Angga Febriyanto Putra dkk kembali harus mengakui keunggulan tim Thailand, 1-4 (0-3), pada partai puncak yang disaksikan Menpora Andi Alfian Malarangeng dan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Ini merupakan kekalahan kedua bagi tim Indonesia, setelah di pertandingan terakhir penyisihan grup, Kamis lalu di Stadion Lebak Bulus, juiga harus menyerah 1-2 dari Thailand. Peringkat ketiga kejuaraan ini diduduki oleh tim Malaysia, yang mengalahkan Srilangka 3-0.
Tim Indonesia bertekad melakukan revans di laga final di Soemantri Brojonegoro, akan tetapi hanya satu gol yang berhasil mereka buat, yakni melalui Rico Andriyanto pada menit ke-38, atau selang tiga menit setelah babak kedua berlangsung.
Di awal babak kedua ini tim tuan rumah mencoba bermain dalam tempo tinggi untuk lebih menekan lawannya, namun gelombang serangan anak-anak IFA ini lebih banyak membentur pertahanan ketat lawan. Pada beberapa kesempatan untuk menambah gol, penyelesaian akhir mereka justru tidak sempurna, entah bolanya melambung ke atas mistar atau jauh melenceng ke sisi kiri atau kanan gawang Thailand.
Seperti dijanjikannya sehari sebelum laga final digelar, pelatih kepala tim pelajar Indonesia Kevin Kent memang lebih banyak menurunkan pemain fresh pada partai puncak ini. TIm starter terdiri dari Rico Andriyanto, Johan Anggiansyah, Zulfiandi, Yogi Rahadian, Much Fahmi Albayubbi, Muh. Aliah Alfuad, Muh. Idham, Angga Febriyanto, Firmansyah, Juprianto, Maldini.
Namun, keinginan untuk melihat tim pelajar ini bisa melakukan revans atas kekalahan 1-2 yang dideritanya pada laga akhir penyisihan grup, Kamis lalu, sejak awal pertandingan seperti sudah tertepis begitu melihat Angga Febriyanto Putra dkk langsung tertekan oleh permainan tempo tinggi dan cepat yang diperagakan bintang-bintang muda Thailand itu.
Angga Febriyanto Putra sendiri masih bisa menyajikan penampilan maksimalnya, sehingga cukup wajar jika dia kemudian dianugerahi predikar the best player sepanjang even ini digelar. Meski tidak berhasil menambah koleksi golnya, akan tetapi permainan Angga masih diatas rata-rata pemain lainnya. Dia juga tidak ikut terpancing untuk bermain keras seperti yang dilakukan beberapa rekannya. Tiga kartu kuning diberikan untuk Muh. Idham, Zulfiandi dan Yogi Rahadian. Dari Thailand, kartu kuning diberikan untuk Nirut Yapan.
Kedua tim melakukan banyak pergantian pemain di babak kedua. Dari kubu Indonesia, pelatih Kevin Kent menarik keluar M.Idham dan kiper Muh. Al Fuad, menggantikannya dengan Ferry Combo dan Romaria Gracia. Yogi Rahadian, Maldini, dan Johan Anggriansyah berturut-turut kemudian juga diganti oleh Cakti Restu Andaru, Aldi, dan Dadang Priatna.
Masuknya Dadang Priatna tentu saja diharapkan bisa menambah daya gedor ke pertahanan Thailand. Sayangnya, tim pelajar Indonesia sudah sangat sulit mengejer ketertinggalannya. Setelah Tanatip mencetak gol keempat Thailand pada menit ke-63, hampir bersamaan dengan masuknya Dadang, tim Indonesia praktis lebih banyak bertahan.
Tiga gol Thailand di babak pertama dibuat oleh Ramnarong Yotchan (16), Chenrop Sampaodi (30), dan Piyapong (33).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar