Selasa, 15 Februari 2011

Irawadi Hanafi : PSSI Harus Ikuti FIFA

as_logo_pssi.gif PSSI masa kini sudah tidak bisa lagi disamakan dengan PSSI masa lalu. Setelah meratifikasi Statuta FIFA, mengadopsinya dengan Statuta PSSI, maka PSSI sudah menjadi “cabang” FIFA untuk Indonesia. Dengan demikian aturan FIFA ini berlaku untuk seluruh dunia, dan suka atau tidak suka kita harus menerimanya.

"Dulu kita pernah punya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kemudian Pedoman Dasar, dan sejak dua tahun lalu kita harus mengikuti aturan-aturan FIFA yang dituangkan dalam Statuta PSSI," ungkap Irawadi Hanafi, bendahara PSSI kepengurusan 1999-2003 di bawah pimpinan Agum Gumelar, Senin (14/2) sore di Senayan.

Irawadi Hanafi mengemukakan hal itu menanggapi turunnya dua surat FIFA yang isinya merupakan dukungan atas upaya-upaya yang dilakukan PSSI dalam merespon perkembangan sepakbola di Indonesia. Dalam suratnya, FIFA juga meminta agar mengambil langkah-langkah maksimal untuk membuat organisasi sepakbola nasional normal kembali.

FIFA saat ini memandang keadaan di Indonesia tidak normal menyusul bergulirnya Liga Primer Indonesia (LPI), kegiatan sepakbola yang diikuti 19 klub yang seluruh pendanaannya ditanggung oleh Arifin Panigoro. Keberadaan Arifin Panigoro sebagai penyandang dana LPI ini sudah sangat melanggar ketentuan FIFA, yang tidak memperkenankan keberadaan satu orang “memiliki” lebih dari satu klub sekaligus.

Arifin Panigoro merupakan salah satu bakal calon ketua umum PSSI periode 2011-2015. Arifin Panigoro yang baru setahun lalu menjadi ketua umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI), didukung oleh satu suara. Bakal calon lainnya adalah Nurdin Halid, ketua umum PSSI sejak periode 2003-207 dan 2007-2011, serta Nirwan Dermawan Bakrie yang ketua umum sejak kepengurusan 2003-2007, dan KSAD George Toisutta, yang juga masih menjadi ketua umum Pengurus Besar Persatua Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI). Nurdin Halid mendapat dukungan 81 suara, Nirwan Bakrie 2 suara, dan George Toisutta 12 suara.

Irawadi Hanafi sangat memahami jika PSSI harus mengambil langkah-langkah tegas terhadap keberadaan LPI, karena adanya kegiatan itu sama saja dengan mengganggu aturan FIFA.

"LPI tidak sesuai dengan aturan yang ada, jadi kalau PSSI tidak mengakui keberadaan LPI, ya pantas," tegas Irawadi Hanafi.

Mantan manajer timnas Indonesia ini menegaskan pula, sangat tidak logis pembina LPI meminta agar kegiatannya disejajarkan dengan Liga Super Indonesia atau ISL.

“Yang namanya kompetisi itu kan berjenjang, tidak ujug-ujug nongol dan meminta disamakan statusnya," jelas Irawadi Hanafi, yang tujuh kali memangku jabatan manajer timnas Indonesia.

Terkait dengan pencalonan Arifin Panigoro, Irawadi Hanafi menyatakan, Arifin Panigoro seyogyanya berkonsentrasi mengurus dan mengelola cabang olahraga golf saja.Tidak secara tiba-tiba banyak bicara soal sepakbola.

"Terus terang saja saya hampir tidak pernah mendengar dia bicara soal perkembangan olahraga golf yang dipimpinnya," tegas Irawadi.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar