuk tim Persap Purbalingga.

WAROPEN

Persewar Waropen adalah tim juara kompetisi Divisi III Liga Indonesia 2009. Saat itu, tim Waropen juga sudah ditangani oleh Robby Maruanaya, mantan pemain Papua yang sudah malang melintang di era Perserikatan dan Galatama. Dalam menunjang sukses Persewar tahun ini, Robby Maruanaya didukung oleh Saut Lumban Tobing, yang terakhir sama-sama bermain di timnas Indonesia 1987.

"Saya berharap Saut Lumban Tobing tetap bisa membantu saya saat berkiprah di kompetisi Divisi 1 tahun 2011 ini" ujar Robby, yang ditemui seusai kemenangan timnya atas Perseka Kaimana, Minggu sore di Stadion Lebak Bulus.

Persewar Waropen bersama 11 tim dari Divisi II lainnya pada musim kompetisi 2011 akan tampil di kompetisi Divisi 1. Dari gelaran kompetisi Divisi II tahun 2010 ini diputuskan 12 tim yg lolos ke Diuisi 1 untuk musim kompetisi 2011. Sementara, dari Divisi III, akan promosi sebanyak 10 tim ke Divisi II. Sedangkan dari Divisi I, ada 12 tim yang sudah lolos ke Divisii Utama untuk persaingan 2011.

Dari lima kompetisi liga amatir yang dikelola oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI, baru kompetisi Divisi 1 dan Divisi II yang sudah diselesaikan. Gelaran kompetisi Divisi I yang disponsori oleh perusahaan minuman Isotonik 100Plus dirampungkan hampir dua bulan silam. Empat besar Divisi 1 berturut-turut diduduki oleh PSBS Biak, Persbul Buol, Persepam Pamekasan dan PSBL Lhangsa.

Menurut keterangan Sekretaris BLAI PSSI Syauqi Soeratno, kompetisi Divisi III akan diupayakan selesai paling lambat medio Februari mendatang. "Demikian juga dengan kompetisi Liga Remaja Piala Soeratin U-18 dan Liga U-16 Piala Menpora," ujar Syaupi Soeratno, yang berada di Stadion Lebak Bulus bersama Wakil Ketua BLAI PSSI Ambia Boestam, Direktur Bisnis BLAI PSSI Petri Octavianus, Direktur Tehnik PSSI Sutan Harharah dan Mundari Karya, pelatih timnas U16 Indonesia.

FIFA Minta PSSI Bertindak Tegas Soal LPI

nbharyo.jpg PSSI menegaskan kembali tentang ilegalitas Liga Primer Indonesia dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes, Kamis (13/1) sore di Hotel Atlet Century Park, Senayan.

"PSSI tetap tidak mengakui LPI. Sesuai dengan Statuta FIFA yang menjadi rujukan PSSI, PSSI akan menindak tegas siapa pun dari unsur-unsur keanggotaan PSSI yang terlibat dalam LPI," demikian antara lain ditegaskan Sekjen PSSI Nugraha Besoes.

Dihadirkan pula dalam keterangan pers PSSI ini Ketua Harian Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), institusi bentukan Kantor Menegpora yang memberikan rekomendasi terhadap perizinan kegiatan LPI tersebut. Merespon pernyataan Nugraha Besoes tentang hubungan PSSI dengan FIFA dan kemungkinan akan adanya sanksi dari FIFA jika kegiatan LPI terus dibiarkan, Haro Yuniarto menegaskan, seluruh kegiatan sepakbola profesional dan amatir berada di bawah naungan PSSI.

Tentang LPI, kegiatan ini dianggap sebagai sebuah aktivitas sepakbola yang sifatnya untuk menghibur. Karena LPI mengklaim dirinya sebagai sebuah kegiatan profesional, maka pengelolaannya berada di bawah BOPI.

Walau demikian, kata Haryo Yuniarto, BOPI hanya sebatas memberikan rekomendasi bagi perizinan kegiatan LPI. BOPI tidak bertanggung-jawab terhadap adanya perselisihan dalam gelaran LPI. "BOPI tidak memiliki regulasi tentang itu," tegas Haryo Yuniarto.

Direktur Hukum dan Peraturan PSSI, Max Boboy, serta Direktur Media PSSI, Barry Sihotang, turut serta dalam pertemuan ini. Sesuai aturan, PSSI tidak menghendaki adanya perwakilan dari LPI dari pertemuan ini, karena PSSI tidak mengakui keberadaan LPI.

Dalam pertemuan ini, Nugraha Besoes juga menguraikan tentang adanya surat dari FIFA bertanggal 11 Januari 2011. Dalam surat tersebut, FIFA meminta PSSI untuk mengambil tindakan tegas terhadap LPI sesuai aturan yang tertuang dalam Statuta FIFA. Jika sampai berlarut-larut, maka FIFA akan membawa kasus ini ke Sidang Komite Asosiasi FIFA yang dijadwalkan berlangsung pada 1 Maret 2011 di Zurich. Sidang tersebut bisa saja guna menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh FIFA, sesuai dengan Pasal 13 Statuta FIFA.

Nugraha Besoes menjelaskan, unsur pimpinan PSSI sebelumnya telah bertemu langsung dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke dan Thierry Regenass, Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA, saat berlangsungnya Kongres AFC di Doha, Qatar, 6-7 Januari lalu.

"Waktu itu mereka meminta kami menulis surat dan melaporkan perkembangan yang terjadi. Surat itu kami kirim pada 10 Januari lalu, dan tanggal 11 Januari datang balasan dari Zurich. Hanya selang sehari," tegas Nugraha Besoes.

Berikut kutipan surat FIFA yang dikirim ke PSSI pada 11 Januari lalu:

"Kami memahami dari surat Anda bahwa PSSI telah berulangkali menyampaikan peringatan kepada pihak-pihak tersebut tentang masalah ini. Atas dasar tersebut dan berdasarkan statuta FIFA, PSSI harus menjatuhkan sanksi, kepada seluruh klub afiliasi, ofisial yang terlibat, termasuk para pemain yang terdaftar pada PSSI, termasuk perwakilan dari para pemain yang terlibat dalam kegiatan LPI.

Kami ingatkan Anda, bahwa PSSI harus sejalan dengan Statuta FIFA dan pelanggaran terhadap hal tersebut akan menjatuhkan sanksi (sesuai Pasal 13 Statuta FIFA)."

Kami meminta Anda untuk terus menginformasikan perkembangan masalah ini dan kami juga akan terus mengikuti perkembangan kasusnya. Jika masalah ini berlanjut, kami tak punya pilihan kecuali membawa kasus ini ke sidang Komite Asosiasi FIFA yang dijadwalkan pada tanggal 1 Maret 2011 guna menentukan langkah-langkah yang harus diambil olhe FIFA."

ANTV Tayangkan Launching SEA Games

as_logo_pssi.gif Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun sekali dan melibatkan 11 Negara Asia Tenggara. Tahun ini SEA Games XXVI akan berlangsung di Jakarta dan Palembang akhir November nanti.

Memasuki 300 hari menuju SEA Games XXVI, ANTV akan menyiarkan secara langsung launching logo dan maskot SEA Games XXVI dari Theater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah. Acara yang bertemakan "Indonesia Siap 300 Hari Menuju SEA Games 2011” ini berlangsung pada hari Sabtu, 15 Januari 2011, mulai pukul 21.00 wib, dan dijadwalkan berlangsung hingga pkl. 22.30 wib. Host acara ini adalah Tamara Geraldine dan Darius Sinatria.

Acara yang disajikan dengan kemasan menarik ini diharapkan dapat menghibur pemirsa setia ANTV "Indonesia Siap '300 Hari Menuju SEA Games 2011” ini akan menghadirkan atlet-atlet dari berbagai cabang seperti Irfan Harris Bachdim, Bambang Pamungkas, Richard Sambera, Elsa Manora, Taufik Hidayat serta atlet-atlet nasional lainnya. Selain atlet acara juga dimeriahkan oleh artis-artis dan band ternama seperti Afgan, Marchell, Delon, Iis Dahlia, Teuku Risky, Dira Sugandi, Bastian, Gabriel, Christopher, Katiana, Project Pop, Armada Band dan masih banyak lagi.

“Yang menarik dari acara ini adalah perpaduan atlet dan artis yang saat ini menjadi idola kaula muda seperti nama-nama diatas akan membuka acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, ” ujar Presiden Direktur ANTV, Dudi Hendrakusuma.

Selain itu Dudi juga menambahkan akan ada pelukis pasir narator yaitu Fauzan yang akan menggambarkan budaya Indonesia, dengan semangat pantang menyerah, dan kegagahan burung Garuda terbang tinggi menembus awan, lalu cahaya matahari berubah menyilaukan dan meninggalkan bayangan hitam Burung Garuda tersebut, dengan efek grafis bayangan hitam itu berubah menjadi logo SEA Games XXVI.

Belum lagi pertunjukan Dedy Corbuzier yang akan mengajak 100 penonton studio ANTV untuk mengambar dan mencari mascot SEA Games XXVI.

Ketika ditanya apakah ANTV akan menyiarkan SEA Games XXVI ini, Dudi menambahkan “ANTV akan berpartisipasi dalam menyiarkan pertandingan-pertandingan SEA GAMES XXVI”

PSSI Kirim 40 Pemain Muda Ke Uruguay

sad201111111.jpg Sebanyak 40 pemain masa depan Indonesia siap terbang ke Uruguay untuk mengikuti kompetisi di Negara semifinalis Piala Dunia 2010 tersebut. Menurut rencana, Tri Windu Anggono dkk akan berkumpul di Jakarta pada tanggal 20 Januari, sebelum akhirnya bertolak ke Uruguay pada tanggal 23 Januari.

Dari 40 nama pemain yang dirilis oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Usia Muda (BPPUM) PSSI tersebut, 19 diantaranya adalah pemain yang sudah mengikuti kompetisi U19 Uruguay tahun lalu. Sisanya adalah pemain baru hasil seleksi yang dilakukan oleh Cesar Payovich bersama asistennya beberapa waktu lalu.

Pada tahun keempat Uruguay Project ini, tim SAD Indonesia akan mengikuti dua strata kompetisi, Liga Uruguay U17 (Quinta Division) dan U19 (Quarta Division).

" Kami menjaring 83 nama dari hasil pemantauan keliling Indonesia untuk diseleksi di Jakarta. Dari situlah kami akhirnya mengantongi 21 nama yang lolos masuk dalam Uruguay Project 2011. Nama – nama tersebut juga telah lolos tes kesehatan," kata Demis Djamaoeddin, manajer Uruguay Project.

Lebih lanjut, Demis menyatakan bahwa Cesar Payovich sangat puas dengan kualitas pemain yang dipilih dari seleksi musim ini. “ Dibandingkan dengan sebelumnya, Cesar mengaku paling puas dengan seleksi tahun ini,” ungkap Demis.

Kompetisi Liga Uruguay 2011 akan dimulai pada 17 Februari 2011. Masih ada waktu selama satu bulan bagi pemain baru untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan di Montevideo.

Daftar SAD Indonesia
Pemain Lama:

Tri Windu Anggono, Yoewanto Stya, Yerico Christiantoko, Ferdiansyah, Feri Firmansyah, Rinaldi Gunapradiptha, I Wayan Julian Arimbawa, Abdul Rahman Lestaluhu, Manahati Lestusen, Reffa Arvindo, Yandi Sofyan, Aris Wahyu Nugroho, Achmad Resal Octavian, Rizki Achmad Sanjaya, Taji Prashetio, Novri Setiawan, Mokhamad Syaifuddin, Alfin Ismail, Vava Mario Yagalo.

Pemain baru:
Teja Paku Alam, Rudolof Yanto, Randy Chandra, Wawan Febriyanto, Muhammad Gugun, Eggi Hadyatmiko, Dyeter Selekmake Heselo, Hendriko Kiko, Achmad Rizky, Ricki Bardes, Haniel Pegawak, Antoni Putro, Arief Gangsar, Indra Permana, Angga Febriyanto, Wanda Syahputra, Hadi Wibowo, Aria Rusandy, Doly Ramadhan, Muhammad Abduh, Haris Tuarea.

Seleksi Timnas U23 Sesi Dua Dimulai

manajtimnasu23.jpg Seleksi Timnas U23 sesi kedua sudah mulai berlangsung pada hari Selasa (11/1) ini. Setelah 29 pemain mengikuti seleksi pada pagi hari, jumlahnya bertambah menjadi 30 pemain pada sesi latihan sore hari.

Pelatih Alfred Riedl memberikan menu latihan yang bertujuan untuk menguji ketahanan fisik, teknik dan skill individu pemain. Selain itu juga diberikan sesi latihan game antar mereka.

" Kesan pertama saya, kualitas pemain saat ini sangat bagus. Komunikasi antara saya dengan pemain atau antarpemain tak masalah. Sepakbola punya bahasa universal,” ungkap Alfred Riedl.

Pada seleksi ini juga diikuti oleh pemain asal Belanda, Ruben Wuarbanaran. Pemain bertinggi badan 187 cm ini mencoba peruntungan untuk bisa menjadi pemain timnas U23. Ruben pun dengan mantap, siap dinaturalisasi jadi warganegara Indonesia jika terpilih.

Sayangnya, Ruben justru kurang bisa maksimal dalam seleksi ini. Pada latihan sore tadi, Ruben menderita cedera otot paha. Tak hanya Ruben yang cedera, bek timnas senior di era Benny Dolo, Rachmat Latief pun mengalami hal serupa. Pun juga dengan pemain seleksi lainnya asal Persijap, Barkah Cristiantoko.

Pada seleksi gelombang kedua ini, BTN masih memberikan dispensasi kepada pemain dari klub Pelita Jaya dan Semen Padang. Mereka yang seharusnya bergabung hari ini, diperkenankan mengikuti seleksi gelombang ketiga pada tanggal 15-17 Januari. Pasalnya, klub mereka masih bermain di Liga Super Indonesia.

Alfred Bahas Lapangan Dengan Nirwan

lapangantimnasss.jpg Pelatih kepala timnas Indonesia Alfred Riedl ternyata tidak main-main dengan pernyataannya agar PSSI memiliki lapangan sintetis. Dia membicarakan masalah tersebut dengan Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie, Sabtu (8/1) sore. Alfred Riedl menginginkan agar keberadan lapangan sintetis tersebut bisa terealisasi secepatnya. Menurut Nirwan, hal itu akan dibahas secara intensif pada rapat pengurus teras PSSI, Senin (10/1) malam.

Nirwan Bakrie semula ingin menyaksikan seleksi pembentukan tim Pra Olimpiade Indonesia yang Sabtu sore merupakan latihan keempat kalinya. Namun, kedatangannya agak terlembat karena para pemain sudah menyelesaikan latihan dan diminta Alfrec Riedl untuk langsung kembali ke hotel. Riedl menunggu kedatangan Nirwan Bakrie bersama Deputi Teknis Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Iman Arif.

Pengadaan lapangan sintetis sebenarnya merupakan permintaan langsung Alfred Riedl kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat mengunjungi latihan timnas senior dalam persiapan menunu Aff Suzuki Cup, bulan silam. Saat itu, SBY meminta para pemain dan ofisial timnas untuk mengutarakan apa saja permintaannya. Bambang Pamungkas, kapten timnas senior, waktu itu secara spontan menguatarakan keinginannya agar Presiden SBY berkenan menyaksikan secara langsung penampilan timnas di AFF Suzuki Cup tersebut.

Merespon kebaikan Presiden SBY, Alfred Riedl antara lain meminta agar pemerintah dapat menyediakan lapangan latihan sintetis yang dinilainya sangat penting dalam meningkatkan standar pelatihan dan kemampuan pemain. Presiden SBY menanggapi permintaan Alfred Riedl. Tak berselang lama setelah kunjungan Presiden SBY, pihak Sekretariat Negara sudah langsung melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Gelora Bung Karno dan PSSI.

Lapangan sintetis ini nantinya akan berdiri di atas lapangan rumput yang sekarang ini dikenal sebagai lapangan latihan timnas PSSI, di komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Lapangan ini dibangun di masa kepengurusan Agum Gumelar. Namun, lahan ini tetap di bawah pengelolaan Gelora Bung Karno.

Dalam pembicaraannya dengan Nirwan Bakrie, pelatih kepala timnas Indonesia Alfred Riedl secara terbuka menyatakan agar perubahan lapangan rumput menjadi lapangan sintetis bisa dilakukan secepatnya. Pembangunan lapangan sintetis ini bisa menyita waktu satu bulan. Menurut rencana, kemungkinan besar renovasi lapangan rumput menjadi lapangan sintetis sudah bisa dilakukan pada bulan April, setelah Alfred Riedl menyelesaikan satu fase program latihan tim Pra Olimpiade sekaligus tim SEA Games pada medio Maret 2010 ini.

Seleksi pembentukan tim Pra Olimpiade Indonesia akan berlangsung hingga 17 Januari mendatang, melalui proses seleksi tiga tahap yang melibatkan sekitar 80-an pemain dari berbagai klub dan daerah. Seleksi fase pertama, yang melibatkan 20 pemain, berlangsung sejak Jumat lalu dan berakhir Minggu (9/1) pagi ini. Seleksi fase kedua juga dilakukan selama tiga hari, pada Selasa hingga Kamis depan.

Seleksi lanjutan Sabtu sore diikuti 19 pemain, termasuk pemain muda Stevie Bonsapia yang merupakan mantan pemain inti tim SEA Games 2009, Laos. Sementara Stevie datang, Syamsir Alam justru sudah tak lagi mengikuti seleksi sejak Sabtu pagi. Syamsir Alam pada Sabtu sore sudah meninggalkan Jakarta menuju Uruguay, sebab dia harus segera melapor pada klub Penarol. Syamsir Alam merupakan salah satu pemain tim SAD Indonesia yang berstatus sebagai pemain pinjaman untuk Penarol.

Dari seluruh pemain yang mengikuti seleksi fase pertama ini Alfred Riedl berencana untuk mengumumkan para pemain terpilih di tengah kelangsungan seleksi fase kedua, pekan depan.

Joko Driyono: Lihat Kompetisi Dari Berbagai Dimensi

jdelsinta.jpg Berikut ini adalah pernyataan dari CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono dari wawancaranya dengan radio berita Elshinta, Jumat (7/1) sore lalu. Redaksi memandang hasil wawancara ini bisa menambah wawasan atau pengetahuan bagi pecinta sepakbola nasional mengenai gelaran kompetisi sepakbola di Indonesia, khususnya yang selama ini dikelola oleh PT Liga Indonesia, yakni Djarum Liga Super Indonesia (ISL) dan Divisi Utama.

Pernyataan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono ini juga sangat menarik dalam dinamika yang terjadi dalam persepakbolaan nasional sekarang ini, sejatinya setelah munculnya 'kompetisi tandingan' berupa Liga Primer Indonesia yang menafikan diri dari pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk klub-klub pesertanya.

Wawancara Joko Driyono dengan Elshinta kami sajikan sesuai aslinya.

Elshinta: Bagaimana tanggapan bapak mengenai bergulirnya Liga Primer Indonesia ini?

Joko Driyono: Saya menyampaikan bahwa, Djarum Indosenia Super League mempunyai struktur yang terprogam lama dan di tahun-tahun yang lalu semua program itu terus kita lakukan evaluasi. Saya ingin sampaikan bahwa pengaruhnya LPI pada Djarum Indonesia Super League, secara langsung atau tidak langsung kita bisa sampaikan bahwa Djarum Indonesia Super League akan berjalan sesuai dengan apa yang telah kita tetapkan.

Kami dari Liga Indonesia tidak mempunyai kewenangan untuk mendominasi posisi Liga Primer Indonesia karena itu ada di kewenangan PSSI. Kita tetap menjalankan amanat yag telah diberikan pada kita. Untuk mengeksekusi pada semua rencana kita pada tahun-tahun lalu dan juga ending pada tanggal 11 juni 2011 nanti. Ada beberapa catatan, nama tiga klub yang mundur dari LSI, maka akan kita proses layaknya sesuai peraturan yang ada. Oleh karenanya kita melihat apapun warna yang kita jalani oleh kompetisi kita, ini adalah catatan untuk jangka panjang untuk persepakbola kita.

Saya melihat bahwa dari hal hal positif yang kita lihat euforia sekarang bahwa tren positif tentang sepakbola industri telah menunjukan begitu banyak orang terlibat untuk perkembangan sepakbola di negeri ini melalui liga profesional. Posisi ISL saya pastikan tidak akan berpengaruhnya terkait dengan masalah penjadwalan terhadap komitmen klub yang di sponsor atau pasar kita untuk menyelesaikan kompetisi sampai 11 Juni 2011. Ini hal penting yang saya sampaikan terkait perkembangan sepak bola kita.

Elshinta: Mengenai LPI, saya pernah berbincang dengan manajer LPI bahwa mereka menyampaikan beberapa kelebihan dibandingan dengan ISL, terutama pada kelebihan tentang wasit, yang di mana kadang ada beberapa wasit yang tidak fair di lapangan di pertandingan LSI. Mereka memakai wasit dari luar yg mungkin di anggap lebih fair begitu, bagaimana tanggapan pak Joko?

Joko Driyono :
Tentu siapa pun bisa memberikan atribut dirinya sendiri, bisa menberikan ulasan sendiri. Tapi, ini sebenarnya hanya waktu dan publik yang memilih. Orang menganggap memang sepakbola kita banyak masalah, saya pun mungkin melihat lebih jauh, lebih berat masalahnya dari apa yang dilihat orang, tapi saya memahami bagaimana orang berpartisipasi dalam memperbaiki ini dari semua tingkatan, dari tingak klub, liga, PSSI. Oleh karenanya posisi kita tidak dalam posisi membanding-bandingkan, karena sebenarnya kita menjalankan sesuai dengan yang kita rencanakan.

Saya ingin menyampaikan catatan, bahwa fenomena yang terjadi sekarang ini sebenarnya bagi kita bukan hanya persaingan liga lain, posisi industri sepakbola juga harus bersaing dengan industri sepakbola luar, bahkan dengan industri-industri yang lain. Antara kita juga memiliki visi, kalau kita tidak bersaing dengan LPI, tapi kita sebenarnya harus besaing dengan negara-negara lain untuk perkembangan sepakbola kita. Tentu apa yang kita lihat sekarang, kita harus mengambil challenge yang muncul atas perkembangan sepakbola tanah air ini.

Saya pastikan liga ini akan tetap komit dan menjalankan semua rencana- rencana pada kita sesuai apa yang kita cita citakan.

Elshinta: Mereka sempat menyinggung masalah pendanaan, mereka lebih profesional dalam pendanaan karena mereka tidak menggunakan dana APBD, dimana klub menggunakan dana APBD karena mereka tidak punya dana akibat kurangannya pembagian pendapatan LSI yang lebih besar untuk federasi. Bagaiman menurut pak Joko?

Joko Driyono: Saya bukan orang yg mempromosikan diri saya, dan juga bukan point saya. Tapi mengenai pendanaan, bisa kita sampaikan mengenai kemandirian klub, apabila mereka hidup apalagi memisahkan diri dari APBD, dan mendapatkan suntikan dana dari bukan sepakbolanya . Misalnya, sebuah klub yang di kompetisi yang lain bukan mendapatkan uang non APBD tapi mendapatkan uang dari suntikan dari orang yang terus menerus disuntikan dananya, ada kalkulasi profit yang memadai, maka sebenarnya tidak sehat dalam konteks industri sebernanya. Cuma berbeda cara mendapatkan dana, dan tidak ada yang dirugikan dalam konteks kemandirian financial.

Elshinta: Jadi pak Joko melihat bahwa klub-klub yang bermain pada LPI kebanyakan meraka mendapat suntikan dana dari peseorangan, bukan dari pendapatan mereka dari bisnis-bisnis klub?

Joko Driyono:
Saya belum bisa medeteksifikasi dari mana keuangan, tetapi rasio dari bisnis sepakbola yang semestinya menjadi fans-club andalan, penonton, sponsor, media-live, merchandise, dan saya melihat dari komponen tadi belum mendapatkannya di klub-klub di LPI tadi. Orang selalu mengatakan dia bussinesman jangka panjang, itu semua yang dijanjikan. Oleh karenanya, biarkan waktu dan publik yang medefinisikan. Bagi kita, sebenarnya dalam konteks kompetisi kita biasa berkompetisi. Saya bisa bersaing dengan siapapun, tapi dalam konteks pembinaan olahraga, kita sangat kecewa pada saat ini terjadi perpecahan.

Oleh karena itu bagi kita sebenarnya jangan sampai public ini menjadi gelap, menjadi harga mati, sehingga menjustifikasi perjuangan yang berdarah darah yang dilakukan oleh klub menjadi hilang sedemikian rupa karena konteksnya hanya di sepakbola industri yang sebenarnya ada ruang pembinaan. Kompetisi di bawah umur yang inilah mau saya sharing.

Ini bukanlah satu satunya pengabdian kita pada sepakbola dan sepakbola industri khususnya Indonesia Super League, ada change-power yang membawa dan menggerakkan semua kompetisi kompetisi di bawahnya dan pembinaan di bawahnya. Bagi kami di Liga Indonsia, sampai kapanpun kami akan konsen dan melakukan apa yang kita telah rencanakan.

Elshinta: Pendapatan pembagian dana di LSI itu 80 persen untuk klub dan 20 untuk Federasi, begitu pak? Bagaimana sebenarnya, pak?

Joko Driyono: Menyangkut masalah commercial-right, apa yang disampaikan atau yang terjadi di kita harus dimengerti. Dari tahun ke tahun, pada saat bergulir, pada saat bermain di Liga Indonesia dan berganti Indonesia Super League, ada beberapa polemik yang harus dimengerti.

Pertama, awalnya kita boleh memperlakukan commercial-right diambil semua oleh Liga, dan dialihkan menjadi kontribusi pada klub dan ini terjadi perubahan pada saat Indonesia Super League dilakukan sebesar besarnya cover komuniti komersial kepada klub.

Jadi, apa yang diberikan pada klub bukan sebuah right-money, atau fast money. Dalam artian, klub diberi kebebasan untuk menggali semua commercial-property, atau komersial yang dimiliki klub. Masing-masing bukan uang ditarik oleh kita, dan kemudian dikembalikan oleh mereka, dan saat klub belum bisa menjualnya maka seolah- oleh ada tuntutan uang yang diterima di Liga dan dikembalikan kepada klub. Sementara, Liga memiliki kewajiban atas right yang diberikan pada PSSI untuk mengelola pembinaan yang ada di PSSI, dan itu berlaku di semua Federasi bahwa liga, tim nasional, atau apapun even-even yang sifatnya bisa menanggung nilai komersial tinggi akan dikembangkan, dan bukan dikembalikan pada klub.

Klub-klub yang ada di Eropa, misalnya dia menjadi kaya dan besar, bukan dari keuagan Federasi, tapi dari kemampuan dirinya menjual dirinya dan properti komersial dirinya pada sponsor, pada publik, pada media. Jadi, ini bukan pada pemahamannya. Apakah dia bisa menjual dirinya sendiri? Maka inilah kita jangan sampai keliru memberikan pemahaman pada publik. Dan kita tidak ingin melakukan kebohongan even-even apapun namanya, dan inilah masa depan klub sepakbola yang bisa memanfaatkan oportuniti komersial yang ada. Saya kira itu.

Elshinta: Pak Joko tidak khawatir pada klub-klub lain dengan persentase yang disebutkan 80:20 itu? Karena ada laporan yang menyebutkan, Persis Solo saja akan akan mundur dari Divisi Utama karena mereka kekurangan dana dari APBD yang lalu, yang terlalu kecil bagi pembinaan mereka. Inikah yang terjadi di klub-klub lain dan bagaimana bisa terjadi seperti itu?

Joko Driyono: Ya begini, kompetisi ini bisa terjadi seperti ini harus dilihat dari dua dimensi sekurang kurangnya, bukan hanya dari dimensi ekonomi, tapi juga di dimensi olahraganya. Orang orang pada saat membuat liga baru dalam konteks bisnis ini seolah olah seperti orang membangun pasar modern di sebelah supermarket yang tumbuh lama.

Pada saat pasar komersial menjadi tumbuh lebih besar, ada orang tergoda dan membuat supermarket di sebelahnya, itu bisa terjadi dalam kontaks bisnis, tapi dan dalam konteks olahraga, ini tidak bisa terjadi karena dalam sepakbola, kompetisi itu harus menjamin sistem promosi dan degradasi untuk dari bawah sampai keatas, dan apabila hal itu terjadi, sebenarnya orang melihat hanya dari konteks industri semata-mata, dan bukan hanya konteks ekonomi semata-mata, mengabaikan aspek-aspek history keolahragaan. Itulah yang membuat orang mulai tergoda harus pindah kesana.

Tapi PSSi memproteksi 400 atau bahkan sampai 500 anggotanya. Jangan sampai kita mengabaikan fakta itu, dan menyebabkan yang di atas seolah-olah yang dimiliki pilihan yang sebenarnya pilihan itu mengganggu dari konteks organisasi ini yang harus dimengerti.

Elshinta: Tadi sempat disinggung, masalah pemain-pemain asing yang main di LSI pak Joko, karena mereka harus membayar fee pada Federasi, tetapi mereka di LPi bebas tidak ada pungutan apapun. Bagaimana menurut bapak?

Joko Driyono: Dalam konteks begini, dalam konteks bisnis, sama pada saat saya bisnis pada saat bersaing dengan unit usaha yang lain, maka banyak cara yang dilakukan. Dalam konteks memenangkan kompetisi, saya harus melakukan cara terprogram, dan lain sebagainya. Tetapi, itu bisnis untuk mempromosikan dalam longtherm-planning, karena pada saat orang membandingkan dalam konteks sesaat, maka sebernanya kita harus lihat berapa lama bertahan, dan berapa lama itu dilakukan, dan kemudian sekali lagi saya tidak ingin terfokus dalam dimensi ekonomi dan bisnis semata-mata.

Dalam kontaks menjaga integritas keolahragaannya pada saat itu yang dibicarakannya, kita tidak ngomong ke orang, kita ngomong persuasif, tapi kita harus ngomong dalam konteks regulasi.

Dan itulah sebabnya oraganisasi itu harus tahan lama, dan apabila tidak dimengerti keseluruhannya, maka kita selalu persuasif pada sepakbola Tanah Air dan itu kadang menggembirakan, dan kadang itu harus di bawah signal dan sebagainya, karena kita selalu tergoda dalam hal hal pragmatis dan menurut saya kehilangan orientasi.

Elshinta: Jadi bisa dikatakan, pak Joko, bahwa penyelenggaraan LPi ini tidak mengerti kompetisi sekelas liga dan tidak berumur lama nanti kedepannya?

Joko Driyono: Dan, sekali lagi, saya tidak mendefinisi LPI, konteks tentang kompetensi, prosesi, visi, dan lain sebagainya. Yang harus saya sampaikan bahwa politik PSSI harus mengamankan regulasinya, dan itu adalah kewenangan PSSi, dan bukan kita. Kita jalankan posisi kita saja, dan memvisualisasikan dari perencanaan jangka panjang secara terintergrasi dalam project-planning yang ditetapkan oleh AFC, karena keyakinan kita pada posisi itu.

Dan kita harus menjalaninya secara step by step dan karenanya membutuhkan endurance yang tinggi pada saat ini. Tentu menjadi base yang bisa ditangani ditangani PSSI, bisa ditangani kita, dan dilevel klub, tanpa saya bisa mengindentifikasi posisi LPI, dan saya tidak dalam posisi untuk mempengaruhi siapapun. Semua orang punya pilihan-pilihan, dan ini juga untuk menginvestasikan historis panjang ke depan terhadap sepakbola kita..

Jumat, 07 Januari 2011

Manajer Timnas U23 Beri Perhatian Penuh

manajtimnasu23.jpg Latihan sekaligus seleksi fase pertama pembentukan tim Pra Olimpiade Indonesia pada Jumat (7/1) sore di lapangan timnas PSSI, Senayan, terasa menjadi lebih istimewa karena dihadiri langsung oleh manajer tim Adjie Massaid. Pria yang juga anggota DPR RI ini tekun menikmati latihan selama hampir dua jam. Adjie berjanji akan mencoba menyaksikan seleksi timnas Pra Olimpiade 2012 ini sesering mungkin.

"Kalau tak ada kegiatan penting dan mendesak di DPR pasti saya akan usahakan datang ke lapangan," ujar Adjie.

Meski baru sekali datang ke lapangan latihan PSSI di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Adjie Massaid tampaknya sudah cukup akrab dengan Alfred Riedl dan para asistennya, Wolfgang Pikal, Widodo Cahyono Putro dan Eddy Harto. Sebelum latihan dimulai, Adjie Massaid bersama Deputi Teknis Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Iman Arif diperkenalkan oleh Riedl kepada para pemain.

"Adjie adalah manajer tim ini. Asisten manajer adalah Aga Bakrie, tapi dia belum bisa datang," demikian antara lain dikemukakan Alfred Riedl di ruang ganti pemain sebelum mereka memasuki lapangan.

Adji Massaid sempat menyemangati para pemain. "Walau ini baru seleksi saya percaya bahwa diantara kalian pasti akan ada pemain-pemain yang menjadi bintang. Melalui proses latihan dan seleksi inillah proses menjadi bintang tersebut dimulai," ujar Adji Massaid, yang disambut tepuk tangan sebanyak 19 pemain yang mengikuti fase pertama seleksi pembentukan tim Pra Olimpiade 2012 ini.

Ikut juga menyaksikan latihan sekaligus seleksi tim Pre Olympic ini pengusaha Cicip Syarief Sutardjo dan Erwin Aksa, yang ketua umum HIPMI.

Seleksi tim Pra Olympiade pada Jumat sore ternyata lebih menyita perhatian penonton. Mereka menyaksikan latihan dari luar pagar lapangan. Hanya kalangan media cetak dan elektronik yang diperbolehkan berada di area lapangan. Penonton tidak diizinkan berada di dalam area lapangan latihan, hanya di luar pagar.

Pada fase latihan Jumat pagi, pelatih Alfred Riedl merasa agak terganggu dengan banyaknya penonton yang berada di pinggir lapangan, sehingga sore harinya terpaksa dilakukan penjagaan di pintu masuk lapangan. Untuk kalangan media, selama fase seleksi, Alfred Riedl mempersilakan mereka melakukan wawancara dengan pemain yang mereka inginkan.

Proses wawancara pemain hanya dilakukan setelah latihan selesai. Kalangan media tidak diperbolekan menemui pemain dan melakukan wawancara di hotel.

Seleksi Perdana Timnas U23 Diikuti 19 Pemain

timnasu232011.jpg Sebanyak 19 pemain sudah mulai menjalani seleksi Timnas U23 yang akan tampil di Pra Olimpiade 2012. Seleksi perdana itu digelar pada hari Jumat (7/1) pagi di Lapangan Timnas Senayan Jakarta. Mereka mendapat arahan langsung dari pelatih kepala Alfred Riedl dibantu dua asistennya, Wolfgang Pikal dan Widodo C Putro.

Walau masih bersifat seleksi, ternyata tidak mengurangi antusiasme warga untuk menyaksikan para calon punggawa muda merah putih ini. Suasana penonton yang hadir di lapangan latihan ini mirip dengan ketika AFF Suzuki Cup 2010 bergulir. Tak ketinggalan, para jurnalis pun ikut membanjiri latihan untuk meliput seleksi ini.

Dua pemain keturunan, James Zaidan Saragih dan Andrea Bitar, mengikuti seluruh sesi seleksi ini. Tak ketinggala pula kapten timnas SAD Indonesia, Syamsir Alam, yang diundang langsung oleh Alfred Riedl.

Secara umum, Alfred Riedl mengaku senang dengan kemampuan para pemain yang hadir dalam seleksi sesi pertama ini. Dalam kesempatan perdana mengamati kemampuan mereka selama 2 jam lebih, Alfred pun sudah mulai menilai beberapa nama yang punya peluang besar menghuni skuat Timnas Pra Olimpiade.

"Ada beberapa pemain yang bagus dan beberapa lainnya masih kurang bagus. Saya akan pulangkan pemain yang tidak bagus, tidak peduli lokal maupun keturunan. Saya akan umumkan jawabannya dua hari mendatang." kata Alfred Riedl usai latihan.

Sementara itu, tiga pemain yang memperkuat timnas senior di AFF Suzuki Cup 2010, dan sudah dipastikan lolos seleksi, yakni Kurnia Meiga, Yongki Aribowo dan Okto Maniani, tak terlihat mengikuti seleksi.

Alfred Riedl Tak Akan Panggil Pemain Yang Tampil Di Liga Ilegal

irfanlatakhir.jpg Alfred Riedl mulai menggelar seleksi Timnas U23 yang dipersiapkan mengikuti Pra Olimpiade 2012. Seleksi perdana berlangsung pada hari Jumat (6/1) pukul 08:00 WIB di lapangan Timnas, Senayan Jakarta.

Alfred melakukan proses seleksi timnas Pra Olimpiade ini dalam dua sesi. Pertama, berlangsung pada tanggal 7-13 Januari, yang diikuti oleh 36 pemain. Sesi kedua pada tanggal 11-13 Januari melibatkan 27 pemain. Dari jumlah pemain yang mengikuti seleksi tersebut, Alfred Riedl akan memilih 25 pemain yang diputuskan pada tanggal 17 Januari.

Pada sesi pertama juga termasuk pemain keturunan seperti Stefano Lilipaly (FC Utrecht), Mark van de Mareel (FC Utrecht), Oliver Rifai (AZ Alkmaar), James Zaidan (New York Cosmos), andrea Bitar dan Farri Agri (Al Khor SC). Selain itu, aka ikut pula dalam seleksi ini, pemain timnas U-19, Syamsir Alam.

"Untuk Stefano dan Mark van de Mareel baru bisa datang akhir Januari. Keduanya saat ini masih mengikuti TC program bersama FC Utrecht di Portugal," kata Iman Arif, Deputy Teknis Badan Tim Nasional (BTN).

Terkait pemain yang terdaftar pada klub yang tampil di Liga Primer Indonesia, Alfred Riedl menyatakan ketegasannya.

“ Anda harus tahu, pemain yang tampil di kompetisi yang tidak diakui oleh FIFA, tidak bisa tampil di timnas. Saya tidak akan memakai pemain yang klubnya bermain di kompetisi tersebut,” kata Alfred Riedl.

Dalam daftar pemain sesi pertama memang banyak pemain yang terdaftar di Persebaya, Persema dan PSM. Namun, ini terjadi karena data ini dihimpun sebelum kompetisi Liga Primer Indonesia bergulir.

"Kami memasukkan beberapa nama seperti Irfan Bachdim karena dia belum main di LPI yang kompetisinya belum berjalan. Kalau Irfan main di LPI, kami menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada PSSI. Kami akan patuh sepenuhnya kepada keputusan PSSI,” papar Iman Arief.

Pada ajang Pra Olimpiade ini, Indonesia akan menghadapi Turkmenistan. Laga pertama akan digelar pada tanggal 23 Februari 2011 di Jakarta. Sedangkan laga kedua akan berlangsung di kandang lawan pada tanggal 9 Maret 2011.

LPI 2010/2011 Semakin Kompetitif

maskotlpi.jpg Liga Pendidikan Indonesia Tahun Pembinaan 2010/2011 memasuki bulan ketiga sejak kick off pertama 7 November 2010. Kabupaten Pemalang tercatat menjadi daerah pertama yang menggelar liga berbasis sekolah ini.

Hingga kini tercatat 3 kabupaten/kota telah selesai melaksanakan kompetisi, di antaranya:

- kota Pangkal Pinang (Babel), 10 November – 24 Desember 2010.
Jumlah peserta : 13 SMP dan 10 SMA.
Juara : MTsN Pangkal Pinang dan SMAN 2 Pangkal Pinang.

- Kabupaten Bangka Tengah (Babel), 19 November – 24 Desember 2010
Jumlah peserta : 25 SMP dan 12 SMA.
Juara : SMPN 1 Lubuk Besar dan SMKN Pangakalan Baru.

- Kota Depok (Jabar), 3 Desember – 26 Desember 2010
Jumlah peserta : 21 SMP dan 21 SMA.
Juara : SMPN 10 Depok dan SMKN 1 Depok.

Pemalang sendiri meski menjadi daerah pertama yang menggelar Liga Pendidikan Indonesia musim kedua ini, justru baru mencapai laga final pada Jumat (7/1) untuk tingkat SMP dan Sabtu (8/1) untuk tingkat SMA. Jumlah peserta di kabupaten ini 20 SMP dan 20 SMA.

Kabupaten Jember yang mengawali kompetisi pada 26 November 2010 lalu juga akan menggelar laga final pada Senin (10/1) pekan depan. Liga Pendidikan Indonesia di daerah ini diikuti 65 SMP dan 34 SMA. Peserta sebanyak itu sementara menempatkan kabupaten Jember menjadi daerah dengan jumlah peserta terbanyak dengan total 98 sekolah SMP/SMA.

Kabupaten Kediri yang mengawali kompetisi pada 19 Desember 2010 merencanakan laga final digelar dalam bulan ini, namun panpel setempat belum menetapkan tanggal pasti pelaksanaan, menyesuaikan agenda bupati setempat yang direncakan akan menutup kompetisi. Di kabupaten Kediri, Liga Pendidikan Indonesia diikuti 34 SMA dan 20 SMA.

Kabupaten Oku Timur (Sumsel) mengawali kompetisi pada 29 November 2010 lalu. Diikuti 43 SMA dan 31 SMA, kompetisi dijadwalkan mencapai puncaknya pada 30 Januari mendatang.

Kabupaten Berau (Kaltim) memulai kompetisi pada 19 Desember dan akan berakhir pada bulan ini, namun belum memastikan tanggal pelaksanaan laga final. Di daerah ini 18 SMP dan 12 SMA terlibat dalam kompetisi.

Selain itu, Sistem Informasi Liga Pendidikan Indonesia (SILIPIO) di kepanitiaan nasional juga mencatat 6 kabupaten/kota akan segera menggelar kompetisi. Di antaranya:

- Kota Kediri pada 10 Januari, diikuti 14 SMP dan 14 SMA.
- Kota Probolingo pada 14 Januari 2011, diikuti 13 SMP dan 12 SMA.
- Kabupaten Bogor pada 26 Januari, diikuti 33 SMP dan 29 SMA.
- Kabupaten Sijunjung pada 26 Januari, diikuti 10 SMP dan 17 SMA.
- Kabupaten Semarang pada 1 Februari dengan status pendaftaran masih terbuka.
- Kota Tangerang Selatan pada 22 Februari dengan status pendaftaran masih terbuka.

SILIPIO juga mencatat 76 kab/kota merencanakan menggelar kompetisi di bulan Januari, 57 kab/kota menggelar kompetisi di bulan Februari, 73 kab.kota menggelar kompetisi di bulan Maret dan 9 kab/kota akan menggelar kompetisi di bulan April. Sementara sebanyak 17 kab/kota sudah menyatakan tidak siap menggelar kompetisi Liga Pendidikan Indonesia musim kedua ini.

Hingga kini total sekolah yang terlibat di Liga Pendidikan Indonesia sebanyak 560 SMP/SMA, total jumlah pemain 1080 siswa. Sementara dari kompetisi yang sudah selesai dan tengah berlangsung, menghasilkan gol sebanyak 451 gol, masing-masing 259 gol tecipta di tingkat SMP dan 192 gol di tingkat SMA.

Dari jumlah keseluruhan gol yang tercipta dicetak oleh 241 siswa dengan rincian 123 siswa SMP dan 118 siswa SMA.

Untuk lebih memperluas pelaksanaan kompetisi di daerah-daerah lainnya, tiga stakeholders yang menaungi Liga Pendidikan Indonesia telah mengeluarkan surat edaran, di antaranya:

- Surat Edaran dari Dirjen Mandikdasmen, Kemendiknas RI No 5696/C/TU/2010 untuk Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia tentang Liga Pendidikan Indonesia.
- Surat Edaran dari Sesmenpora, Kemenpora RI No 3919/SESKEMENPORA/12/2010 untuk Gubernur, Bupati, dan Walikota Seluruh Indonesia Tentang Liga Pendidikan Indonesia
- Surat Edaran Sekjen PSSI No 3177/PGD/197/XI-2010 PSSI untuk Pengprov PSSI seluruh Indonesia tentang Liga Pendidikan Indonesia.
- Untuk mendapatkan 3 Surat Edaran tersebut silakan download di www.ligapendidikan.com

Selasa, 04 Januari 2011

BTN Panggil 84 Pemain U-23 Ikuti Seleksi Timnas Pra Olimpiade Dan SEA Games

as_logo_pssi.gif Badan Tim Nasional (BTN) PSSI telah memanggil 84 pemain U23 untuk mengikuti seleksi yang akan berlangsung mulai tanggal 6 Januari 2010 di Jakarta. Seleksi ini dilakukan untuk membentuk tim yang dipersiapkan menghadapi Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011.

Pemanggilan pemain tidak dilakukan secara serempak, melainkan dibagi dalam tiga gelombang. Sebanyak 33 pemain dipanggil dalam seleksi pertama pada tanggal 6 Januari 2010. Selanjutnya, 27 pemain menyusul dipanggil tanggal 10 Januari 2010. Dan terakhir pada tanggal 14 Januari, sebanyak 24 pemain.

Berikut adalah daftar lengkap pemain yang dipanggil seleksi :

DAFTAR NAMA PEMAIN SELEKSI PERTAMA, 6 Januari 2011

1. Choirun Nasrin (Persela Lamongan)
2. Arditani Ardhiyasa (Persija Jakarta)
3. Seftia Hadi (PSPS Pekanbaru)
4. Andri Ibo (Persidafon)
5. Safri Umri (Persiraja Aceh)
6. Abdul Hamid Mony (Persiba Balikpapan)
7. Wirya Kusmandra (Persija)
8. Hendro Siswanto (Persela Lamongan)
9. Johan Manadji (Persiba Bantul)
10. Lifki Suteja (Persija)
11. Nasution Karubaba (Perseman Manokwari)
12. Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta)
13. Sigit Hermawan (Persija Jakarta)
14. Fred Ferdinando Mote (Persiwa)
15. Athur Itawan (Preston North End)
16. Fahrizal Dila (Persiraja Aceh)
17. Aris Alfiansyah (Persela)
18. Harmoko (Persekam Metro)
19. Zisva Siswanto Marco (Perseman Manokwari)
20. Alan Athur Arrongear (Persiwa)
21. Lucky Wahyu P (Persebaya)
22. Andik Firmansyah (Persebaya)
23. Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro)
24. Fandy Edy (Psm Makassar)
25. Dajusman Trisadi (PSM Makassar)
26. Rachmat (PSM Makassar)
27. Kim Kurniawan (Persema Malang)
28. Reza Mustofa Ardiansya (Persema Malang)
29. Joko Ribowo (Persema Malang)
30. Irfan Bachdim * (Persema Malang)
31. Kurnia Mega * (Arema Indonesia)
32. Yongky Aribowo * (Arema Indonesia)
33. Okto Maniani * (Sriwijaya FC)

Ket * : Pemain langsung mengikuti TC tanpa mengikuti seleksi

DAFTAR NAMA PEMAIN SELEKSI KEDUA, 10 Januari 2011

1 Aji Saka (Arema Indonesia)
2 Johan Angga Kusuma (Persijap Jepara)
3 Mohamad Ridwan (Persita Tangerang)
4 Cecep Supandi (Saint Prima Bandung)
5 Gunawan Dwi Cahayo (Sriwijaya FC)
6 Rachmat Latif (Sriwijaya FC)
7 Barkah Crustianto (Persijap Jepara)
8 Marco M.Kabiay (Persipura)
9 Achmat Farisi (Arema Indonesia)
10 Rendi Saputra (Ex.Persib)
11 Burhanudin Nihe (Persigo Gorontalo)
12 Risman Maidulla (Pro Titan)
13 Jacky Arisani (Sriwijaya FC)
14 Munadi (Persib Bandung)
15 Engelberth Sani (Pelita Jaya)
16 Ferdi Mofu (Semen Padang)
17 Dendi Santoso (Arema Indonesia)
18 David Lali (Persipura)
19 Joko Sasongko (Pelita Jaya)
20 Egi Megiansyah (Pelita Jaya)
21 Yoga Eka Firmansyah (Bontang FC)
22 Johann Yoga (Persib Bandung)
23 Risky Novriansyah (Persijap Jepara)
24 Sunarto (Arema Indonesia)
25 Lukas Wellem Manowen (Persipura)
26 Titus Bonai (Persipura)
27 Rishadi Fauzi (Persita Tangerang)

DAFTAR NAMA PEMAIN SELEKSI KETIGA, 14 Januari 2011

1 Ali Barkah (Pelita Jaya)
2 Dicky Jamalis (Semen Padang)
3 Rifki Deython Mokodompit (Persita Tangerang)
4 Abdul Rachman (Pelita Jaya)
5 Joko Sidik Fitra Yono (Bontang FC)
6 Marcelino A. Mandagi (Bontang FC)
7 Irfan Raditya (Arema Indonesia)
8 A.A. Wahyu Trisayaya (Persija Jakarta)
9 Windu Hangoro Putra (PSPS Pekanbaru)
10 Herry Susilo (PSIS Semarang)
11 Rama Pratama (Pro Titan)
12 Zainal Abidin (Persela Lamongan)
13 Hasim Kipau (Persija Jakarta)
14 M. Fauzan Djamal (Semen Padang)
15 Iman Suprapto (Sriwijaya FC)
16 Elvis Nelson Anes (Persija Jakarta)
17 Mahadirga Lasut (Sriwijaya FC)
18 Immanuel Wanggai (Persipura Jayapura)
19 Zulham Zumrud (Persela Lamongan)
20 Stevie Bonsapia (Persipura Jayapura)
21 Jajang Mulyana (Pelita Jaya)
22 Ferdinand Sinaga (Persiwa Wamena)
23 Gerry Setia Nugraha (Pelita Jaya)
24 Johann Juanshyah * (Persijap Jepara)
Ket * : Pemain langsung mengikuti TC tanpa mengikuti seleksi