Selasa, 15 Februari 2011

Komite Pemilihan Akan Mengawal Kongres Dengan Baik

SB2.jpg Tidak ada perubahan dengan komposisi Komite Pemilihan atau Electorall Committee untuk pengesahan calon-calon ketua umum PSSI. Ketua Komite Pemilihan tetap dijabat oleh Syarif Bastaman, mantan anggota Komite Eksekutive (Exco) PSSI. Syarif Bastaman dibantu oleh Gusti Randa, Trimedya Pandjaitan, Arteria Dahlan, Syarifuddin Suding, Sophar Maru Hutagalung, dan Hamka B Kadi.

"Kita akan segera melakukan pertemuan, semoga semuanya bisa diselesaikan tepat waktu," jelas Syarif Bastaman, pengacara, yang juga duduk sebagai anggota DPR RI itu. Tidak banyak yang mengetahui jika Syarif Bastaman ini sehari-harinya juga adalah ketua umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI).

"Itulah, saya sulit membagi waktu untuk mengurusi dua organisasi olahraga sekaligus," jelas Syarif Bastaman, disinggung tentang pengunduran dirinya dari jabatan Exco PSSI, sebelum Kongres PSSI di Bali.

Selain melakukan verifikasi atas bakal calon (balon) ketua umum PSSI, tugas Komite Pemilihan sangat berat karena juga harus mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI pada 19 Maret mendatang.

"Tugas kita juga mencakup bagaimana mengawal perjalanan Kongres Luar Biasa itu agar bisa berlangsung baik," jelas Syarif Bastaman.

Ada empat balon ketua umum PSSI 2011-2015 itu, yakni Nurdin Halid selaku incumbent, kemudian Nirwan Dermawan Bakrie yang sudah memangku jabatan wakil ketua umum sejak kepengurusan 2003-2007, serta Arifin Panigoro dan George Toisutta. Kecuali Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie yang tidak pernah melibatkan diri dalam kepengurusan cabang olaharaga lain, Arifin Panigoro dan George Toisutta sampai saat ini masih menjadi ketua umum di PB PGI (golf) dan PB PJSI (judo).

Memang tidak ada aturan atau ketentuan dari FIFA bahwa seorang calon pimpinan asosiasi sepakbola negara-negara anggotanya tidak boleh melakukan perangkapan jabatan. Akan tetapi, FIFA dikenal sangat memproteksi aturan atau peraturan-peraturan yang dibuatnya, baik itu tercantum dalam Statuta FIFA yang sudah diadopsi oleh anggotanya di seluruh dunia, atau ketentuan-ketentuan pada Kode Etik FIFA serta FIFA Code of Conduct.

Bila mengacu pada Statuta PSSI yang sudah mengadopsi standar Statuta FIFA dan dipuji oleh FIFA, pencalonan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie sebagai kandidat ketua umum PSSI 2011-2015 tampaknya akan mulus-mulus saja. Apalagi, keduanya sebelum ini pernah dijagokan oleh Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Mohamed bin Hammam untuk memangku jabatan Exco AFC 2011-2015, walau hanya Nurdin Halid yang bersedia dicalonkan.

"Pencalonan Nurdin Halid sebagai kandidat Exco AFC itu sekaligus membuktikan bahwa dia tidak bermasalah, dengan kata lain dia resmi sebagai calon Exco AFC," ungkap Suryadharma “Dali” Tahir, yang baru Januari lalu melepaskan jabatan Exco AFC setelah sembilan tahun diembannya.

Namun, Dali Tahir sampai saat ini masih tercatat sebagai anggota Komite Etik FIFA dan masih dipercaya duduk sebagai anggota beberapa komite di AFC.

Pemilihan anggota Exco AFC periode 2011-2015 ini baru saja dilakukan awal Januari lalu, tepatnya pada 6 Januari di Doha, Qatar. Ada 12 anggota Exco AFC baru yang dipilih, untuk menggantikan Exco lama. Ke-12 Exco baru ini masing-masing tiga untuk wilayah Asia Timur, tiga untuk Asia Barat, tiga untuk Asia Selatan, dan empat untuk Asia Tenggara (ASEAN).

Dalam pemilihan anggota Exco AFC ini Nurdin Halid mendapat dukungan 21 suara, di atas Francisco "Chico" Kalbuadi (Timor Leste) dengan 20 suara. Nurdin Halid, yang ingin lebih berkonsentrasi mengurus PSSI, memberikan apresiasinya atas terpilihnya Winston Lee Boo Aun (Singapura/33)) serta Tran Quoc Tuan (Vietnam/30), dan Zaw Zaw (Myanmar/23) sebagai anggota Exco AFC periode 2011-2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar