Kamis, 27 Januari 2011

PSSI Minta Mabes Polri Ungkap Laporan Investigasi Majalah Tempo

paknurdin---.jpg Bertempat di Sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1), anggota Exco PSSI menggelar rapat dipimpin Ketua Umum PSSI Drs. H. A. M. Nurdin Halid. Dalam pertemuan pertama pasca Kongres PSSI ke-II 2011 di Bali, pekan lalu, dibahas beberapa hal terkait persiapan Kongres empat tahunan PSSI 2011 maupun isu teraktual di sepakbola nasional.

Isu teraktual yang mendapatkan perhatian Exco PSSI adalah seputar pemberitaan di majalah Tempo, 24 Januari 2011. Di dalamnya terdapat investigasi dari tim Majalah Tempo terkait beberapa kasus yang terjadi dalam persepakbolaan Indonesia.

“ Kami membentuk tim pengacara yang akan mendatangi Mabes Polri Senin (31/1) mendatang. Kedatangan ini bukan untuk membuat laporan pidana atas pemberitaan di Majalah Tempo, namun meminta Mabes Polri untuk membantu mengungkap apa yang diinvestigasikan dalam majalah tersebut,” kata Nurdin Halid.

Lebih lanjut, PSSI akan memberikan ruang yang lebih kepada Mabes Polri untuk memanggil siapapun terkait pengungkapan beberapa kasus yang menjadi investigasi majalah Tempo. Hal ini sejalan dengan deklarasi moral yang dilakukan PSSI beberapa waktu lalu, bahwa pelaku sepakbola yang melakukan tindakan suap menyuap maupun tindakan melanggar lainnya harus dihukum.

PSSI sendiri memang sejak awal berkomitmen untuk melakukan pemberantasan kasus – kasus seperti yang dituduhkan banyak pihak, seperti praktek jual beli pertandingan maupun suap-menyuap wasit. Bukti konkretnya adalah dengan dibentuknya tim Satgas untuk mengungkap kasus tersebut. Namun, PSSI menyadari adanya keterbatasan kemampuan dalam mengungkap hal ini sehingga diserahkan kepada Mabes Polri.

“ Jadi saya tegaskan lagi, bahwa PSSI tidak akan menggugat majalah Tempo. Kami justru berterima kasih dengan adanya laporan investigasi ini, sehingga proses pengungkapan kasus – kasus itu bisa cepat ditangani. Kita serahkan kepada kepolisian,” tegas Nurdin Halid.

Sebelum adanya laporan investigasi di Majalah Tempo, memang banyak tudingan miring dari berbagai pihak seputar kasus praktek korupsi, suap menyuap, dan kasus lainnya di persepakbolaan nasional. Namun, hal itu tidak pernah terbukti secara hukum.

Wasit Asing


Keputusan lain yang dihasilkan dari rapat Exco hari ini adalah pemakaian wasit asing pada Liga Super Indonesia. Ini merupakan langkah yang diambil PSSI dalam menyikapi aspirasi anggotanya.

“ Paling lambat pada putaran kedua ISL, kita akan menggunakan wasit asing yang dipadukan dengan wasit lokal. Semoga terjadi transformasi skill dan mampu membuat pertandingan berjalan lebih kondusif,” ungkap Nurdin.

Penggunaan wasit asing ini bukan berarti PSSI menganggap kualitas wasit nasional yang bertugas saat ini kurang baik. PSSI pun sudah berusaha untuk terus menerus meningkatkan kualitas perwasitan Indonesia. Hanya saja, masih banyak complain dan keluhan dari beberapa klub. Walau harus disadari bahwa pelaku sepakbola di tanah air memang masih belum bisa menerima sepenuhnya keputusan wasit. Padahal, ketika wasit Indonesia memimpin di luar negeri, tidak pernah ada masalah.

Saat ini, PSSI sudah menjalin komunikasi dengan Federasi sepakbola Singapura, Malaysia dan Australia. Setiap Federasi tersebut akan mengirimkan sepuluh wasit untuk bertugas di Indonesia.

Bentuk Tim Verifikasi

Sementara itu, seperti telah diungkapkan saat Kongres tahunan kedua PSSI 2011 di Bali, Kongres PSSI Empat tahunan 2011 akan dilangsungkan pada tanggal 19 Maret 2011 di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Rapat Exco telah menetapkan susunan panitia pelaksana pusat dan daerah.

Selain itu juga telah diputuskan tim verifikasi calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Anggota Exco PSSI yang terdiri dari tujuh orang, yakni Muhammad Zein, Hinca Panjaitan, Benhard Limbong, Gusti Randa, Trimedia Panjatian, Sarifudin Sudding, dan Arteria Dahlan. Mereka akan memverifikasi nama-nama yang dicalonkan oleh anggota pemilik hak suara yang diserahkan paling lambat enam minggu jelang Kongres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar