Sabtu, 12 Februari 2011

Peran Agen Pemain Asing Dalam Perkembangan Sepakbola Di Indonesia

seminarr.jpg Agen pemain asing yang bekerja di Indonesia berkomitmen untuk selalu mengikuti aturan yang digariskan PSSI/FIFA dan memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan sepakbola Indonesia. Komitmen itu ditegaskan dalam seminar bertajuk “Peran Agen Pemain Asing Dalam Perkembangan Sepakbola Profesional Di Indonesia” yang digelar di Ksatria Room, Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Kamis (10/2).

Hadir sebagai pembicara dalam seminar ini, tiga agen berlisensi FIFA, yakni Eddy Syahputra, Hardimen Koto dan Onana Jules Dennis. Tak cuma dari sisi agen, hadir pula Herna Pardede, mantan ketua salah satu kelompok supporter di Medan yang kini aktif dalam sebuah Sport Law Management. Sementara Direktur Media PSSI Barry Sihotang bertindak sebagai moderator bergantian dengan Manajer Media PSSI, Tubagus Adhi.

“ Tidak hanya sebatas bisnis, agen juga berperan sebagai perantara komunikasi antara pemain dengan klub, atau dengan asosiasi (PSSI). Ini bisa terjadi karena agen juga bisa menjadi alat sosialisasi regulasi yang dikeluarkan asosiasi,” kata Hardimen Koto.

Lebih lanjut Hardimen Koto menegaskan bahwa untuk mendapatkan sertifikasi/lisensi keagenan itu harus melalui ekasminasi FIFA yang diawasi oleh PSSI. Inilah yang membuat para agen berkomitmen secara professional dan jujur untuk mematuhi segala peraturan keagenan sesuai regulasi FIFA dan PSSI.

Hal senada juga ditegaskan oleh Edy Syahputra, agen yang mengusung bendera Ligina Sportindo. Dunia transfer pemain sepakbola tidak bisa lepas aturan yang ditetapkan oleh FIFA. “ Namun, perkembangan aturan FIFA soal agen pemain, sepertinya juga akan selalu berubah sesuai dengan kejadian – kejadian yang didata oleh FIFA. Misalnya, jika ada masalah kontrak pemain yang tidak dijalankan oleh klub yang mengontrak. Jadi, kita selalu mencoba untuk mengikuti secara update perkembangan status agent yang sudah mendapat rekomendasi FIFA,” papar Eddy Syahputra.

Bukan hanya taat pada aturan, agen juga berperan penting dalam peningkatan persepakbolaan Indonesia. Dalam membawa pemain asing bermain di Indonesia, tentu harus diperhatikan misi utamanya sebagai “transfer knowledge” dengan pemain lokal.

“ Sebagai agen kami berusaha membawa pemain terbaik sesuai dengan ketentuan BLI walau harus disesuaikan pula dengan kemampuan financial klub – klub ISL dan Divisi Utama. Di samping itu, kita juga wajib memperkenalkan sepakbola Indonesia kepada Negara - negara lain,” ungkap Onana, mantan pemain timnas Kamerun di Piala Dunia 1990 dan 1994.

Sebagai bukti, Onana menyebutkan pemain – pemainnya yang dibawa ke Indonesia dengan catatn karir bagus sebelum ke Indonesia.

“ Contohnya Pierre Njanka, Seme Patrick, Herman Dzumafo yang pernah memperkuat timnas Kamerun. Ada lagi Ali KHadafi dan Ouadja Lantame yang juga menjadi pilar Timnas Togo. Dan masih banyak pemain berkualitas lainnya,” ujar Onana.

Dari sisi non teknis, Hardimen menambahkan bahwa sejak menjadi agen pemain, ia juga merasa bertanggungjawab dalam memoles tingkah laku pemain sebagai seorang professional.

“Bagi saya, pemain adalah selebritis. Untuk itu, selain mengarahkan mereka agar paham isi kontrak dan taat pajak, kami juga mengajari mereka cara berkomunikasi dengan media maupun mengeksplorasi hal yang berpotensi meningkatkan nilai jual mereka,” terang Hardimen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar