Jumat, 03 Desember 2010

Lisensi Pelatih Pelanggar Statuta Dicabut

nandar-is.jpg PSSI akan bertindak tegas terhadap seluruh komponen sepakbola nasional yang diketahui terlibat atau berpartisipasi pada kegiatan sepakbola yang tidak diakui oleh PSSI. Komponen sepakbola itu termasuk seluruh perangkat pertandingan (PP, wasit, asisten wasit, wasit cadangan), pelatih serta pemain, baik lokal maupun asing.

Pemain lokal atau pun asing yang pernah berperan dalam kompetisi resmi PSSI, kemudian diketahui berpartisipasi pada kompetisi atau pertandingan yang dilakukan oleh organisasi yang tidak dikenal oleh PSSI, maka PSSI akan mencabut hak-haknya untuk ambil bagian dalam pertandingan atau kompetisi yang dilakukan dalam naungan PSSI.

Ketua Umum PSSI, H.A.M Nurdin Halid, sudah mengemukakan hal itu beberapa waktu lalu. Dan, hari-hari ini PSSI bertindak tegas untuk mengumumkan kepada publik nama-nama dari seluruh komponen sepakbola nasional yang telah dipastikan ikut ambil bagian dalam kegiatan sepakbola yang tidak dikenal oleh PSSI tersebut. Verifikasi dari komponen-komponen sepakbola itu masih terus dilakukan oleh PSSI.

Dari verifikasi yang dilakukan terhadap para pelatih yang pernah menerima sertifikat resmi dari PSSI, Bidang Pelatihan PSSI yang diketuai oleh Muhammad Zein telah 'menjaring' sejumlah nama yang kemudian akan dimajukan pada sidang Komisi Disiplin untuk diputuskan hukumannya. Karena perilaku buruk mereka itu, yang dalam hal ini telah melakukan pelanggaran terhadap Statuta PSSI, yakni terlibat dalam kegiatan sepakbola yang tidak dikenal oleh PSSI, maka sangat mungkin seluruh sertifikat kepelatihan yang pernah mereka terima akan dicabut.

Menurut keterangan M Zein, pencabutan sertifikat tersebut termasuk tentunya juga sertifikat yang diterimanya dari tingkatan yang lebih tinggi, misalnya sertifikat kepelatihan AFC. Dalam hal ini, PSSI akan mengirimkan surat kepada AFC mengenai keputusan sanksi atau hukuman terhadap jajaran pelatih tersebut, dan sebagai implikasinya PSSI akan meminta AFC agar mencabut lisensi kepelatihan yang pernah diberikannya. "Pencabutan lisensi AFC itu akan dilakukan oleh AFC atas permintaan resmi dari PSSI," tegas Zein.

Dari pendataan yang dilakukan M Zein terhadap jajaran pelatih yang diketahui telah berperan pada klub-klub sepakbola yang bukan anggota PSSI, dan kemudian terlibat dalam pertandingan atau kompetisi yang tidak dikenal juga oleh PSSI, ada beberapa pelatih terkenal yang pernah menerima sertifikat kepelatihan nasional dan AFC yang direkomendasikan untuk dicabut sertifikat kepelatihannya dan hukuman lainnya.

Nama-nama mereka bisa dipublikasikan kepada publik atas dasar telah tercantum dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) pada pertandingan atau kompetisi yang tidak dikenal oleh PSSI. Ada sejumlah nama lain yang disebut-sebut telah terlibat dalam pertandingan atau kompetisi di luar lingkungan PSSI tersebut, namun karena nama mereka secara resmi tidak tercantum dalam DSP maka PSSI belum bisa mengumumkannya kepada publik.

Di antara jajaran pelatih penerima sertifikat A-AFC dan bahkan pernah menangani timnas Indonesia tetapi kemudian terlibat dalam klub yang bukan anggota PSSI, serta ikut dalam pertandingan yang tidak dikenal oleh PSSI itu adalah Aji Santoso (Persebaya), Ibnu Graham (Persebaya), Edi Paryono (Semarang United). Komdis PSSI kemungkinan besar akan memutuskan sanksi pencabutan sertifikat atau lisensi kepelatihan tingkat nasional mereka, dan merekomendasikan kepada PSSI agar meminta AFC mencabut pula lisensi kepelatihan yang pernah diserahkan kepada mereka.

Sementara itu, pelatih yang tercatat sudah memperoleh sertifikat atau lisensi A 'Nasional" dan terlibat dalam klub yang tidak dikenal oleh PSSI dan pertandingan yang dianggap "liar" adalah, Nandar Iskandar (Bandung FC).

Keberadaan Nandar Iskandar di Bandung FC sangat disesalkan mengingat mantan pelatih timnas di Piala Asia 2000 ini semula direncanakan untuk diikutkan dalam kursus lisensi "A" AFC yang akan diadakan dalam waktu dekat. Bidang Pelatihan PSSI melihat Nandar Iskandar potensial untuk memperoleh sertifikat A AFC itu. Namun, kini rencana tersebut sudah digugurkan.

Pelatih lain yang terlibat dalam pertandingan tidak dikenal oleh PSSI dan terlibat dalam pertandingan yang diluar lingkungan PSSI adalah Budiman Yunus, penerima sertifikat B Nasional, dan juga pernah menjadi pemain nasional, serta Agus Suryanto, penerima sertifikat C Nasional.

Daftar Nama Pelatih yang terlibat dalam klub dan pertandingan yang tidak dikenal oleh PSSI

1. Solo FC: 1. Hong Widodo (asisten pelatih), 2. Kuswi Bintoro (asisten pelatih), 3. Bambang Wijanarko (asisten pelatih).

2. Bandung FC: 1. Nandar Iskandar (pelatih, sertifikat A Nasional), 2. Budikan Yunus (B Nasional), Agus Artha

3. Tangerang United: 1. Agus Sriyanto (C Nasional), 2. Sutarmo, 3. Mika

4. Semarang United : 1. Edi Paryono (A AFC), 2. Unggul Virgolo, 3. Drs. Supriyadi, Spd

5. Medan Chiels: 1. Amran, 2. Deni Paslah

6. Bali Dewata FC : 1. Made Sony, 2. Willy Scheepers

7. Real Mataram : 1. Djoko Irianto, 2. Mujianto

8. Persebaya : 1. Aji Santoso (A AFC), 2. Ibnu Graham (A AFC), 3. Achmad, 4. M.Affif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar