Kamis, 30 Desember 2010

Indonesia Kembali Jadi Runner-up

sepweb.jpg Indonesia kembali gagal menjadi juara AFF Suzuki Cup 2010. Pada final keempatnya sepanjang sejarah turnamen ini, skuat Garuda Merah Putih harus mengakui keunggulan Malaysia, walau pada final leg-2 mampu menang dengan skor 2-1. Secara keseluruhan Malaysia unggul agregat gol 4-2.

Pelatih Alfred Riedl dengan gentelment menyatakan selamat kepada timnas Malaysia atas keunggulannya. Di sisi lain, Riedl juga memuji penampilan anak asuhnya yang telah berjuang maksimal sepanjang turnamen.

“ Kita sudah menunjukkan permainan yang bagus sepanjang turnamen ini. Sayang, karena 15 menit yang kacau saat di Malaysia, kita harus membayarnya dengan mahal. Tapi hari ini kita main luar biasa terutama di 45 menit pertama. Mungkin ini 45 menit terbaik kami di AFF Suzuki Cup 2010 ,” kata Alfred Riedl, usai pertandingan.

Atas perjuangan dan penampilan yang bagus dari pemainnya, Alfred Riedl juga tak lupa mengucapkan terima kasihnya. Pun juga terima kasih kepada supporter Indonesia yang tak henti-hentinya memberikan dukungan luar biasa.

" Saya ingin berterimakasih pada seluruh tim, staf dan ofisial tim, kapten Firman dan kepada team leader Bambang (Pamungkas). Juga kepada masyrakat indonesia atas dukungannya. Kita sudah menunjukkan pemainan bagus sepanjang turnamen ini," ungkap Riedl.

Sementara itu, Firman Utina mendapatkan gelar sebagai pemain terbaik AFF Suzuki Cup 2010. Gelar ini diberikan AFF atas penampilan gemilang Firman dari laga awal hingga final. Kegagalan penalti Firman Utina saat melawan Malaysia di leg-2 tidak mengurangi penilaian AFF atas kualitas gelandang klub Sriwijaya FC ini.

“ Terus terang saya cukup kaget mendapat gelar ini. Sebenarnya saya lebih mengharapkan gelar juara di sini, namun ya kita gagal. Soal penalti, saya tidak ada tekanan sama sekali. Saya sendiri yang mengambil keputusan mengambil penalti. Kalau memang gagal, ya seperti itulah sepakbola," kata Firman Utina.

Senin, 27 Desember 2010

Dukungan Fans Timnas Jadi Modal Kuat

ramelatihan.jpg Timnas Indonesia memang menderita kekalahan dengan skor telak 0-3 pada laga pertama final AFF Suzuki Cup 2010. Namun, antusiasme pecinta sepakbola Indonesia tidak lantas mengendur. Mereka tetap setia untuk mendukung perjuangan timnas merebut gelar AFF Suzuki Cup 2010 walau sang pelatih Alfred Riedl sendiri menyebut peluangnya tinggal 10 persen lagi.

Antusiasme luar biasa para pecinta timnas ini terlihat dalam latihan yang digelar Senin (27/12) sore tadi. Sebelum latihan yang mulai digelar pukul 16:00 WIB ini, ratusan warga sudah memadati sisi luar lapangan timnas, Senayan Jakarta. Meski hanya bisa menonton dari luar pagar, mereka tidak pernah beranjak sedikitpun hingga latihan selesai pada pukul 17:30 WIB.

Teriakan kepada pemain yang bergerak mendekati pinggir lapangan ramai terdengar. Bahkan sekelompok anak – anak menyanyikan lagu “Garuda Di Dadaku” di atas atap gudang lapangan timnas sepanjang latihan.

Kondisi ini benar – benar membuat pelatih Alfred Riedl takjub. Ini merupakan pengalaman pertama baginya menghadapi dukungan luar biasa seperti fans Indonesia.

"Saya pernah lama melatih di Vietnam, tapi tidak seperti ini. Suporter di Vietnam juga sangat banyak, tapi belum pernah melihat yang seperti ini. Ketika kami di airport, ada ratusan orang mendukung. Ketika kami latihan juga ratusan mendukung," kata Alfred Riedl.

Dukungan ini diyakini Alfred bakal membuat pemainnya lebih termotivasi menghadapi leg-2 final AFF Suzuki Cup 2010. Apalagi, Riedl sendiri mengaku kondisi mental pemainnya tidak down seperti yang dikhawatirkan banyak orang.

“ Mental para pemain cukup baik. Mereka mampu bangkit dengan cepat. Fokus kami menghadapi pertandingan lawan Malaysia adalah bagaimana bisa mencetak gol, cepat atau lambat. Jangan dulu berpikir skor pertandingan, cukup fokus untuk mencetak gol,” papar Riedl.

Jika Firman Utina dkk mampu mencetak gol, Riedl yakin akan menaikkan moral bertanding untuk kembali menambah gol. Selain itu, pria asal Austria ini juga berharap anak asuhnya mengurangi beberapa kesalahan individu seperti di Kuala Lumpur.

Alfred Riedl Asah Finishing Touch Timnas

ekatimnasreserve.jpg Timnas Indonesia kembali berlatih di lapangan Timnas, Senayan Jakarta, pada Senin (27/12) sore tadi. Ini merupakan latihan perdana bagi Arif Suyono dkk pasca kekalahan 0-3 dari tuan rumah Malaysia pada laga pertama final AF Suzuki Cup 2010.

Seperti kebiasaan pelatih Alfred Riedl usai timnas melakoni pertandingan, ia membagi 22 pemain menjadi dua bagian. Pertama, adalah pemain yang menjadi starter pada pertandingan lawan Malaysia, tim kedua adalah pemain yang duduk di bangku cadangan maupun pemain pengganti.

Firman Utina cs yang menjadi starter, hanya berlatih ringan selama lima belas menit. Tidak ada aktifitas menendang bola. Mereka hanya melakukan permainan dengan melempar bola kepada sesame kawannya. Setelah itu, mereka langsung duduk di pinggir lapangan menyaksikan rekan – rekan yang lainnya berlatih.

Sebaliknya dengan pemain yang menghuni bangku cadangan, justru mendapat menu latihan yang cukup kompleks. Awalnya, Irfan Bachdim cs diberi latihan organisasi permainan dalam menyerang. Mereka diminta memanfaatkan lebar lapangan dalam membongkar pertahanan lawan. Setelah itu, Riedl juga meminta para pemain tersebut untuk melakukan aksi wall-pass dengan diakhiri tendangan ke arah gawang untuk meningkatkan kualitas penyelesaian akhir.

Di luar dua kelompok tersebut, tiga pemain justru berlatih terpisah karena cedera. Mereka adalah Markus Harison, Okto Maniani dan Yongki Aribowo. Ketiganya hanya melakukan jogging didampingi fisioterapis Matias Ibo dan Yanizard.

“ Yongki tidak bisa bermain pada laga final kedua. Sedangkan Markus masih kita lihat kondisinya. Jika ia tidak bisa main, maka Fery Rotinsulu akan mengemban tugas sebagai kiper utama,” kata Alfred Riedl usai latihan.

Dalam sesi latihan ini, Ketua Umum PSSI H.A.M. Nurdin Halid menyempatkan diri untuk menyaksikan timnas latihan hingga selesai. Timnas akan kembali berlatih pada hari Selasa (28/12) di lapangan timnas mulai pukul 08:00 WIB. Sedianya latihan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun, karena rumput lapangan masih dalam perawatan, lokasi latihan pun dipindahkan ke Lapangan timnas, Senayan.

Minggu, 26 Desember 2010

SBY Minta Suporter Indonesia Tetap Sportif

laserultras.jpg
Pertandingan leg-1 final AFF Suzuki Cup 2010 diwarnai dengan banyaknya sinar laser yang diarahkan kepada pemain Indonesia. Dalam siaran televisi, jelas terlihat beberapa kali wajah Markus Harison dan Firman Utina terus diganggu oleh sinar laser dari arah penonton.


Pada menit ke-55, pertandingan pun sempat dihentikan akibat gangguan sinar laser sudah terlalu berlebihan. Tak lama kemudian, pertandingan kembali dilanjutkan dan Firman Utina dkk malah tampil di bawah form. Tiga gol pun bersarang ke gawang Markus Harison pasca dihentikannya pertandingan tadi.

Meski mengaku ada gangguan dari sinar laser, pelatih Alfred Riedl tidak terlalu menjadikannya sebagai alas an kekalahan. Ia justru menyoroti kelengahan dan kesalahan individu beberapa pemainnya. Inilah uang ingin dicari penyebabnya oleh Riedl agar tidak terulang pada laga kedua.

Dari kubu lawan, pelatih Malaysia Rajagobal tak mau sepenuhnya menyalahkan pendukung Malaysia atas beberapa serangan sinar laser dalam laga final pertama tersebut.

"Untuk laser, kita tidak tahu. Bisa saja itu datang dari pendukung Malaysia dan bisa juga dari penyokong Indonesia," ungkap Rajagopal, usai pertandingan.

Meski begitu, dari keterangan beberapa supporter Indonesia, paling tidak ada lima titik sinar laser yang terus memburu pergerakan Markus Harison dan pemain Indonesia yang mengambil bola mati. Fotografer pssi-football.com pun sempat menangkap gambar supporter Malaysia yang menembakkan laser dari tribun penonton.

Sementara itu, presiden SBY dan Menegpora Andi Mallarangeng pun saling berkomunikasi terkait masalah laser ini. SBY bahkan meminta Andi Mallarengeng untuk melakukan protes atas tindakan tersebut.

Namun, dengan bijak SBY meminta kepada pecinta sepakbola Indonesia untuk tidak membalas tindakan serupa saat Indonesia menjadi tuan rumah pada laga kedua final di SUGBK, Rabu (29/12). SBY menghimbau dukungan maksimal semua pihak agar timnas mampu meraih kemenangan besar di laga kedua.

"Saya ingin suporter Indonesia jangan ikut-ikutan menyorot pemain lawan dengan laser. Mari kita jadi bangsa sportif," kata SBY.

Masih Ada Peluang Di Jakarta

indoleg2jkt.jpg Kekalahan 0-3 dari Malaysia di leg-1 Final AFF Suzuki Cup 2010 membuat peluang Indonesia menjadi berat untuk merengkuh gelar juara. Namun, pelatih Alfred Riedl masih memiliki keyakinan mampu memukul balik timnas Malaysia saat tampil dalam leg-2 final di Stadion Utama Geora Bung Karno, Rabu (29/12).

“ Kami akan berusaha tampil lebih agresif di laga kedua. Peluang mungkin hanya 5-10 persen, namun untuk bisa menang 3-0 di waktu 90 menit masih terbuka,” ungkap Alfred Riedl.

Indonesia memang butuh kemenangan dengan selisih empat gol untuk bisa merebut gelar juara. Minimal skor adalah 3-0, untuk sekedar menyamakan agregat gol. Kalaupun menang dengan skor 4-1 atau 5-2, otomatis Malaysia yang keluar sebagai juara.

Pada laga final kedua di Jakarta, Riedl ingin menekankan pada konsentrasi pemain yang seperti hilang saat laga perdana di Stadion Bukit Jalil. Beberapa saat usai pertandingan, Riedl bahkan masih kebingungan dengan penampilan anak asuhnya, terutama di lini belakang yang sangat rapuh setepah tercipta gol pertama Malaysia.

"Ini bukan soal laser, tetapi kesalahan individual dari satu pemain. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pemain setelah gol pertama, tetapi itu titik baliknya. Saya akan mendiskusikan itu dengan pemain besok," tambahnya.

“ Gol pertama menjadi titik balik bagi kami. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pertahanan setelah itu. Terlalu banyak kesalahan individu pemain yang menyebabkan dua gol tambahan terjadi dengan mudah,” kata Riedl.

Alfred Riedl ingin mendiskusikan hal ini dengan para pemain saat tiba di Jakarta. Ia ingin para pemain menyadari kelemahannya dan segera bangkit menyongsong leg kedua. Riedl pun berharap dukungan semua pihak agar mendukung program kepelatihannya bersama timnas dengan tidak terlalu menganggu waktu dan istirahat pemain.

Jangan Sampai Final Leg-2 Dipindahkan Dari Jakarta

antriannnn.jpg Timnas Indonesia saat ini tengah bersiap menuju Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Konsentrasi pemain dijaga penuh agar tetap fokus pada pertandingan.

Namun, kabar adanya kericuhan di Jakarta seputar pembelian tiket sedikit mempengaruhi pikiran mereka. Apalagi saat mendengar ada beberapa fasilitas stadion Utama Gelora Bung Karno, yang menjadi korban perusakan.

"Saudara-saudara kami pecinta tim nasional Indonesia, peluang menjadi juara AFF Suzuki Cup 2010 sudah di depan mata. Kami mohon agar tercipta suasana yang lebih kondusif. Saya mendapat teguran dari AFF, jika tidak mampu menguasai keadaan ini, laga final di Jakarta akan dipindah," kata Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Kuala Lumpur.

Nurdin menambahkan, terjadinya beberapa aksi kericuhan dan perusakan ini lebih disebabkan oleh adanya provokator. Ia mengaku mendapatkan laporan dari intelijen seputar keberadaan povokator tersebut. Menindaklanjuti hal ini, Nurdin meminta koordinasi lebih intensif lagi dengan pihak kepolisian.

Terkait penjualan tiket, Nurdin menjanjikan bahwa LOC akan tetap melakukan penjualan terhadap tiket kategori III yang masih tersedia. Namun, ia juga berharap pengertian dari para calon pembeli agar berlaku lebih tertib.

“ Kami akan melakukan penjualan dalam suasana yang lebih tertib. Tapi harus disadari, kapastitas SUGBK sangat terbatas. Untuk kategori III hanya mampu menampung 30 ribu penonton. Sedangkan, permintaan melebihi 50 ribu orang. Jadi, mohon pengertiannya bagi penonton yang tidak kebagian, memang kita tidak bisa melepas tiket melebihi kapasitas,” papar Nurdin Halid.

Sabtu, 25 Desember 2010

Timnas Gelar Latihan Singkat Di MSN

finalputihijo.jpg Timnas Indonesia selesai menjalani latihan perdana di Malaysia jelang leg-1 final AFF Suzuki Cup 2010, Minggu (26/12) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia. Dalam latihan yang digelar di lapangan Majelis Sukan Negara (MSN) tersebut, Irfan Bachdim hanya berlatih selama 60 menit.

Latihan yang berlangsung di bawah rintik hujan tersebut digelar hanya empat jam pasca mendarat di Malaysia. Karena itulah, waktu latihan pun dipersingkat dari seharusnya 90 menit. Cuaca yang kurang bagus juga menjadi salah satu alasan Alfred Riedl mempersingkat latihan.

“ Latihan hari ini cukup untuk menjaga kebugaran fisik,” komentar Riedl singkat.

Indonesia akan kembali menjalani latihan pada hari Sabtu (25/12) besok di Stadion Bukit Jalil. Ini sekaligus merupakan official training bagi Indonesia untuk menjajal rumput stadion terbesar di Malaysia tersebut. Latihan ini akan berlangsung mulai pukul 08:00 pagi.

Dari kondisi terakhir pemain, Okto Maniani dan Firman Utina belum seratus persen pulih dari cederanya. Namun, manajer timnas Andi Darussalam yakin keduanya akan bisa pulih dan bermain optimal dalam pertandingan mendatang.

Andi Darusalam juga yakin mental anak asuhnya cukup kuat untuk tampil di hadapan pendukung tuan rumah. “ Tim ini diisi pemain professional. Jadi, tidak masalah bagi mereka untuk tampil di manapun,” ungkap Andi Darussalam.

Sementara itu, hasil dari managers meeting yang turut dihadiri Andi Darussalam, Indonesia akan mengenakan kostum putih-hijau. Sedangkan tuan rumah Malaysia menggunakan kostum biru-putih.

Jumat, 24 Desember 2010

Timnas Indonesia Sudah Tiba Di Malaysia

as_logo_pssi.gif Timnas Indonesia telah berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Rombongan timnas yang terbang dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, tersebut tiba di Subang Jaya Airport pukul 12:45 Waktu Malaysia. Duta Besar RI di Malaysia, Dai Bachtiar menyambut dengan hangat kedatangan Christian Gonzales dkk.

Dari bandara Subang Jaya, rombongan timnas langsung menuju hotel Palace of Garden Horse, yang menjadi tempat menginap mereka selama di Malaysia. Meski waktu terbang hanya memakan waktu dua jam, gurat kelelahan Nampak terlihat di wajah para pemain. Mereka pun langsung istirahat di kamar masing – masing.

Di saat pemain beristirahat, manajemen tim masih memiliki agenda penting, yakni menghadiri managers meeting untuk final AFF Suzuki Cup 2010. Acara ini dilaksanakan di Stadion Nasional Bukit Jalil Malaysia. Managers meeting ini biasanya dilakukan sehari jelang pertandingan. Namun, karena Sabtu (25/12) adalah hari Natal, AFF memajukan sehari jadwal tersebut.

AFF sendiri telah menjadwalkan latihan bagi Indonesia sore hari ini pukul 17:00 di lapangan Malaysia Sukan Nasional (MSN). Sementara Malaysia berlatih di Lapangan FAM pada waktu yang bersamaan.

Rabu, 22 Desember 2010

LOC Rilis Lokasi Dan Waktu Penjualan Tiket Final AFF Suzuki Cup 2010

jokotiketsas.jpg LOC Indonesia telah menetapkan waktu dan lokasi penjualan tiket pertandingan final leg-2 AFF Suzuki Cup 2010. Penjualan akan dilakukan mulai tanggal 23 Desember hingga 27 Desember 2010 di beberapa titik lokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

“ Sistem penjualan manual akan dilakukan di lima titik loket di SUGBK, yakni loket di mesjid Al Bina, Loket di depan gedung KONI, Loket Barat, Loket Timur dan Loket Utara (TVRI). Pada tahap ini, para pembeli tiket akan mendapatkan voucher yang ditukar dengan tiket asli pada tanggal 28 Desember 2010,” kata Joko Driyono, ketua LOC Indonesia.

Pada tanggal 23 Desember 2010, LOC hanya akan menjual tiket untuk kategori I seharga Rp. 200 ribu. Tiket yang tersedia di kategori ini adalah sebanyak 24 ribu lembar. Penjualan dilakukan di lima titik seperti disebutkan di atas.

Pada tanggal 24 Desember 2010, LOC akan menjual tiket untuk kategori II seharga Rp 150 ribu. Tiket yang tersedia sebanyak 16 ribu tiket. Sama seperti hari sebelumnya, penjualan dilakukan di lima titik loket SUGBK.

Pada tanggal 25 Desember, LOC meliburkan segala aktifitas penjulaan tiket. Penjualan dilanjutkan pada tanggal 26 Desember untuk kategori III seharga Rp 75 ribu. Pada kategori ini tersedia sebanyak 30 ribu lembar tiket. Lokasi penjualan juga terdapat di lima titik loket SUGBK.

“ Setiap harinya, tiket akan mulai dijual pada pukul 10:00 WIB hingga antrian habis dan atau tiketnya habis. Dalam membeli tiket tersebut, kuota maksimal adalah lima lembar tiket per-orang. Syarat utama dalam pembelian tersebut adalah menyerahkan fotocopy KTP,” papar Joko.

Penjualan manual tersebut hanya untuk tiket kategori I, II & III. Sedangkan untuk kategori VVIP, VIP Timut dan VIP Barat, hanya dijual secara online melalui website : www.ticketsas.com. Penjualan secara online tersebut akan dibuka tanggal 25 Desember 2010 mulai pukul 10:00 WIB.

Penukaran voucher dari pembelian manual dan online ke tiket asli akan dilakukan serempak pada tanggal 28 Desember. Tiket kategori I hanya bisa ditukar di loket Mesjid Albina. Tiket kategori II ditukar di loket Timur SUGBK. Dan, tiket kategori III ditukar di Loket Utara SUGBK (TVRI).

“ Sedangkan untuk penukaran tiket VVIP dan VIP yang dibeli secara online, dilakukan di loket barat SUGBK pada tanggal 28 Desember 2010 juga,” kata Joko.

Dengan demikian, seluruh proses pembelian dan penukaran tiket akan selesai pada tanggal 28 Desember 2010. Pada hari H pertandingan sudah tidak ada lagi aktiftitas transaksi tiket.

Tanggal penjualan tiket:

- Kategori I (23 Desember)
- Kategori II (24 Desember)
- Kategori III (26 Desember)
- VVIP, VIP Timur & VIP Barat (25 Desember) secara online di : http://www.ticketsas.com

Lokasi penjualan voucher tiket:

1. Masjid Albina
2. Pintu depan KONI
3. PIntu Barat
4. Pintu Timur
5. Pintu utara depan TVRI

Lokasi penukaran voucher dengan tiket (28 Desember):

1. Loket penukaran kategori I: Masjid Albina
2. Loket penukaran kategor II: Pintu Timur
3. Loket penukaran kategori III: Utara depan pintu TVRI

Selasa, 21 Desember 2010

Pemain Cadangan Diberi Latihan Berat

robymtpe.jpg Kapten timnas Indonesia Firman Utina masih berlatih terpisah dari rekan – rekannya dalam sesi latihan Selasa (21/12) pagi di lapangan timnas, Senayan, Jakarta. Firman tidak sendiri, gelandang lincah Okto Maniani pun mengalami hal serupa. Keduanya masih berkutat dengan cedera ringan.

Meski mengaku cederanya sudah membaik dibandingkan kemarin, Firman tetap diminta oleh fisioterapis Mathias Ibo untuk tidak mengikuti latihan berat. Dalam latihan ringan pun, ia dan Okto berada di bawah arahan Mathias Ibo dan Yanizard, fisioterapis timnas lainnya. Firman sendiri mengalami cedera pada lutut kanannya, sedangkan Okto cedera harmstring.

Pada sesi latihan di dalam lapangan, pelatih Alfred Riedl membagi anak asuhnya dalam dua kelompok. Pemain yang tampil pada pertandingan lawan Filipina tidak mendapatkan menu latihan seberat pemain cadangan. Maman Abdurahman dkk hanya latihan permainan bola tangan.

Sebaliknya dengan Irfan Bachdim dkk yang menjadi cadangan saat meladeni Filipina di laga kedua Semi final, menerima materi latihan yang cukup berat. Selain upaya menggenjot stamina, mereka juga diminta banyak melakukan latihan duel satu lawan satu untuk mencetak gol.

Sementara itu, masalah emosi pemain juga menjadi perhatian dari staff pelatih timnas. Riedl sempat kesal dengan aksi emosional beberapa pemainnya dalam laga melawan Filipina yang berbuah kartu kuning.

“ Kita meminta pemain untuk membuang dulu ego dan gengsinya. Mereka harus bisa meredam emosi agar lebih tenang. Selain itu, kita juga perbaiki mental pemain yang sempat nervous saat ditekan lawan pada menit – menit akhir pertandingan lawan Filipina,” ungkap Wolfgang Pikal, asisten pelatih timnas.

Senin, 20 Desember 2010

Harga Tiket Final AFF Suzuki Cup 2010 Naik

naikintikett.jpg Tiket pertandingan final leg-2 AFF Suzuki Cup 2010 di Jakarta, Rabu (29/12) mengalami kenaikan di semua kategori. Tiket termurah seharga Rp 75 ribu dan yang termahal dihargai senilai Rp 1 juta.

Tak seperti babak semi final yang memiliki harga sama dengan penyisihan, tiket kategori III (tribun atas) kali ini mengalami kenaikkan menjadi Rp 75 ribu. Kategori II (belakang gawang) juga naik menjadi Rp 150 ribu.

Untuk kategori lebih tinggi juga mengalami kenaikan. Kategori I akan dijual dengan harga Rp 200 ribu. VIP Timur naik dari Rp 250 ribu menjadi Rp 350 ribu. Begitupula dengan VIP Barat yang kini harus ditebus dengan harga Rp 500 ribu. Dan, yang paling mahal dengan kenaikkan seratus persen adalah untuk kategori VVIP dengan harga Rp 1 juta.

Rencananya, tiket ini sudah mulai dijual pada tanggal 23-27 Desember. Seperti sebelumnya, pada kurun waktu tersebut pembeli akan mendapatkan voucher untuk ditukar kemudian dengan tiket asli pada tanggal 28 Desember 2010.

Mekanisme penjualan tiket akan dilakukan melalui dua cara, online dan manual. Penjualan secara online dikhususkan untuk tiket VVIP dan VIP Barat, sedangkan yang lainnya dilakukan secara manual. Khusus penjualan via online, masih terus dimonitor efektifitasnya. Pasalnya, penjualan tiket secara online saat ini hanya 1 persen dari total keseluruhan.

“ Padahal sistem penjualan secara online ini adalah solusi jitu bagi masyarakat untuk mendapatkan tiket tanpa harus repot – repot mengantri. Sayang, masih belum banyak masyarakat yang terbiasa melakukan pembelian secara online dengan kartu kredit,” ungkap Joko Driyono, Ketua LOC Indonesia.

Tak Cuma kenaikan dalam harga tiket, jumlah tiket yang dijual pun mengalami peningkatan. LOC akan mencetak sebanyak 77 ribu lembar tiket, terbanyak sejak babak penyisihan hingga final yang berada di kisaran 60 ribu – 70 ribu.

Harga tiket Final Leg II Piala AFF 2010:

VVIP Rp 1 juta
VIP Barat Rp 500 ribu
VIP Timur Rp 350 ribu
Kategori I Rp 200 ribu
Kategori II (belakang gawang) Rp 150 ribu
Kategori III (tribun atas) Rp 75 ribu

Timnas Langsung Bersiap Hadapi Final

indofinalaff.jpg Masih ada sisa waktu enam hari jelang laga final AFF Suzuki Cup 2010 menghadapi Malaysia. Sisa waktu ini benar – benar dimanfaatkan oleh pelatih Alfred Riedl untuk segera mempersiapkan taktik dan strategi tim asuhannya.

Sehari usai memastikan diri lolos ke final dengan mengalahkan Filipina 1-0, Irfan Bachdim dkk langsung menjalani latihan rutin di Lapangan Timnas, Senayan Jakarta. Hanya sedikit waktu bagi pemain untuk bisa istirahat dengan menemui keluarganya.

“ Kita memang boleh tersenyum sekarang. Namun, perjuangan kita belumlah usai. Masih ada dua pertandingan lagi untuk meraih gelar AFF Suzuki Cup 2010,” ungkap Alfred Riedl.

Meski tidak menganggap Malaysia sebagai tim yang istimewa, Alfred Riedl dan jajaran pelatih timnas lainnya meminta pemain untuk tetap waspada. Keberhasilan mereka mengalahkan juara bertahan Vietnam di semi final bisa dijadikan contoh.

Yang jelas, Malaysia yang dihadapi oleh timnas Indonesia kali ini diprediksi bakal berbeda dibandingkan dengan ketika dibantai 5-1 di laga perdana. Mereka akan memanfaatkan laga perdana sebagai tuan rumah seperti ketika melawan Vietnam.

“ Mereka akan bermain menyerang dan lebih terbuka saat menjadi tuan rumah. Sebaliknya, mereka akan bertahan total saat laga kedua di Jakarta. Untuk itu, kami sudah menyusun taktik dan strategi yang tepat untuk menyiasati hal itu,” papar Wolfgang Pikal, asisten pelatih timnas.

Pada hari Selasa (20/12), timnas akan menggelar dua kali latihan di lapangan timnas, Senayan Jakarta. Menu latihannya adalah seputar taktik bertanding untuk meredam kekuatan Malaysia.

Timnas sendiri direncanakan terbang ke Kuala Lumpur pada tanggal 24 Desember 2010. Menurut Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid, timnas akan berangkat menggunakan pesawat khusus. Selain itu, PSSI juga akan mengirim tim advance untuk mengatur semua persiapan timnas selama di Malaysia. Tim ini dipimpin oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes.

Sabtu, 18 Desember 2010

Seleksi Uruguay Project Telah Berakhir

sadujiannn.jpg Seleksi pemilihan pemain untuk pembentukan tim SAD Indonesia 2011 secara resmi berakhir hari Sabtu (18/12) sore. Para pemain yang mengikuti seleksi tingkat nasional, seluruhnya berjumlah 82 orang, secara bertahap sudah dikembalikan ke daerah atau klub asalnya masing-masing. Dalam waktu dekat para pemain terpilih akan dikumpulkan kembali di Jakarta.

Menurut rencana, para pemain yang terpilih dari seleksi akhir tingkat nasional ini akan diberangkatkan ke Uruguay pada pertengahan Januari 2011 mendatang. Para pemain terpilih tersebut di Uruguay akan diikutkan dalam dua kompetisi remaja. Yakni, kompetisi Cuarta untuk pemain kelahiran tahun 1992-1993 (U-19), dan kompetisi Quinta untuk pemain kelahiran tahun 1994-1995 (U-16).

Penanggung-jawab tim SAD Indonesia, Demis Djamaoeddin, belum menyebutkan secara detail jumlah pasti dan nama-nama pemain yang lolos dari seleksi tingkat nasional "Uruguay Project" atau Proyek Uruguay tahun 2011 ini. Yang pasti, nama-nama mereka akan diumumkan secepatnya. Demis Djamaoeddin juga menjamin, penetapan hasil seleksi dilakukan melalui mekanisme yang fair dengan mengedepankan aspek-aspek keunggulan pemain, terutama kemampuan teknis perorangan dan kemampuan bermain dalam tim.

"Dalam pemilihan pemain ini Cesar Payovich sangat fair, demikian juga dengan dua asistennya, Wilson Espina dan Jorge Marcello Anania Perez," ujar Demis Djamaoeddin, Sabtu (18/12) malam.

Cesar Payovich Perez, Wilson Espina dan Jorge Marcello Anania Perez adalah trio pelatih tim SAD Indonesia sejak tiga tahun terakhir. Mereka bertiga terlibat secara intens dalam proses seleksi tahap kedua untuk menjaring pemain-pemain yang direkrut ke seleksi tahap ketiga, dibantu langsung oleh Demis Djamaoeddin, Direktur Teknik PSSI Sutan Harharah dan Manajer Usia Muda Badan Pembinaan & Pengembangan Usia Muda (BPPUM) PSSI, Yeyen Tumena.

Seperti diketahui, 82 pemain peserta seleksi akhir berupa seleksi tingkat nasional di Karawang dan Jakarta sejak 12 Desember lalu adalah hasil penjaringan dari dua tahapan seleksi yang dilakukan sejak bulan Oktober lalu.

Seleksi tahap pertama melibatkan sekitar 3000-an pemain yang tersebar di 11 provinsi. Pada seleksi tahap awal ini, Pengprov PSSI di daerah diberi kesempatan untuk melakukan seleksi awal bagi pemain-pemain kelahiran tahun 1994-1995. Para pemain yang lolos dari seleksi tahap pertama kemudian dijaring kembali dalam seleksi tahap kedua yang langsung melibatkan Cesar Payovich dan timnya. Cesar Payovich dkk juga terjun langsung ke berbagai daerah.

Pemain yang dipilih dari seleksi tahap kedua kemudian dikumpulkan dalam seleksi nasional yang dilakukan di kota Karawang dan diakhiri di Jakarta. Ke-82 pemain terpilih semuanya hadir diseleksi nasional. Ini menunjukkan tingginya animo pemain muda Indonesia untuk dapat dipilih mengikuti program pelatihan di Uruguay.

"Banyak pemain muda berbakat yang kami temui selama kami melakukan seleksi di daerah-daerah. Indonesia sebenarnya mempunyai basis pemain berbakat yang tidak terhingga. sehingga sungguh sulit bagi kami untuk memilih siapa yang terbaik diantara mereka," ungkap Cesar Payovich, Sabtu (18/12), ketika dimintai komentarnya tentang proses seleksi.

"Pekerjaan rumah berikutnya adalah membawa mereka ke Uruguay tahun depan, dengan harapan mereka bisa menjadi cikal bakal tim nasional Indonesia di masa yang akan datang", imbuh Cesar Payovich.

Irfan & Firman Diharapkan Fit Lawan Filipina

wpsalamansm.jpg Timnas Indonesia menatap laga kedua semi final AFF Suzuki Cup 2010 menghadapi Filipina, Minggu (19/12) dengan serius. Kemenangan 1-0 yang diraih pada laga pertama belum cukup mengamankan tiket ke final. Pelatih Alfred Riedl pun tak ingin mengubah komposisi starter pemain.

Sejak awal Alfred Riedl memang memprediksi laga kedua ini bakal lebih menyulitkan bagi Indonesia. Kondisi Firman Utina dan Irfan bachdim yang tengah cedera pun tersu dipantau untuk meyakinkan bisa dimainkan sejak menit pertama.

" Kita masih punya waktu 30 jam untuk memantau kondisi Irfan Bachdim dan Firman Utina. Fisioterapis timnas terus berusaha keras untuk mengembalikan kondisi mereka. Yang jelas, kami ingin memasang starter line-up seperti pertandingan sebelumnya," kata Wolfgang Pikal, yang mewakili Alfred Riedl dalam sesi pre match press conference di Hotel Sultan, Sabtu (18/12).

Lebih lanjut, Wolfgang Pikal memprediksi Filipina akan tampil lebih terbuka dibanding sebelumnya. Untuk itu, ia dan Alfred Riedl sudah menyiapkan taktik dan strategi untuk meredam serangan Younghusband dkk.

“ Mereka sepertinya akan main terbuka karena butuh kemenangan. Namu , kita belum tahu, apakah mereka main terbuka di awal, pertengahan atau jelang akhir pertandingan. Pemain kita harus konsentrasi penuh,” papar Pikal.

Walau akan didukung lebih dari 70 ribu penonton, para pemain Indonesia diminta tidak menganggap remeh Filipina. Suasana riuh dalam stadion dinilai Pikal tidak terlalu menganggu penampilan skuad asuhan Simon McMenemy. Dengan sedikit menyindir, Pikal menyatakan Filipina adalah sekumpulan orang “bule” yang biasanya cuek.

Sementara itu, Filipina menyikapi laga kedua semi final ini dengan lebih rileks. Bahkan, mereka hanya sekali latihan pada Sabtu (18/12) sore di lapangan timnas. Sehari sebelumnya, mereka tidak menggelar latihan sama sekali dan lebih memilih jalan – jalan ke mal.

Pertandingan antara Indonesia melawan Filipina akan berlangsung Minggu (19/12) mulai pukul 19:00 WIB. Pertandingan kali ini akan dipimpin oleh wasit Ali Hasan Ebrahim abdulnabi (Bahrain) dibantu oleh dua asisten wasit, Eugene Chan (Singapura) dan Luong Lath Somphavanh (Laos), serta apisit Aonrak (Thailand) sebagai wasit cadangan.

Pelatih Alfred Riedl menghimbau para penonton untuk tidak menyalakan petasan dan kembang api di stadio. Pasalnya, bunyi dari kembang api tersebut membuat komunikasi pemain di lapangan terganggu. Himbauan serupa pun dilakukan oleh Ketua Umum PSSI dan Mennegpora, beberapa hari sebelumnya.

Kamis, 16 Desember 2010

Perjuangan Menuju Final Belum Usai

indofilipinn.jpg Tak ada waktu istirahat bagi Timnas Indonesia meski mampu mengalahkan Filipina 1-0 di leg-1 semi final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sehari setelah pertandingan, Firman Utina dkk langsung berlatih lagi untuk menyongsong leg-2 semi final, Minggu (19/12) mendatang.

Dalam pertandingan pertama tersebut, pelatih timnas Alfred Riedl mengaku terkejut dengan permainan Filipina. Younghusband dkk ternyata lebih kuat dari perkiraan Riedl sebelumnya.

" Hari ini kita tahu, mengapa mereka bisa sampai ke semi final. Mereka benar - benar lebih kuat dari yang kita prediksi. Mereka punya pertahanan yang sangat bagus," ungkap Alfred Riedl.

Sebaliknya, Alfred Riedl sendiri menilai permainan anak asuhnya kali ini tidak sebaik di penyisihan grup. Namun, ia tidak terlalu menyalahkan anak asuhnya karena Filipina memang bermain lebih bertahan sehingga sedikit menyulitkan.

Belajar dari pertandingan pertama ini, Riedl akan mulai mempersiapkan taktik yang berbeda kepada anak asuhnya dalam latihan yang berlangsung Jumat (17/12) di lapangan timnas Senayan Jakarta.

" Kita akan menghadapi pertandingan yang sulit pada laga kedua. Untuk itu seluruh pemain harus fokus, konsentrasi dan menjalankan taktik sesuai instruksi. Perjuangan belum usai," kata Riedl.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, meminta para penonton untuk tidak lagi menyalakan petasan di stadion. Pasalnya, jika itu kembali terjadi di semi final kedua, Indonesia terancam tidak bisa menggelar laga home jika mampu mencapai final. Himbauan serupa pun diucapkan oleh Mennegpora Andi Mallarangeng. Ia meminta penonton jangan sampai malah merugikan perjuangan pemain di lapangan.

Liga Kompas Gramedia Diperluas

ligakompasgramedia.jpg Setelah sukses menyelenggarakan kompetisi panjang untuk usia di bawah 14 tahun, Liga Kompas Gramedia kini diperluas dengan menggelar ajang persaingan untuk pemain di bawah usia 10 tahun, di bawah 12 tahun dan di bawah 18 tahun. Sebuah langkah yang baik untuk menunjang pembinaan usia muda yang berjenjang.

Liga anak atau Ligana U-10 dan U-12 serta kompetisi U-14 dan U-18 ini akan menjadi dukungan yang kuat bagi proses pembinaan pemain sekaligus tim berdasarkan kelompok umur. Kompetisi panjang dan tak terputus diharapkan bisa melahirkan pemain-pemain potensial yang pada gilirannya bisa menjadi andalan timnas.

Ligina U-10 dan U-12 diprakarsai oleh Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) dan Indonesia Football Association (IFA). Ligana U-10 dan U-12 akan mulai bergulir mulai Februari 2011, hampir bersamaan dengan Liga Kompas Gramedia U-14. IFA juga memprakarsai adanya Liga U-18 Jabodetabek. Rencana bergulirnya empat liga usia dini dan muda ini diumumkan Selasa (14/12) sore di Pasar Festrival, Kuningan, Jakarta Selatan..

Rencananya, liga yang diprakarsai oleh mantan pemain klub Setia JC Moerad itu akan bergulir mulai minggu ketiga Desember 2010 dengan sistem laga kandang dan tandang. Ketiga kompetisi itu digelar agar menjadi model pembinaan sepak bola usia muda di daerah di luar Jabodetabek, sehingga menghasilkan pemain, pelatih dan pengelolaan sekolah sepak bola (SSB) yang profesional.

Ketua ASSBI Taufik Jursal Effendi menjelaskan, pihaknya juga berkerjasama dengan Sekolah Sepak Bola Indonesia Arsenal (SSI Arsenal) dalam peningkatan kualitas pembinaan usia muda. SSB di Indonesia, menurutnya, membutuhkan peningkatan standar pembinaan supaya mampu mencetak pemain yang bisa diterima di level Eropa.

"Tidak mungkin ada sepak bola dengan kualitas bagus jika infrastruktur tidak memadai, seperti lapangan berlubang. Wasit juga harus memahami aturan pertandingan," kata Direktur Kepelatihan Sekolah Sepak Bola Indonesia Arsenal, Dale Mulholland.

Ketiga liga ini rencananya akan diliput oleh Harian Kompas dan majalah World Soccer. Nantinya, kedua media itu menyediakan halaman khusus untuk peliputan ketiga liga usia muda itu. Jalinan kerjasama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepalatan yang ditandatangani oleh masing-masing perwakilan semua pihak, termasuk Moh.Bakir dari Kompas. Bakir didampingi Anton Sanjoyo juga memberikan keterangan pers sehubungan dengan pergelaran rangkaian kompetisi usia muda ini.

Direktur IFA, Iman Arif, menilai, kerjasama dengan media massa juga membuka peluang untuk mengembangkan sisi komersial kompetisi. Peliputan media massa, menurutnya, bisa meningkatkan perhatian publik dan menarik sponsor.

"Kendala utama dalam kompetisi usia muda adalah pendanaan dan komersialisasi. Dengan model kerjasama ini, diharapkan bisa dicontoh di daerah-daerah lain," jelas Iman Arif.

Sekjen PSSI Pantau Pemesanan Tiket

antritikett.jpg Sekjen PSSI Nugraha Besoes Rabu (15/12) siang menyempatkan diri untuk melihat antrian pembelian tiket babak semifinal AFF Suzuki Cup 2010 antara Indonesia dengan Filipina, yang akan dilangsungkan Kamis (16/12) , malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta.

Para pembeli tiket sudah mengantri sejak pagi buta, jauh sebelum loket pemesanan tiket dibuka pkl 10.00 wib. Hingga siang hari, antrian dan kerumunan para pembeli tiket masih terlihat di depan satu-satunya loket pemesanan tiket yang dibuka, di Pintu X SUGBK, Senayan.

Nugraha Besoes menyapa sejumlah pembeli tiket, memberikan apresiasi atas kesungguhan mereka memberikan dukungannya pada timnas Indonesia.

"Timnas sebenarnya belum mencapai prestasi apa-apa, mereka baru sebatas tampil baik, mengesankan dan menyenangkan banyak orang. Euforia ini bahkan melebihi fenomena sewaktu Piala Asia 2007 lalu," kata Nugraha Besoes, yang disambut teriakan para pembeli tiket "Hidup Timnas Indonesia."

Nugraha Besoes menjelaskan, LOC AFF Suzuki Cup 2010 untuk babak semifinal tanggal 16 dan 19 Desember ini menyediakan sebanyak 70 ribuan tiket dari berbagai kategori, terbanyak tentu saja untuk kategori tribun atas yang harga satuannya Rp 50.000.

Jumlah keseluruhan tiket masih di bawah kapasitas SUGBK, yang mencapai 88.000-an tempat duduk . Meski jumlah tiket yang dicetak masih kurang 18 ribuan dari total kapasitas SUGBK, namun demikian LOC memperhitungkan tingkat deviasi atau kelebihan jumlah penonton yang berada di dalam stadion. Deviasi ini harus diperhitungkan karena dalam setiap pertandingan sepakbola selalu ada penonton yang tidak membeli tiket namun bisa masuk dengan berbagai cara.

Disinggung tentang kemungkinan terjadinya pemalsuan tiiket babak semifinal ini, Nugraha Besoes menjelaskan bahwa LOC telah melakukan antisipasi untuk menghindari upaya tersebut. Menurut sekjen PSSI, tiket untuk babak semifinal pertama ini berbeda cetakannya dengan tiket babak penyisihan sebelumnya. Tiket juga baru bisa diambil pada Kamis (16/12) pagi dengan menukarkan kuitansi pemesanan tiket di loket penukaran.

Menurut Nugraha Besoes, LOC kemungkinan akan menambah loket-loket untuk penukaran kuitansi tersebut. "Akan kita upayakan agar penukaran kwitansi pembelian tiket ini bisa dilakukan secepatnya," tegas Nugraha Besoes.

Latihan Terakhir Jelang Lawan Filipina

irfanlatakhir.jpg Timnas Indonesia Rabu (15/12) pagi menggelar latihan untuk terakhir kalinya menjelang laga semifinal pertama melawan Filipina, Kamis (16/12) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan. Pada fase latihan terakhir Firman Utina dkk ini, pelatih kepala Alfred Riedl memberikan kesempatan kepada juru foto media cetak dan kamerawan televisi untuk mengambil gambar pada 15 menit pertama. Setelah itu, mereka diminta meninggalkan lapangan.

Seusai latihan, Alfred Riedl baru berkenan memberikan keterangan kepada wartawan. Dia kembali menegaskan bahwa pada dasarnya dia tetap akan menurunkan pemain yang berada dalam kondiri terbaiknya pada semifinal besok, tak terkecuali team starter pada dua partai pertama babak penyisihan grup, saat melindas Malaysia 5-1 dan menggunduli Laos 6-0. Dia tak banyak memberikan komentar saat ditanya tentang strategi Filipina yang akan "mengunci" beberapa pemain kuncinya, termasuk Christian "El Loco" Gonzalez.

Pada sesi latihan terakhir menjelang laga semifinal ini, Alfred Riedl memberikan beberapa variasi permainan. Di awal latihan, para pemain melakukan pemanasan di trek selama sekitar sepuluh menit, baru kemudian memasuki lapangan. Hanya satu gawang yang bisa dipakai pada latihan timnas ini, yang berada di sisi utara. Gawang yang berada di selatan belum bisa dipakai karena bagian depannya tengah dipasangi rumputan baru, yang masih basah. Tambahan rumputan baru di muka gawang selatan ini akan dipadatkan lebih dulu agar bisa dipakai saat timnas Filipina menjajal lapangan SUGBK Rabu sore.

Saat timnas Filipina menjajal lapangan SUGBK Rabu sore, Alfred Riedl mendiskusikan pola dan strategi permainan calon lawannya tersebut dengan para pemainnya. Diskusi dan analisis permainan tim Filipina ini dilakukan setelah mereka "nobar" di salah satu ruangan Lagoon Tower, menyaksikan rekaman video pertandingan Filipina sewaktu bermain seri dengan Singapura dan mengalahkan Vietnam. Video rekaman pertandingan antara Filipina dengan Myanmar, pada laga pamungkas penyisihan grup B di Hanoi, tak diperlukan Alfred Rield karena dia menonton langsung pertandingan tersebut.

Selasa, 14 Desember 2010

Pemain Asing Di Luar PSSI Bisa Dideportasi

as_logo_pssi.gif PSSI terus melakukan investigasi dan inventarisasi terhadap pemain asing yang tampil di kompetisi yang digelar oleh Organisasi Tanpa Bentuk. Salah satunya dengan memanggil para agen pemain FIFA yang beredar di Indonesia. Pertemuan yang berlangsung di kantor PSSI, Selasa (14/12), tersebut dimpimpin oleh Ketua Komite Status dan Alih Status PSSI, Mafirion.

Di hadapan para agen pemain, Mafirion kembali menegaskan bahwa kompetisi yang sah di Indonesia hanyalah yang digelar oleh PSSI. Di luar itu, tidak diakui legalitasnya oleh PSSI, AFC maupun FIFA.

“ Pada tanggal 6 Desember 2010, AFC mengirimkan surat kepada PSSI. Isinya adalah bantahan AFC atas klaim Liga Primer Indonesia yang mengaku mendapatkan dukungan dari AFC. Jadi, AFC hanya mengakui kompetisi yang digelar oleh PSSI sebagai institusi resmi sepakbola di Indonesia. Di luar itu, namanya organisasi tanpa bentuk,” tegas Mafirion.

Surat yang ditandatangani oleh sekjen AFC Alex Soosay itu juga ditembuskan kepada FIFA dan seluruh Negara anggota AFC.

Berdasarkan hasil investigasi dari PSSI memang ditemui sekitar 19 pemain yang menyatakan tergabung dengan klub yang berkompetisi di bawah organisasi tanpa bentuk. PSSI pun meminta konfirmasi perihal status mereka kepada para agen pemain bersangkutan.

Dalam forum itu, semua agen dengan tegas menyatakan bahwa rata-rata pemain tersebut sudah bukan pemain mereka lagi. Bahkan, banyak pemain yang sudah tidak memiliki KITAS karena sudah mati.

“ Dengan tidak adanya KITAS, otomatis mereka harus meninggalkan Indonesia,” imbuh Mafirion.

Para agen pun menyatakan bahwa mereka sebenarnya adalah pemain yang sudah tidak laku lagi di Indonesia.

Terkait pemain asing yang tergabung di klub Indonesia Super League yang ingin membelot ke Liga Primer Indonesia, PSSI meminta mereka tidak ikut serta. Kepada agen pemain tersebut, PSSI mengingatkan agar tidak boleh menandatangani apapun terhadap status perpindahan klub tersebut. Pemain tidak perlu takut untuk tidak menandatangani.

“ Jangan khawatir, pemain asing tersbut bakal diberi perlindungan penuh oleh PSSI,” janji Mafirion.

Dari 19 pemain tersebut, ada satu pemain yang masih memiliki Kitas , yakni John Tarkpor. Menurut sang agen, Alex Banmou, mantan pemain Persitara ini sebelumnya sudah diperingatkan untuk tidak menandatangani kontrak dengan klub yang bernaung di organisasi tanpa bentuk. Bahkan, Alex pun sudah mengirim surat ke PSSI, yang menyatakan John Tarkpor sudah melanggar ketentuan dan meminta PSSI mengirimkan surat ke imigrasi tentang pelanggaran itu.

Sebagai tindak lanjut, PSSI akan melaporkan daftar pemain ini ke imigrasi, AFC dan FIFA.

Daftar Pemain Asing Yang terdaftar dalam kompetisi di luar PSSI :

Domingo Miguel Vilallba Lopes (Paraguay), Ibi Mingsley (Liberia), Patricio Jimenez Diaz (Chili), alfredo Figuera (Chili), Luis Eduardo (Chili), Antonio Teles Junior (Brasil), Fernando Andrade (Brasil), Leandro Lima Braga (Brasil), Oscar Aravena (Chili), Amarildo De Souza (Brasil), Jose Luis Fitosa (Brasil), Javier Leopoldo Roca (Chili), Kim Jung Kyung (Korea), Na Byung Yul (Korea Selatan), John Tarkpor (Liberia), Yetna Mouaha Felix (Kamerun), Eduardo Jimenes, Christian Gonzales, Vithor Borques de Souza.

Pemburu Tiket Masih Sabar Mengantri

antritikett.jpg Antrian panjang masih mewarnai hari kedua proses pemesanan tiket babak semifinal pertama AFF Suzuki Cup 2010 antara timnas Indonesia dengan Filipina, Selasa (14/12). Jauh sebelum loket pemesanan tiket dibuka, mulai pkl 10.00 wib, kerumunan para peminat sepakbola nasional ini sudah demikian panjang. Antrian ini nyaris tak menyusut sampai sore, sebab LOC AFF Suzuki Cup 2010 hanya membuka satu loket pemesanan tiket.

Pemesanan tiket dilakukan melalui pembelian langsung ke loket yang disediakan LOC di Pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ini. Bagi mereka yang sudah membeli tiket, akan memperoleh kwitansi tanda pemesanan, yang harus dibawa saat penukaran tiket pertandingan, pada Kamis pagi nanti di loket yang sama.

Untuk laga semifinal pertama antara Indonesia vs Filipina yang akan digelar Kamis (16/12) malam mulai pukul 19.30 wib itu, LOC AFF Suzuki Cup menyediakan sebanyak 70 ribuan lembar tiket dari berbagai kategori. Yakni, VVIP, VIP Barat, VIP Timur, Kategori I, belakang gawang dan tribun atas, dengan rincian harganya adalah Rp 500.000, Rp 350.000, Rp 250.000, Rp 150.000, Rp 100.000 dan Rp 50.000.

Tiket termahal, yakni VVIP, dicetak sangat terbatas, hanya sekitar 400 lembar seusai seat yang tersedia. Hingga Senin (13/12) malam lalu, pemesan tiket termahal ini sudah mencapai 600 orang, baik yang sudah melakukan pemesanan mau pun yang mengabarkan kesiapannya membeli secara lisan. Jumlah peminat tiket VVIP ini jauh melampaui alokasi tiket yang dicetak.

Menyusul keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyaksikan langsung laga semifinal pertama ini, LOC harus menyediakan tempat untuk anggota rombongan kepresidenen. Untuk itu, lokasi VVIP yang persis di bawah Royal Box dengan kursi-kursi berwarna kuning, harus dialokasikan sebagian untuk anggota rombongan presiden. Karena itulah, LOC terpaksa harus mengembalikan sebagian pesanan tiket VVIP mengingat semakin terbatasnya tempat duduk yang tersedia.

Menurut keterangan Edhi Prasetyo, koordinator ticketing LOC, untuk ketersediaan tiket VIP Barat hingga pemesanan hari kedua pada Selasa siang sudah hampir sold-out. Jumlah tiket VIP Barat sebanyak 2700 lembar, dan yang tertinggal terbilang ratusan tiket lagi. Ini berbeda dengan alokasi tiket untuk VIP Timur, Kategori I, belakang gawang dan tribun. Untuk tikrt VIP Timur yang dicetak 3000-an lembar, jumlah pemesan baru mencapai setengahnya.

LOC AFF Suzuki Cup Berkoordinasi Dengan Biro Protokoler Kepresidenan

as_logo_pssi.gif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memastikan akan menyaksikan langsung pertandingan babak semifinal pertama AFF Suzuki Cup 2010 antara timnas Indonesia dengan tim Filipina, pada Kamis (16/12) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta. Terkait dengan itu, panitia penyelenggara lokal (OC) AFF Suzuki Cup yang diketuai oleh Joko Driyono pada Selasa (14/12) pagi melakukan koordinasi dengan Biro Protokoler dan Rumah Tangga Kepresidenan, di kompleks Istana Negara.

Joko Driyono pada pertemuan dengan Biro Protokoler Istana ini didampingi beberapa panitia inti LOC AFF Suzuki Cup 2010, yakni Petri Octavianus, Timmy Setiawan, Max Boboy, dan Nugroho Setiawan. Mahfudin Nigara, direktur operasional Gelora Bung Karno pun ikut mendampingi.

Menurut keterangan, Presiden SBY akan langsung menuju Senayan dari lawatannya ke Semarang, Jateng. Presiden SBY dan rombongan diperkirakan sudah tiba di stadion sekitar pkl 18.20 wib. Namun demikian, belum diketahui pasti siapa-siapa saja tamu-tamu VVIP yang berada dalam rombongan Presiden. Ibu negara Ani Yudhoyono kemungkinan besar akan hadir, demikian juga dengan sejumlah menteri.

Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono beserta tamu-tamu VVIP yang berada dalam rombongannya akan ditempatkan seluruhnya dalam ruang kehormatan atau Royal Box. Dari total 121 tempat duduk dalam Royal Box ini, sebanyak 50 kursi dialokasikan untuk rombongan Presiden.

Namun, jumlah itu kemungkinan tak termasuk untuk unsur keamanan atau pengamanan kepresidenan, misalnya dari Paspamres. Menurut informasi, untuk anggota Paspamres, penempatannya tetap akan dilakukan sesuai prosedur standar pengamanan Presiden.

Ketum PSSI Saksikan Latihan Timnas

irfanbacdimhamka.jpg Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid Selasa (14/12) pagi menyaksikan latihan timnas senior Indonesia di lapangan PSSI, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Ia langsung datang ke lapangan timnas PSSI setelah menjadi narasumber tunggal dalam acara "Apa Kabar Indonesia" (AKI) di TVOne, berbicara berbagai masalah seputar AFF Suzuki Cup 2010, dari persiapan timnas Indonesia menjelang babak semifinal dengan Filipina pada 16 dan 19 Desember, serta antusiasme luar biasa dari masyarakat untuk datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, yang terlihat dari kesediaan mereka mengantri pembelian tiket melalui pemesanan di loket di sekitar stadion.

"Sudah lama saya tidak melihat antrian demikian panjang untuk membeli tiket pertandingan timnas Indonesia. Ini membuktikan bahwa kalian sudah semakin mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Kita wajib membalas apresiasi masyarakat ini dengan prestasi," demikian antara lain dikemukakan Nurdin Halid di ruang ganti pemain sebelum mereka memulai latihan.

Nurdin Halid juga meminta para pemain fokus untuk menghadapi pertandingan semifinal nanti, dan terkait dengan itu ia mengimbau agar mereka benar-benar memanfaatkan waktu istirahatnya dengan baik.

"Pulang dari latihan, istirahat, demikian juga kalau tidak ada latihan atau pertemuan dengan manajemen tim. Gunakan waktu yang ada untuk membuat tubuh fresh," ujar ketua umum PSSI itu.

Pelatih kepala timnas Indonesia Alfred Rield menjelaskan, walau latihan di lapangan off, para pemain sudah terbiasa untuk meningkatkan kebugaran tubuhnya dengan melakukan aktivitas lainnya yang bermanfaat, misalnya berenang .

Nurdin Halid bersama manajer timnas Andi Darussalam Tabusalla dan Deputy Bidang Keuangan Badan Tim Nasional Indonesia (BTNI) Chandra Solehan menyaksikan latihan para pemain timnas yang tetap mendapat perhatian dari kalangan media.

Semakin mendekat ke hari pertandingan semifinal, latihan timnas senior sendiri sudah mengalami penyesuaian. .Selasa sore, timnas diliburkan dari latihan. Alfred Riedl baru membawa kembali pemainnya ke lapangan pada Rabu (15/12) pagi, dalam latihan di SUGBK, mulai pkl 08.00 wib. Namun Rabu sore, para pemain hanya menjalani latihan ringan di seputar hotel Sultan.

Dalam pembicaraannya dengan ketua umum PSSI, Alfred Riedl mengingatkan tentang masih belum diperolehnya video rekaman pertandingan antara Filipina dengan Singapura dan Filipina dengan Vietnam. Dia merasa tidak memerlukan video rekaman pertandingan antara Filipina dengan Myanmar, sebab pertandingan tersebut disaksikannya secara langsung di Hanoi, pada laga penutup penyisihan grup B, 8 Desember lalu.

Menurut keterangan, video dua rekaman pertandingan Filipina tersebut baru akan diserahkan ke manajemen timnas Indonesia Selasa siang. Alfred Riedl akan mendiskusikan rekaman pertandingan Filipina tersebut dengan seluruh pemain timnas.

Alfred Riedl sudah memiliki gambaran kekuatan Filipina dari pertandingan Filipina dengan Myanmar yang disaksikannya langsung di Hanoi. Namun, dia merasa perlu untuk menyempurnakan analisa dan evaluasi tentang kekuatan sekaligus kelemahan tim Filipina tersebut, dan karena itu dia memerlukan video rekaman pertandingan Filipina dengan Singapura dan Filipina dengan Vietnam.

Senin, 13 Desember 2010

Masyarakat Banjiri Loket Pemesanan Tiket

koletaffsf.jpg Antusiasme masyarakat untuk memberikan dukungannya kepada timnas Indonesia pada pertandingan semifinal AFF Suzuki Cup 2010 memang tak perlu diragukan lagi. Ini terlihat dari animo mereka untuk membeli tiket pada Senin (13/12), yang menjadi hari pertama pembelian tiket di loket resmi yang disediakan oleh panitia penyelenggara lokal (LOC) AFF Suzuki Cup.

Hanya satu loket pemesanan tiket yang disediakan oleh LOC, yakni di pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan. Jauh sebelum loket dibuka pada pukul 10.00, antrian di depan loket tersebut sudah demikian panjang. Ini membuat enam petugas penerima pemesanan pembelian tiket kewalahan.

LOC AFF Suzuki Cup di Jakarta menyediakan lebih dari 70 ribu lembar tiket untuk dua pertandingan semifinal antara Indonesia dengan Filipina, masing-masing pada 16 dan 19 Desember.

Dari rincian harga tiket resmi yang diberikan oleh LOC, harga tiket tertinggi adalah Rp 500.000,- yakni untuk kategori VVIP. Akan tetapi, tiket untuk kategori VVIP ini jumlahnya sangat terbatas, hanya 170 lembar. Tiket termurah, Rp 50.000, yakni untuk menonton dari tribun paling atas. Harga tiket tribun atas ini tidak berubah sejak babak penyisihan grup lalu.

AFF Rilis Wasit Semi Final AFF Suzuki Cup 2010

reffsfaff.jpg Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) hari Senin (13/12) sudah menyerahkan daftar perangkat pertandingan dan delegasi AFF yang akan bertugas pada semifinal pertama AFF Suzuki Cup 2010 antara Filipina dengan Indonesia, Kamis (16/12) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta.

Filipina menjadi tuan rumah untuk semifinal pertama ini, namun AFF sudah memastikan penyelenggaraannya di Jakarta, Timnas Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah pada semifinal kedua, Minggu (19/12) malam, tetap di SUGBK Senayan.

Untuk laga semifinal leg pertama, AFF menominasikan dua kandidat wasit tengah, yakni Moradi Masoud Hanasalo dari Iran, dan Virak Khoun, dari Kamboja. Dua asisten wasitnya adalah Aung Moe (Myanmar), dan Kuong Ly (Kamboja). Mohd Rodzali Yacob, dari Malaysia, menjadi referee assessor.

Salah satu wakil presiden AFF, HE Ravy Khek (Kamboja), menjadi Head of Delegation atau pimpinan delegasi dari AFF. Koordinator turnamen, Toh Sen Nee, dari Malaysia. Dato Yap Nyim Keong, juga dari Malaysia, ditetapkan sebagai Match Commissioner, menggantikan U Tin Aung (Myanmar), yang kini menjadi General Coordinator (GC), menggantikan Jeysing Muthiah (Malaysia).

Seleksi Perdana Uruguay Project Di Cimahi

inamhj.jpg Seleksi pemilihan pemain untuk pembentukan tim SAD Indonesia 2011 sudah dimulai Senin (13/12) pagi ini. Namun, pada tahapan awal pagi tadi, belum seluruh dari ke-84 peserta seleksi diminta untuk memperagakan berbagai aspek kemampuan teknis yang dimilikinya. Seleksi ini sendiri akan berlangsung selama sepekan, hingga Minggu (19/12) mendatang.

Dari 84 peserta sekeksi yang terdiri dari pemain kelahiran tahun 1992 hingga 1995, Senin pagi hanya 26 pemain yang sudah dilihat kemampuannya oleh tim pemandu bakat yang terdiri gabungan trio pelatih tim SAD Indonesia di Uruguay, yakni Cesar Payovich, Wilson Espina, Jorge Marcelo Anania Perez, ditambah tim talent-scouting dari Indonesia, Demis Djamaeoddin dan Yeyen Tumena.

"Mereka berlatih memperagakan teknik-teknik dasar bermain bola, yang lalu diakhiri dengan game," ujar Demis Djamaoeddin, penanggung jawab tim SAD Indonesia, Senin (13/12) siang di Karawang.

Latihan perdana dalam seleksi tingkat nasional "Uruguay Project" 2011 ini dilangsungkan di lapangan stadion Brigif 15, Cimahi, selama hampir dua jam mulai pkl 08.00 wib. Rencana latihan di Stadion Singaperbangsa, Karawang, belum bisa dilakukan. Menurut Demis, lapangan Stadiom Singaperbangsa Senin pagi dalam kondisi tidak layak pakai setelah tersiram hujan semalaman.

Lapangan Singaperbangsa sebelumnya juga dimanfaatkan untuk pertandingan babak 12 besar, semifinal dan final kompetisi Divisi I PSSI, Minggu (12/12) sore.

"Saya belum tahu, kapan kita sudah diperbolehkan memakai lapangan Singaperbangsa. Untuk latihan Senin sore tetap di lapangan Brigif 15," jelas Demis Djamaoeddin.

Demis Djamaoeddin belum bisa menjelaskan detil spesifikasi teknis seleksi tingkat nasional Proyek Uruguay 2011 ini. Pada tahap-tahap awal seleksi ini, ke-84 peserta seleksi dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari 20-an pemain. Masing-masing kelompok bermaterikan pemain dari dua kategori usia, yakni kelahiran tahun 1994-1995 dan 1992-1993.

Dari seleksi tingkat nasional ini nantinya akan dibentuk dua tim SAD Indonesia, yakni tim U-19 dan U-16. Materi pemain untuk kedua tim tersebut adalah dari pemain yang terekrut dari hasil seleksi, ditambah pemain-pemain yang dipertahankan dari tim SAD Indonesia 2010.

Presiden RI Kunjungi Timnas Di Senayan

sbydantimnass.jpg Timnas Senior mendapatkan tamu istimewa di Lapangan Latihan Timnas Senayan, Jakarta, Senin (13/12). Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menemui Irfan Bachdim dkk untuk memberikan dukungan moril atas perjuangan mereka di semi final AFF Suzuki Cup 2010 menghadapi Filipina, 16 dan 19 Desember 2010.

Kehadiran Presiden SBY di tengah tim Merah Putih ini didampingi oleh Menteri Negara Pemuda & Olahraga Andi Malarangeng. Sementara manajer Andi Darussalam Tabusalla dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes ikut mendampingi skuat timnas Indonesia dalam menyambut Presiden.

Kepada pemain, Presiden SBY meminta para pemain untuk memanfaatkan momentum dukungan penuh masyarakat sebagai dorongan semangat untuk menang. “ Jangan malah tertekan oleh dukungan dan harapan besar itu,” kata presiden seperti disampaikan Menpora.

Lebih lanjut, Presiden SBY juga menawarkan kesempatan kepada anggota timnas untuk menyampaikan sesuatu kepada beliau. Hal itu pun langsung disambut baik oleh pelatih Alfred Riedl.

“ Kami ingin segera dibangun lapangan sintetis untuk latihan timnas. Lapangan yang ada selama ini sering becek kalau hujan. Kami juga meminta penambahan sarana dan fasilitas lainnya,” ungkap Alfred Riedl.

Menanggapi hal itu, Presiden pun berjanji akan segera menindaklanjutinya dengan membicarakan dengan pihak pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Selain Alfred, kapten tim Bambang Pamungkas pun mewakili rekan – rekannya meminta Presiden SBY untuk hadir di stadion mendukung perjuangan mereka saat lawan Filipina. Dan, Presiden SBY pun menyanggupi permintaan tersebut. Bahkan di ujung pertemuan tersebut, Presiden menyatakan, “ Sampai ketemu lagi Kamis (16/12) malam,” kata presiden SBY.

Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengaku bangga atas perhatian Presiden SBY kepada timnas tersebut. Ia mengharapkan dukungan ini bisa menjadi pelecut semangat untuk tampil baik dan berprestasi hingga menjadi juara AFF Suzuki Cup 2010. Rasa bangga pun diakui oleh para pemain dan pelatih Afred Riedl sendiri.

Cori Ingin Seperti Sonia Denoncort

qoryyy.jpg Ada yang menarik dari pergelaran babak akhir Kompetisi Divisi I Liga Indonesia XVI-2010 yang telah dituntaskan oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI. Seorang wasit perempuan "menyelip" di antara jajaran perangkat pertandingan yang ditugaskan. Kostum wasit yang dikenakannya menyembunyikan perawakannya yang mungil. Rambutnya yang dipotong pendek juga terlihat pas untuk sepintasa menyamarkan dirinya sebagai seorang perempuan tulen.

Saat berada di tepi lapangan dia juga mampu untuk tidak mengesankan dirinya seorang perempuan lemah. Dia bergerak lincah mengikuti alur bola yang dimainkan oleh kedua tim yang tengah bertanding. Seperti tak ada keraguan dalam dirinya dalam memberi keputusan sepanjang permainan, dan secara tegas mengibaskan bendera di tangannya untuk menunjukkan apakah seorang pemain melakukan pelanggaran, offside, atau sekedar memperlihatkan bahwa si kulit bundar telah keluar lapangan permainan.

Ya, Mitra Coriena Syumanja, benar-benar telah mewarisi kemampuan ayahnya, Norman Alex. Di masa mudanya, ayahnya juga seorang wasit handal, pernah memperoleh sertifikat asisten wasit FIFA. Kini, Alex Norman masih kerap bertugas sebagai Inspektur Wasit atau IW.

"Dulu saya sering melihat ayah di televisi, memimpin pertandingan. Saya juga sering melihat foto-foto ayah pulang dari luar kota," ungkap Mitra Coriena Syumanja, tentang keinginannya menjadi wasit.

Mitra Coriena Syumanja ("panggil saja Cori," katanya) tercatat lima kali diterakan dalam jajaran perangkat pertandingan pada gelaran babak akhir kompetisi Divisi I-2010 ini. Dia tiga kali menjadi asisten wasit 1, dan dua kali menjadi asisten wasit-2, termasuk pada pertandingan puncak perebutan gelar juara antara tim PSBS Biak dengan Persbul Buol, yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid, anggota KOmite Eksekutive PSSI Togar Manahan Nero dan Muhammad Zein, yang sama-sama berkompeten dalam masalah perwasitan, serta Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan jajaran pemimpin teras BLAI PSSI, Iwan Budianto, Syauqi Soeratno, Petri Octavianus.

Entah karena dia perempuan, setiap keputusannya melalui kebasan bendera kecilnya tak sekali pun mendatangkan protes dari para pemain kedua tim. Yang pasti, menang tak ada cela dari setiap keputusan melalui kibasan bendera Cori itu.

"Kami selalu adakan evaluasi sesau pertandingan, dan setiap penugasan Cori termasuk yang dipuji," kata Mansyur Lestaluhu, manajaer operasional kompetisi BLAI PSSI yang bertanggung-jawab dalam masalah penugasan wasit. .

Cori menjadi satu-satunya wasit perempuan yang ditugaskan pada gelaran babak akhir kompetisi Divisi I-2010 ini. Keputusan BLAI PSSI menempatkan Cori diantara total 32 perangkat pertandingan yang bertugas, sangat tepat. Karena disamping Cori sendiri nyaris tidak pernah membuat cela dalam setiap penugasannya, keberadaannya di tepi lapangan secara psikologis juga membuat para pemain dari kedua tim merasa malu untuk melakukan perilaku tak menyenangkan, misalnya berpura-pura melakukan protes keras untuk menutuipi kesalahannya.

"Saya ingin seperti Sonia Denoncort, wasit perempuan asal Kanada itu. Dia menjadi wasit wanita pertama yang pernah memimpin pertandingan internasional," kata Cori, kelahiran 5 Agustus 1998 di Kuala Bagumit, Langkat, Medan.

Anak Siti Khadijah Nasution yang meraih gelar sarjana (S1) pendidikan kepelatihan olahraga Universitas Negeri Medan, Sumut, ini pun memiliki cita-cita untuk melanglang-buana memimpin pertandingan-pertandingan sepakbola di mancanegara.

Perjalanan karir Cori tentunya masih panjang. Melihat kinerjanya saat ini, bukan tak mungkin dia akan meniti karirnya dengan lancar. Apalagi, Cori termasuk yang dipuji dari keikutsertaannya pada Kursus Elite Referree FIFA yang diadakan awal November lalu di Rawamangun, Jakarta. Dari 32 peserta kursus, dua diantaranya wanita, yakni Cori dan Harlin dari Bukit Tinggi, Sumbar. Namun, hanya Cori yang kemudian direkrut BLAI PSSI.

"Wasit-wasit wanita ini bisa diusulkan untuk bertugas di Festival Sepakbola AFC tahun depan," ujar Instruktur Wasit FIFA asal Malaysia, Azimi Abdullah, di acara penutupan kursus Kursus Wasit Elite FIFA kala itu.

Kita tunggu! Maju terus, Cori!

Kinerja BLAI PSSI Disanjung Klub Peserta

biakblaigood.jpg Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI telah mengakhiri pergelaran kompetisi Divisi I-nya dengan baik. Hanya dalam rentang waktu kurang dari dua pekan, BLAI PSSI sukses memanggungkan babak 12 besar, disusul babak semifinal dan final, yang dipertandingkan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jabar.

Persaingan babak 12 besar untuk memperebutkan enam tiket promosi ke Divisi Utama dipentaskan di Singaperbangsa dan Lebak Bulus. Dari babak 12 besar yang digelar antara 1 hingga 7 Desember itu, enam tim sukses menggondol tiket promosi ke Divisi Utama. Yakni, Persbul Buol, Perssin Sinjai, Persepam Pamekasan, Madiun Putra, PSBS Biak, dan PSBL Langsa.

Keenam tim lainnya harus puas bertahan di Divisi I, yakni PSGL Gayo Luwes, Persitema Temanggung, Persewangi Banyuwangi, PSBK Blitar, Persip Pekalongan, dan KSB Sumbawa Barat.

Dari akumulasi perolehan nilai dan posisinya dalam klasemen akhir pada tiga grup babak 12 besar itu, PSBS Biak, Persbul Buol, Persepam Pamekasan dan PSBL Langsa melanjutkan kiprahnya ke babak semifinal yang ditandingkan Jumat (10/12) di Singaperbangsa, Karawang. Di babak semifinal ini, Persbul Buol mengalahkan PSBL Langsa 5-3, sementara PSBS Biak mengungguli Persepam Pamekasan 3-2.

Dua pertandingan babak semifinal di Singaperbangsa berlangsung menarik dan mengundang kekaguman para penonton. Keempat tim sama-sama tampil impresif, memperagakan permainan menyerang dan bergantian melakukan tekanan.

Menariknya dua pertandingan babak semifinal dari keempat tim yang sama-sama juga banyak melibatkan pemain muda itu memberi inspirasi bagi BLAI PSSI untuk mengirimkan rekaman video pertandingan tersebut kepada Badan Tim Nasional Indonesia (BTNI) PSSI. Harapannya, BTNI kiranya bisa menemukan kemungkinan adanya materi pemain yang dapat dipromosikan ke tim nasional.

Sejak awal, BLAI PSSI memang mengharapkan gelaran kompetisi Divisi I bisa dijadikan salah satu sarana untuk pencarian pemain-pemain potensial yang nantinya bisa dipromosikan ke tim nasional, disamping sebagai batu loncatan untuk berkiprah pada jenjang komoetisi yang lebih tinggi, yakni Divisi Utama dan Liga Super. Oleh karena itu, meski pun kriteria Divisi I adalah untuk pemain senior. bagaimana pun pentas Divisi I adalah "kawah candradimulka" terakhir dari gelaran kompetisi amatir. Tak mengherankan kalau tim-tim Divisi I ini banyak yang mengandalkan kemapuan pemain muda.

Upaya BLAI PSSI untuk lebih memberdaayakan keberadaan tim-tim Divisi I ini, khususnya dalam menjaring pemain handal, tentunya disikapi secara positif oleh para pembina tim. Manajer tim Persbul BuolH.Amran HAB, SE, menyebut jika upaya BLAI PSSI ini membuat persaingan kompetisi Divisi I menjadi lebih berarti. Ketua Umum PSBS Biak, Yusuf Maryen yang juga Bupati Biak Numfor, menyatakan jika kompetisi Divisi I sekarang ini jauh lebih baik dan "berisi".

Sanjungan terhadap kinerja BLAI PSSI secara terbuka juga dikemukakan oleh Nehemia Wospakrik, manajer tim PSBS Biak yang juga ketua DPRD Biak. Nehemia menyatakan, pengelolaan BLAI sekarang ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Saya mengatakan ini bukan karena dalam keadaan senang setelah PSBS Biak lolos ke Divisi Utama dan bahkan merebut gelar," tegas Nehemia Wospakrik.

BLAI PSSI dalam dua tahun terakhir dikelola oleh orang-orang muda yang bisa mencurahkan lebih banyak waktu, pikiran dan tenaganya untuk merubah visi dan misi pengelolaan kompetisi liga amatir. Pengelolaan BLAI PSSI berada di bawah tanggung-jawab Dewan Direktur yang terdiri dari Iwan Budianto, ketua, Syauqi Soeratno, sekretaris, Petri Octavianus, direktur bisnis, dan Supriyanto, direktur kompetisi

Dalam mendukung gelaran kompetisi Divisi I, BLAI PSSI berhasil menjalin kemitraan dengan perusahaan minuman isotonik asal Singapura, 100Plus, produk aparel League, dan produk bola Pespex, yang masing-masing terikat kontrak selama tiga tahun

Kado Hari Jadi PSBS Biak Ke-42

bupatibiak.jpg Sukses PSBS Biak merengkuh gelar juara pada kompetisi Divisi I Liga Indonesia XVI-2010 sekaligus menjadi kado terindah bagi hari jadi ke-42 tim kebanggaan masyarakat Biak Numfor, Papua itu. "Kami mempersembahkan gelar juara ini untuk hari jadi PSBS Biak yang ke-42, yang jatuh persis pada hari ini," ungkap Nehemia Wospakrik, manajer tim PSBS Biak Numfor.

Minggu (12/12) sore di Stadion Singaperbangsa, Karawang, PSBS Biak Numfor menggungguli Persbul Buol 1-0 (0-0) pada laga pamungkas gelaran Divisi I Liga Indonesioa 2010. Gol tunggal Orthis Kurni pada menit ke-56 itu bukan saja menunjukkan superioritas Biak atas Buol (Biak sebelumnya pernah memukul Buol 3-0 pada penyisihan Putaran II, awal November lalu di Stadion Cenderawasih, Biak), akan tetapi sekaligus menjadikan PSBS Biak Numfor sebagai satu-satunya tim yang tak terkalahkan.sepanjang persaingan kompetisi Divisi I tahun 2010 ini. Dari total 11 pertandingan yang dijalani, PSBS Biak memegang rekor sepuluh kali menang dan sekali seri.

Namun demikian, tetap saja yang paling membanggakan adalah, teraihnya gelar juara itu, sebab menjadi kado bagi ulang tahun PSBS Biak ke-42. "Saya sudah empat tahun menangani tim ini, dan baru kali inilah saya merasakan kebanggaan yang luar biasa," ujar Nehemia Wospakrik, mantan atlet hoki nasional yang tiga tahun terakhir menjadi ketua DPRD Biak Numfor.

Keberhasilan PSBS Biak Numfor meraih sukses ganda pada gelaran kompetisi Divisi I kali ini, yakni memperoleh promosi ke Divisi Utama dan merebut gelar juara, tak terlepas dari adanya kesamaan visi dan kebulatan tekad dari jajaran pemangku kepentingan persepakbolaan Biak Numfor. Dalam hal ini Nehemia mengakui besarnya peranan Bupati Yuisuf Maryen M.Si. Perhatian dan kepedulian tinggui dari Yusuf Maryen terhadap pencapaian prestasi persepakbolaan Biak, disebut Nehemia sebagai salah satu kunci sukses timnya kali ini.

"Dukungan penuh dari Bupati menyempurnakan penampilan tim pada musim kompetisi 2010 ini. Tentu saja kami juga tak bisa mengabaikan kekompakan dan soliditas trm kali ini. Para pemain juga bisa bersinergi dengan pelatih Frangki Samay," papar Nehemia

Minggu, 12 Desember 2010

PSBS Biak Juara Kompetisi Divisi I 2010

div1biak.jpg Tim PSBS Biak mengukir sejarah dengan menjuarai kompetisi divisi satu Liga Indonesias 2010, setelah dalam pertandingan final mengalahkan Persbul Buol 1-0 dalam pertandingan final di stadion Singaperbangsa, Kerawang, Minggu (12/12). Gol tunggal Biak diciptakan oleh Orthis Kurni melalui tendangan kaki kiri pada menit ke-56, yang gagal diantisipasi kiper Buol.Keunggulan Buol tidak berubah hingga wasit Sarifudin Sinaga dari Bandung meniup peluit tanda pertandingan berakhir.

Bagi PSBS Biak kemenangan ini merupakan kemenangan dua kali berturut turut dalam pagelaran divisi satu. Anak-anak Papua mengalahkan Buol 3-0 di pertandingan putaran kedua di cendrawasih. Pertandingan final divisi satu ini disaksikan langsung Ketua umum PSSI H.A.M Nurdin Halid yang didampingi dua anggota Exco PSSI, M Zein dan Togar Manahan Nero (anggota Exco) dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes serta Ketua BLAI, Iwan Budianto.

PSBS Biak dan Buol sendiri lolos ke final setelah masing-masing mengalahkan lawan-lawannya. Biak mengalahkan Persekam Pamekasan 3-2, sedangkan PSBL Langsa 5-3 di stadion yang sama. Keempat tim tersebut bersama Perssin Sinjai dan Madiun Putra sekaligus sebagai pendatang baru di Kompetisi divisi utama 2010 mendatang.

"Kami bersyukur bisa lolos sekaligus merebut gelar juara ini. Buat kami ini merupakan kado terindah. Apalagi hari ini merupakan hari jadi PSBS Biak yang ke-42," ujar Ketua umum PSBS Biak, Yusuf Maryen yang didampingi Nehemia Wospakrik (manajer tim).

Sebaliknya buat kubu Buol, meskipun mereka gagal meraih gelar juara di kompetisi divisi satu ini mereka sangat bangga.

"Sejak awal sebetulnya kami tidak mentargetkan untuk lolos ke partai final divisi utama. Tapi kami tidak menyangka bisa lolos. Bagi kami ini berprestasi yang luar biasa," paparnya.

Apalagi lanjutnya, Buol baru empat tahun berkiprah di sepakbola nasional.Dengan perjalanan yang cukup mengesankan yakni dua pertama di divisi tiga, satu tahun di divisi dua dan satu tahun di divisi satu."Ini menurut saya luar biasa sekali dibandingkan tim-tim lainnya disana," ungkapnya.

Empat tim yang bertanding di semifinal dan final sendiri kemarin selain meraih tropy juga hadiah berupa uang.Juara pertama yang dipegang PSBS Biak berhak atas hadiah uang sebesar Rp 50 juta, sedangkan runnerup yang direbut oleh Buol mendapatkan hadiah yang sebesar Rp 40 juta rupiah. Sementara peringkat ketiga dan keempat yang ditempati PSBL Langsa dan Persepam Pamekasan yang merupakan juara tiga bersama masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 25 juta rupiah.

Sekretaris BLAI PSSI Syauqi Suratno mengutaran apresiasinya luar biasa terhadap penampilan sportif yang diperlihatkan kedua tim yang berlaga di partai final. Dia juga mengakui, bahwa secara umum rangkaian pertandingan putaran tiga dan babak semifinal dan final berlangsung dengan penuh fair play. Bahkan BLAI PSSI akan mengirimkan video dua pertandingan babak semifinal dan final kepada BTN PSSI untuk kemungkinan adanya pemain muda yang bisa dipantau untuk dipromosikan di timnas.Syauqi juga mengucapkan terikasih pada para sponsor yang telah mendukung pagelaran divisi satu yaitu 100 plus, pespex dan apparel League. BLAI juga mengucakapkan terimak kasih terhadap pengelola stadion Singaperbangsa dan lebak bulus.

Yang menjadi tuan rumah putaran tiga, semifinal dan final. "Saat ini kita sudah ada tiga sponsor yang sudah menyemponsori kompetisi divisi satu ini diharapkan tahun berikutnya akan bertambah lagi," ungkapnya.

Sabtu, 11 Desember 2010

Latihan Timnas Terus Dibanjiri Penonton

timnas2plbg.jpg Latihan timnas senior pada Minggu (12/12) pagi tetap mengundang perhatian para penggemarnya. Mereka menyaksikan latihan Firman Utina dkk dari balik pagar lapangan PSSI, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Cuaca pagi yang lumayan panas setelah sebelumnya diguyur hujan, tak mengurangi animo para pecinta timnas.

Latihan pemain timnas terus menyedot kedatangan penggemar dan kalangan wartawan, baik media cetak maupun elektronik. Namun sejak tiga hari terakhir para penggemar ini harus pus menyaksikan latihan dari luar lapangan.

Kehadiran para penonton di area lapangan timnas rupanya agak menganggu konsentrasi para pemain, sebab mereka memaksa untuk meminta berfoto bersama atau mengharap tandatangan. Mereka seperti tak menyadari bahwa para pemain sudah sangat lelah setelah berlatih, dan ingun segera sampai di hotel untuk beristirahat,

Oleh karena itulah sejak tiga hari terakhir area di seputar lapangan steril dari penonton. Mereka hanya diperbolehkan melihat latihan dari balik pagar lapangan timnas PSSI itu. Hanya kalangan wartawan yang diizinkan masuk.oleh petugas dari pengamanan dalam GBK.

Pada Minggu sore para pemain timnas diliburkan dari latihan. Meski pun demikian, para pemain tetap dikonsentrasikan di hotel. Pada Senin (13/12), timnas masih akan melakukan latihan pagi dan sore hari di lapangan PSSI. Demikian juga dengan Selasa pagi, ketika timnas sudah menjadi "tanggungan" LOC.

"Selasa sore kita sudah menjalani latihan di SUGBK," kata Rezha Anggara Ry, media-officer timnas Indonesia.

Selasa sore timnas Filipina kemungkinan besar juga sudah melakukan latihan di SUGBK. Para pemain timnas Filipina dan anggota rombongan Federasi Sepakbola Filipina (PFF) dijadwalkan tiba di Jakarta pada Selasa (14/12) siang.

Seleksi Nasional Uruguay Project Dimulai Senin (13/12) Pagi

purwacs.jpg Calon-calon bintang muda Indonesia yang terpilih mengikuti seleksi tingkat nasional "Uruguay Project" 2011 hari Minggu (12/12) ini harus sudah berada di Karawang, Jabar. Ke-84 pemain peserta seleksi, terdiri dari 67 pemain kelahiran 1994 dan 17 pemain kelahiran 1993, seluruhnya diinapkan di Hotel Omega, Karawang. Seleksi akan dilakukan spartan selama sepekan, mulai Senin (13/12) pagi hingga Minggu (19/12) mendatang.

Peserta seleksi yang tinggal dikawan Jabodetabek berkumpul lebih dulu di sekretariat Badan Pembinaan & Pengembangan Usia Muda (BPPUM) PSSI pada Minggu siang untuk sama-sama diberangkatkan ke Karawang. Bagi peserta seleksi yang tinggal di daerah, dilakukan penjemputan di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, untuk kemudian diberangkatkan secara bersamaan pula ke Karawang.

"Kami juga menyediakan satu bus di bandara Soekarno-Hatta untuk para pemain yang berasal dari berbagai daerah ini," ungkap Arman Buraeri Ammank, staf BPPUM PSSI yang mengurus seluruh keperluan administrasi peserta seleksi tingkat nasional "Proyek Uruguay" 2011 ini.

BPPUM menanggung seluruh pembiayaan seleksi tingkat nasional ini, termasuk penerbangan ke Jakarta bagi para pemain daerah. Dari total 84 peserta seleksi tingkat nasional, sebagian besar justru berasal dari daerah.

BPPUM PSSI melakukan pemantauan intensif ke berbagai daerah untuk memperoleh calon-calon pemain potensial dari kelahiran tahun 1994 dan 1993 ini. Trio pelatih tim SAD Indonesia di Uruguay, yakni Cesar Payovich Perez, Wilson Espina, dan Jorge Marcelo Anania Perez, ikut melakukan safari penyeleksian pemain di tingkat daerah, dari Makassar, Palembang, Medan, Surabaya, Ambon, Papua, dan Bali.

Pemantauan dan seleksi juga dilakukan oleh penannggung-jawab tim SAD Indonesia Demis Djamaoeddin dan Yeyen Tumena, manajer usia muda BPPUM PSSI. Dibantu oleh Sutan Harharah, Direktur Teknik PSSI, mereka juga bergiliran datang ke berbagai daerah untuk melihat dan menyeleksi para pemain muda dari usia 15 hingga 17 tahun.

"Sejak 26 November lalu kami sudah terbagi dalam dua tim yang lengkap, bergiliran ke berbagai daerah," ujar Demis Djamaoeddin, Minggu pagi.

Karena terus berada di daerah, tim pemandu bakat calon-calon peserta "Uruguay Project" 2011 ini bahkan tak sempat menyaksikan secara langsung tiga pertandingan yang dijalani timnas senior Indonesia di babak penyisihamn grup AFF Suzuki Cup di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan.

Tentang materi yang akan dijalani oleh calon-calon peserta "Uruguay Project" 2011 ini, Demis Djamaoeddin mengungkapkan bahwa pelatih kepala tim SAD Indonesia Cesar Payovich Perez sudah merancang program penyeleksiannya. Kendati demikian, Demis mengakui belum mengetahui detail proses teknis perekrutan para pemain ini.

Ke-84 peserta seleksi "Uruguay Project" 2011 ini nantinya akan dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok pemain kelahiran tahun 1994-1995 dan kelompok pemain kelahiran tahun 1992-1993. Belum bisa dipastikan, kelompok mana yang akan diseleksi lebih dulu. Yang jelas, proses seleksi sudah dimulai Senin pagi.

Demis Djamaoeddin menyebutkan, Cesar Payovich sangat senang karena untuk seleksi tingkat nasional "Uruguay Project" 2011 bisa dilakukan di sebuah lapangan yang memadai. Lapangan Singaperbangsa, Karawang, disebut Demis cukup memenuhi keinginan Cesar Payovich. Kondisi lapangan yang bagus akan merangsang para pemain untuk mempersiapkan kemampuan terbaiknya.

Konsentrasi Penuh Jelang Laga Semi Final

bpreserv.jpg Pelatih kepala timnas Indonesia Alfred Riedl mengutarakan, para pemainnya perlu lebih fokus untuk menghadapi dua pertandingan babak semifinal AFF Suzuki Cup pada 16 dan 19 Desember di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Oleh karena itu, dia mengimbau pecinta sepakbola nasional agar lebih bersikap proporsional, termasuk dengan tidak menyita waktu istirahat para pemainnya.

"Para pemain tidak ingin waktu istirahatnya terganggu. Mereka harus konsentrasi untuk berlatih dengan baik dan fokus pada pertandingan semifinal nanti," jelas Alfred Riedl, Sabtu (11/12) malam.

Timnas senior Indonesia akan menghadapi Filipina pada semifinal away 16 Desember, Kamis mulai pukul 19.30 wib, dan semifinal home, Minggu, 19 Desember. Alfred Riedl mengakui, para pemainnya tentu akan memanfaatkan tiga hari tersisa menuju pertandingan dengan berlatih optimal guna meningkatkan kondisi fisik. Sabtu (11/12) sore, dia juga membawa para pemainnya berlatih di lapangan C, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Begitu juga pada Minggu (12/12) pagi, walau sorenya diistirahatkan.

Waktu istirahat para pemain sebelum ini sempat tersita oleh kesibukan melayani permintaan berfoto atau tandatangan dari para penggemarnya, yang banyak mengejar mereka sampai ke "tempat tinggal"-nya di hotel Sultan. Mereka juga harus melayani permintaan wawancara dari kalangan media cetak dan elektronik.

Alfred Riedl dan para asistennya menyadari bahwa ini adalah dampak positif dari penampilan mengesankan timnas Indonesia di babak penyisihan grup AFF Suzuki Cup di Jakarta dengan berturut-turut melindas Malaysia 5-1, memukul Laos 6-0 dan mempermalukan Thailand 2-1. Para pemain timnas tampil menawan, menjadi bintang, dan kemudian dipuja para penggemarnya.

Namun, Alfred Riedl memahami pula bahwa pujian yang terlalu berlebihan bisa membawa pengaruh tidak kondusif bagi para pemainnya. Pemberitaan yang bersinggungan dengan masalah pribadi bisa merusak konsentrasi. Tak terkecuali pada Irfan Bachdim, bintang muda timnas Indonesia yang paling banyak disorot wilayah pribadinya oleh media elektronik, khususnya tayangan infotainment.

Dalam beberapa hari terakhir, Irfan Bachdim menjadi pemain yang paling diincar untuk program infotainment dari media elektronik ini. Irfan, 22 tahun, jelas tidak ingin memberikan kesan sombong sehingga seperti menjadi wajib baginya untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya.

"Kami minta maaf kalau sekarang tidak diperkenanlan lagi menemui para pemain di hotel, baik untuk penggemar mau pun teman-teman media. Para pemain juga hanya akan melayani wawancara seusai sesi latihan, seperti yang selama ini dilakukan," jelas Rezha Anggara RY, media-officer timnas Indonesia.

Rezha Anggara Ry menuturkan, sudah ada kesepakatan antara pelatih Alfred Riedl dan para pemain timnas, bahwa mereka hanya bersedia ditemui pada sesi wawancara seusai latihan.

"Saya yakin teman-teman media bisa memahami hal ini," tegas Rezha Anggara

Timnas Pelajar Tak Mampu Bendung Thailand

as_logo_pssi.gif Tim pelajar Indonesia yang diwakili oleh Indonesia Football Academy (IFA) harus puas menempati peringkat kedua pada Kejuaraan Pelajar Asia U-15 yang digelar sejak 3 Desember lalu dan berakhir Sabtu (11/12) sore di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan.

Angga Febriyanto Putra dkk kembali harus mengakui keunggulan tim Thailand, 1-4 (0-3), pada partai puncak yang disaksikan Menpora Andi Alfian Malarangeng dan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Ini merupakan kekalahan kedua bagi tim Indonesia, setelah di pertandingan terakhir penyisihan grup, Kamis lalu di Stadion Lebak Bulus, juiga harus menyerah 1-2 dari Thailand. Peringkat ketiga kejuaraan ini diduduki oleh tim Malaysia, yang mengalahkan Srilangka 3-0.

Tim Indonesia bertekad melakukan revans di laga final di Soemantri Brojonegoro, akan tetapi hanya satu gol yang berhasil mereka buat, yakni melalui Rico Andriyanto pada menit ke-38, atau selang tiga menit setelah babak kedua berlangsung.

Di awal babak kedua ini tim tuan rumah mencoba bermain dalam tempo tinggi untuk lebih menekan lawannya, namun gelombang serangan anak-anak IFA ini lebih banyak membentur pertahanan ketat lawan. Pada beberapa kesempatan untuk menambah gol, penyelesaian akhir mereka justru tidak sempurna, entah bolanya melambung ke atas mistar atau jauh melenceng ke sisi kiri atau kanan gawang Thailand.

Seperti dijanjikannya sehari sebelum laga final digelar, pelatih kepala tim pelajar Indonesia Kevin Kent memang lebih banyak menurunkan pemain fresh pada partai puncak ini. TIm starter terdiri dari Rico Andriyanto, Johan Anggiansyah, Zulfiandi, Yogi Rahadian, Much Fahmi Albayubbi, Muh. Aliah Alfuad, Muh. Idham, Angga Febriyanto, Firmansyah, Juprianto, Maldini.

Namun, keinginan untuk melihat tim pelajar ini bisa melakukan revans atas kekalahan 1-2 yang dideritanya pada laga akhir penyisihan grup, Kamis lalu, sejak awal pertandingan seperti sudah tertepis begitu melihat Angga Febriyanto Putra dkk langsung tertekan oleh permainan tempo tinggi dan cepat yang diperagakan bintang-bintang muda Thailand itu.

Angga Febriyanto Putra sendiri masih bisa menyajikan penampilan maksimalnya, sehingga cukup wajar jika dia kemudian dianugerahi predikar the best player sepanjang even ini digelar. Meski tidak berhasil menambah koleksi golnya, akan tetapi permainan Angga masih diatas rata-rata pemain lainnya. Dia juga tidak ikut terpancing untuk bermain keras seperti yang dilakukan beberapa rekannya. Tiga kartu kuning diberikan untuk Muh. Idham, Zulfiandi dan Yogi Rahadian. Dari Thailand, kartu kuning diberikan untuk Nirut Yapan.

Kedua tim melakukan banyak pergantian pemain di babak kedua. Dari kubu Indonesia, pelatih Kevin Kent menarik keluar M.Idham dan kiper Muh. Al Fuad, menggantikannya dengan Ferry Combo dan Romaria Gracia. Yogi Rahadian, Maldini, dan Johan Anggriansyah berturut-turut kemudian juga diganti oleh Cakti Restu Andaru, Aldi, dan Dadang Priatna.

Masuknya Dadang Priatna tentu saja diharapkan bisa menambah daya gedor ke pertahanan Thailand. Sayangnya, tim pelajar Indonesia sudah sangat sulit mengejer ketertinggalannya. Setelah Tanatip mencetak gol keempat Thailand pada menit ke-63, hampir bersamaan dengan masuknya Dadang, tim Indonesia praktis lebih banyak bertahan.

Tiga gol Thailand di babak pertama dibuat oleh Ramnarong Yotchan (16), Chenrop Sampaodi (30), dan Piyapong (33).

Seleksi Nasional Uruguay Project 2011 Di Karawang

prevtajik.jpg Badan Pembinaan dan Pengembangan Usia Muda (BPPUM) PSSI sudah menjaring sebanyak 84 pemain yang akan diikutkan pada seleksi tingkat nasional pemilihan pemain yang dipromosikan untuk pelatihan jangka panjang di Uruguay tahun 2011. Ke-84 pemain ini terdri dari 67 pemain kelahiran tahun 1994, dan 17 pemain dari kelahiran tahun 1993.

Pemanggilan terhadap seluruh pemain yang terpilih untuk mengikuti seleksi tingkat nasional "Proyek Uruguay" 2011 ini sudah dilakukan melalui surat yang ditandatangani oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes. Para pemain eks timnas U-16 yang tampil di babak 16 besar AFC Championship 2010 di Tashkent, Uzbelkistan, ikut terpilih. Demikian juga dengan eks pemain yang sebelumnya masuk dalam seleksi tim SAD Indonesia 2010. Dua pemain asal SMA Darussalam, Ciputat, Tangerang Selatan, yang merebut Piala Presiden pada kompetisi Liga Pendidikan Indonesia (LPI) kategori SLTA tahun 2010, juga masuk dalam daftar.

Seleksi tingkat nasional bagi ke-84 pemain calon anggota tim SAD Indonesia Uruguay 2011 akan dilakukan selama sepekan pada 13 hingga 19 Desember di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jabar. Penilaian akhir pada proses pemanduan bakat calon-caon pemain yang akan diberangkat ke Uruguay ini dilakukan oleh satu tim yang dipimpin langsung Cesar Payovich Perez, pelatih kepala tim SAD Indonesia di Uruguay.

Cesar akan dibantu oleh dua orang asistennya di tim SAD Indonesia, yakni pelatih fisik Wilson Espina dan pelatih kiper Jorge Marcelo Anania. Perez. Tim seleksi dari Indonesia juga dilibatkan, termasuk penangung jawab tim SAD Indonesia Demis Djamaoeddin, manajer usia muda BPPUM PSSI Yeyen Tumena, dan Direktur Teknik PSSI Sutan Harharah.

Ke-84 pemain yang terpilih untuk mengikuti seleksi tingkat nasional pada "Uruguay Project" 2011 ini merupakan hasil penjaringan melalui talent-scouting atau pemanduan bakat yang dilakukan secara intensif ke berbagai daerah sejak dua bulan terakhir. Seleksi tingkat daerah ini dilakukan secara bergantian dan bergiliran oleh Sutan Harharah, Yeyen Tumena dan Demis Djamaoeddin. Tim talent-scouting juga melakukan pemantauan mendalam terhadap berbagai event di daerah-daertah yang melibatrkan pemain kelahiran tahun 1994 dan 1993.

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah pemain yang akan lolos dari hasil seleksi tingkat nasional di Karawang, Jabar, ini. Kendati demikian, Demis Djamaoeddin selaku penanggung-jawab tim SAD Indonesia menyebutkan kemungkinan sekitar 40-an pemain yang akan diikutkan pada "Projek Uruguay" 2011 tersebut. Namun, 40-an pemain tersebut adalah akumulasi dari pemain yang baru direkrut dan pemain lama yang sudah tergabung dalam tim SAD Indonesia, yang jumlahnya 26 pemain.

Evaluasi terhadap tim SAD Indonesia itu, menurut Demis Djamaeoddin, sudah dilakukan oleh trio pelatih Cesar Payovich, Wilson Espina, dan Jorge Marcelo Anania Perez. Yang jelas, dari 26 pemain yang tergabung di tim SAD Indonesia, hanya Syamsir Alam dan Mochammad Zainal Haq yang posisinya sudah benar-benar aman. Keduanya sudah terikat kontrak dengan tim Penarol, Uruguay.

Menurut keterangan Demis Djamaoeddin, untuk "Proyek Uruguay" 2011 akan dibentuk dua tim, yakni tim U-19 yang bermaterikan pemain dari kelahiran tahun 1992-1993, dan tim U-16 yang berisikan pemain dari kelahiran tahun 1994-1995.

Keberangkatan ke Uruguay kemungkinan besar akan dilakukan pertengahan Januari 2011.

Klik di Bawah ini untuk melihat Daftar Pemain Seleksi Nasional Uruguay Project :

Daftar Pemain Seleksi Nasional Uruguay Project

Duo SMA Darussalam Bawa Gengsi LPI

wawannurg.jpg Satu lagi bukti jika Liga Pendidikan Indonesia bukan sebuah kompetisi basa-basi. Dua pemain jebolan liga berbasis sekolah ini bergabung bersama 80 pemain muda lainnya untuk mengikuti seleksi untuk dikirim berguru di Uruguay.

Wawan Febriyanto dan Wildan Hanyoko Karakas adalah pilar SMA Darussalam saat menjuarai Liga Pendidikan pedana 2009 lalu. Penampilan mereka mencuri perhatian pelatih tim nasional SAD Uruguay, Cesar Payovich Perez saat meladeni Syamsir Alam dan kawan-kawan dalam laga eksibisi di stadion bung Karno Senayan, Selasa (23/11) lalu. Meski kalah dengan skor tipis 0-1, Payovich kepincut dua pilar SMA Darussalam ini.

Wawan, kelahiran Pati 23 Februari 1994 adalah wing back kiri yang diandalkan sekolahnya. Selain itu Wawan yang kemenakan eks striker tim nasional Rudi Widodo, juga terdaftar dalam skuad Pelita Jaya U21.

Sementara Wildan kelahiran Jakarta 12 Januari 1993 adalah benteng pertahanan SMA Darussalam yang mengasah talenta sepakbolanya di Sekolah Sepakbola (SSB) Villa 2000. Prestasinya adalah membawa SSB Villa 2000 menjuarai turnamen Manchester United Premier CUP (MUPC) 2008 tingkat Asia Pasifik, meski akhirnya hanya nangkring di posisi 18 dari 20 tim yang berlaga di even yang sama di tingkat internasional yang digelar di London.

Dari daftar pemain yang ikut seleksi tim SAD Uruguay proyeksi 2011, Wildan masuk jajaran 17 pemain kelahiran 1993, sementara Wawan masuk dalam deretan 65 pemain seleksi kelahiran 1994. Seluruh pemain akan diseleksi di kota kembang Bandung selama sepekan mulai Senin (13/12) sebelum dikirim ke Uruguay.

PSSB Biak Tantang Persbul Buol Di Final

divsatufinal.jpg PSBS Biak menjadi lawan bagi Persbul Buol pada babak final Kompetisi Divisi I Liga Indonesia XVI-2010 yang akan dilangsungkan Minggu (12/12) sore di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jabar.

Tim Biak melaju ke pertarungan puncak perebutan gelar dari kompetisi lever tertinggi liga amatir ini setelah mengalahkan Persepam Pamekasan 3-2 pada babak semifinal yang digelar Jumat (10/12) malam di Singaperbangsa. Persbul Buol sudah beberapa jam sebelumnya memastikan tempatnya di final setelah memukul PSBL Langsa 5-3.

Dua laga babak semifinal antara Persbul Buol vs PSBL Langsa, dan PSBS Biak vs Persepam Pamekasan, ditayangkan langsung oleh TVRI masing-masing pada pukul 15.30 wib dan 19.00 wib. Laga pamungkas antara Persbul dengan PSBS Biak pada Minggu juga akan ditayangkan kembali oleh TVRI mulai pukul 15.30 wib.

Tiga gol kemenangan PSBS Biak pada laga semifinalnya dengan Persepam Pamekasan dicetak oleh Orthis K (18), Alex Rumaropen (23), dan Ronald T (90). Sedangkan dua gol Pamekasan dibuat oleh Rano Sasongko (14) dan Nur Rochman (71). Wasit Syatifudin Sinaga dari Bandung mengeluarkan tiga kartu kuning pada partai ini, masing-masing untuk Ronadl dari Biak, serta Madrus S dan Beny Abdul dari Parsepam Pamekasan.

Laga Persbul Buol dengan PSBS Biak di partai final memperebutkan mahkota juara kompetisi Divisi I Ligsa Indonesia XVI-2010 ini merupakan ulangan dari pertemuan mereka di penyisihan grup Putaran II pada awal November lalu di Biak. Pada pertarungan di Stadion Cendrawasih, Biak, itu, Persbul Buol harus menyerah 0-3 pada PSBS Biak.

Tak mengherankan kalau kubu Biak cukup percaya diri menyambut partai finalnya dengan Persbul Buol. "Para pemain sudah tak sabar menunggu pertandingan final ini," ujar manajer tim PSBS Biak Nehemia Wospakrik, Jumat malam.

Di kubu Buol, manajer Kamaluddin menegaskan kalau timnya tak ingin dikalahkan dua kali berturut-turut oleh PSBS Biak. "Mereka boleh lebih percaya diri, tetapi semangat tenpur para pemain saya p-un sedang tinggi," tegas Kamaludin.

Jumat, 10 Desember 2010

Indonesia Siap Revans Lawan Thailand

ifacibubur.jpg Timnas Pelajar U15 yang diwakili oleh Indonesia Football Academy siap tempur untuk kembali merebut gelar Juara Pelajar Asia U15 2010. Firmansyah Priyatna cs akan berhadapan dengan Thailand di final yang akan digelar Sabtu (11/12) di Stadion Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta. Thailand kembali menjadi rival di final setelah dalam partai penyisihan grup Kamis (9/12) mampu mengalahkan Indonesia dengan skor tipis 2-1.

Dalam laga yang sudah tidak menentukan bagi skuad asuhan Coach Rasiman ini, tim Merah Putih banyak mengubah komposisi pemain starter. Total 8 pemain yang di dua game awal menjadi starter diistirahatkan oleh Rasiman..

“Selain memberikan istirahat bagi pemain, kami juga ingin melihat kesiapan pemain lain yang belum sempat diturunkan,” ucap Rasiman.

Kebijakan rotasi ini merupakan berkah karena Thailand tampil dengan permainan menjurus kasar.

“Mereka tampil mirip kickboxing, bersyukur kami mengubah komposisi pemain,” tutur Kevin Kent, Direktur Kepelatihan IFA.

Laga final antara Indonesia vs Thailand akan digelar mulai pukul 16.00 wib, setelah duel penentuan peringkat 3-4 antara Malaysia vs Srilangka yang dilangsungkan mulai 14.00 wib.

Untuk final, Rasiman dan Kevin Kent menjanjikan perbedaan. Keduanya menyatakan sebagian besar pemain fit dan siap tempur untuk melakukan revans pada tim Gajah Putih. Tercatat hanya Ferry Kombo, fullback eks Timnas PSSI U16 asal Papua yang mengalami cedera ringan. Juga, Nur Ilahi, gelandang elegan asal VILLA 2000 tidak dapat tampil akibat akumulasi kartu kuning.

“Kami akan membuat sedikit perubahan dan optimis akan meraih hasil yang lebih baik di final,” ujar Kevin Kent bersemangat.

Perubahan yang akan dilakukan Kevin Kent dan Rasiman diperkirakan akan dilakukan pada komposisi pemain. Kemungkinan besar Timnas Pelajar U15 tetap akan menggunakan pola baku 4-4-2 mereka. Gawang Indonesia tetap akan dikawal kiper Jufrianto asal Sekayu. Barisan belakang yang digalang Firmansyah Priyatna (VILLA 2000) didukung oleh Ryco (DIY), M. Fuad (Makassar) dan Ferry Kombo (Papua). Bila Kombo berhalangan, Romario Garcia (VILLA 2000) siap menggantikan.

Lini tengah akan diisi Zulfandy (Aceh) yang akan menjadi gelandang jangkar. Posisi Nur Ilahi yang lowong kemungkinan akan diisi oleh kompatriotnya Cakti Andanu asal VILLA 2000. Di sayap, penampilan gemilang Maldini dan Yogi Rahadian tak tergantikan. Kuartet lini tengah ini akan menopang kinerja duet maut Fahmi (Tulungagung) dan Angga Febriyanto (Karang Gayam).

Adjie Ridwan Mas, anggota Komite Usia Muda PSSI yang selalu setia menemani perjuangan skuad Garuda Muda ini memiliki keyakinan bahwa Indonesia mampu melakukan revans di final. Kuncinya tim harus sabar dan disiplin, terutama dalam menjaga gelandang dan striker Thailand.

“Kita beruntung, kekuatan Thailand bukan di sektor sayap, sehingga serangan mereka terfokus di tengah,” ujarnya.

Sebaliknya menurut Patar Tambunan kekuatan Indonesia terletak pada sektor sayap.

“Kita akan membuat Thailand keteteran bila Maldini dan Yogi rajin melakukan tusukan-tusukan,” seru pria yang juga menjabat anggota Komite Usia Muda PSSI ini.